menyusui
5 Ciri Produksi ASI Berkurang saat Ibu Menyusui Puasa, Ketahui Cara Mengatasinya
Minggu, 26 Mar 2023 10:50 WIB
Ibu menyusui seringkali merasa galau saat ingin ikut berpuasa. Salah satu kekhawatirannya yakni apakah produksi ASI berkurang saat puasa? Nah, kira-kira adakah ciri-ciri produksi ASI berkurang ya, Bunda Yuk cari tahu fakta dan cara menyusui lancar.
Berpuasa dan menyusui memang sah-sah saja dilakukan ya, Bunda. Terutama bagi Bunda yang secara kesehatan merasa fit dan juga bayi tidak sedang ASI eksklusif dan sudah beranjak ke makanan pendamping.
Hal ini tentunya tidak akan memberatkan Bunda menjalani puasa. Karena, saat bayi mengonsumsi makanan pendamping, durasi menyusui pun biasanya tak sebanyak ketika bayi masih tahap ASI eksklusif dengan ASI menjadi satu-satunya nutrisi bagi mereka.
Ciri-ciri produksi ASI berkurang saat puasa
Sebuah studi menunjukkan bahwa puasa dapat mengakibatkan beberapa perubahan jangka pendek pada komposisi ASI. Namun para peneliti mencatat bahwa ribuan bayi memiliki ibu yang berpuasa untuk tujuan keagamaan setiap tahun tanpa efek yang tidak semestinya.
Studi lain menemukan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam nutrisi utama ASI selama dan setelah puasa Ramadan. Demikian pula, tidak ada perbedaan signifikan yang terlihat pada pertumbuhan bayi ASI eksklusif saat ibu mereka berpuasa Ramadan.
Meskipun dehidrasi parah dapat menurunkan suplai ASI, penelitian menyusui memberi tahu bahwa puasa jangka pendek tidak mengurangi suplai ASI. Karenanya, jika Bunda sedang menyusui dan berpuasa, bayi umumnya akan menyusu seperti biasa pada hari puasa, namun mungkin akan lebih sering menyusu pada satu atau dua hari berikutnya. Bagi seorang ibu menyusui yang berpuasa, bayi mungkin lebih sering menyusu dalam semalam.
Bunda mungkin ingin minum lebih banyak cairan selama dua hari sebelum puasa sehingga Bunda memulai puasa dengan terhidrasi sebaik mungkin. Selain itu, Bunda mungkin ingin minum lebih banyak cairan selama waktu di luar puasa seperti dikutip dari laman Breastfeeding.
Oh ya, Bunda juga biasanya ingin mengurangi aktivitas dan menghindari panas sebanyak mungkin selama puasa. Bunda dapat memastikan bayi tetap terhidrasi dengan baik dengan terus menyusui seperti biasa dan memeriksa produksi popoknya. Ibu yang sehat cenderung dapat mengatasi puasa Ramadan dengan baik. Namun, selalu ada baiknya untuk memeriksakan diri ke dokter sebelum berpuasa.
Bunda juga perlu mengenali ciri-ciri produksi ASI berkurang saat Bunda menjalani puasa. Berikut ini beberapa di antaranya ya, Bunda:
1. Bayi tidak bertambah berat badan
Meskipun penambahan berat badan sangatlah diharapkan setiap bulannya, tetapi hal ini tidak terjadi pada bayi Bunda. Sebaiknya Bunda mengevaluasi hal tersebut sebelum berat badan Si Kecil semakin turun.
2. Bayi mengalami dehidrasi
Jika bayi tidak mengeluarkan urine dalam beberapa jam, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, memiliki titik lemah cekung di kepalanya, atau memiliki rasa kantuk yang berlebihan dan tingkat energi yang rendah, ia mungkin mengalami dehidrasi.
3. Tidak memproduksi cukup popok basah setiap hari
Biasanya, jumlah popok basah dan kotor yang dihasilkan anak merupakan indikator dari jumlah makanan yang mereka dapatkan. Seorang bayi harus memproduksi 6-8 popok basah atau kotor per harinya.
4. Bayi lebih rewel
Bayi yang merasa lemas biasanya cenderung lebih rewel. Hal ini berbeda dengan bayi yang mengonsumsi cukup ASI jauh lebih tenang dan tidak rewel.
5. Frekuensi BAB berkurang
Bayi yang baru lahir yang disusui biasanya frekuensi BAB lebih sering daripada bayi yang minum susu formula. Jika frekuensi BAB minim Bunda perlu mencurigai bahwa mereka kekurangan ASI.
Cara mengatasi produksi ASI berkurang saat puasa
Jika Bunda menemui kondisi tersebut, ada baiknya memang Bunda menyegerakan berbuka puasa untuk mencegah bayi mengalami risiko lebih lanjut. Apalagi, ibu menyusui membutuhkan makanan yang seimbang untuk kesehatan bayi dan ibunya. Jenis makanan yang tepat yang dimakan ibu akan memastikan kesehatan bayi, seperti dikatakan Prachi Shah, ahli gizi dan seorang nutrisionis dikutip dari laman Hindustantimes.
Selama menyusui, seorang ibu juga membutuhkan tambahan kalori saat menyusui untuk melengkapi produksi ASI. Jadi, jika ibu berpuasa atau asupan kalorinya dikurangi, maka jumlah ASI juga kemungkinan bisa terpengaruh.
Untuk itu, diharapkan Bunda memenuhi asupan harian saat berbuka dan sahur dengan maksimal. Termasuk memenuhi kebutuhan cairan agar terhindari dari dehidrasi dan memastikan produksi ASI tetap lancar jaya ya, Bunda.
Kemudian, maksimalkan waktu berbuka sampai sahur untuk menyusui bayi sebanyak mungkin. Sehingga, kebutuhan ASI bayi tetap terpenuhi saat Bunda berpuasa. Jika memungkinkan, Bunda dapat memerah ASI sebagai stok saat siang hari ketika bayi merasa haus dan rewel. Stok tersebut dapat Bunda gunakan untuk diberikan pada bayi dan Bunda bisa lebih tenang selama berpuasa.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Saksikan video tentang manajemen pumping ASI untuk ibu menyusui yang berpuasa: