
menyusui
Perubahan Psikologis Anak Setelah Disapih, Para Bunda Perlu Tahu
HaiBunda
Minggu, 09 Apr 2023 07:20 WIB

Menyusui menciptakan ikatan batin serta kebiasaan tersendiri untuk ibu dan anak. Sehingga membuat proses menyapih seringkali tidaklah mudah untuk dilalui.
Tak hanya berat untuk bunda, karena kita juga harus memahami perubahan psikologis anak setelah disapih agar tak membuat perasaan anak menjadi kehilangan atau gelisah karena tak menyusu lagi pada ibunya.
Proses menyapih seringkali menguras emosi dan mental Bunda sebagai orangtua. Namun anak pun merasakan hal yang sama, Bunda. Ada dampak psikologis terhadap anak setelah disapih. Dampaknya bisa positif atau negatif, tergantung cara Bunda menyapih.
Mari kita bahas mengenai perubahan psikologis anak setelah disapih.
Baca Juga : Menyapih |
Dampak positif dan negatif dari menyapih
Konsultan laktasi bersertifikat internasional, Angie Mann Natero, mengatakan bahwa ada dampak positif maupun negatif dari menyapih. Semua tergantung dari cara Bunda menyapih si kecil.
Jika proses menyapih dilakukan secara tenang dan positif maka dampak psikologisnya juga baik. Bunda dianjurkan tidak memaksa anak untuk bisa menyapih mereka.
“Menurut saya idealnya, menyapih adalah proses yang alami, bertahap, dan diinginkan bersama," ujar Angie kepada Romper.
Dari pengalaman pribadinya, Angie mengatakan bahwa saat dia mengasuh ketiga anaknya, usia 6, 12, dan 15, tidak ada dari mereka yang benar-benar ingat menyusui. Ini karena proses menyapih yang alami dan berdampak positif.
Hal tersebut juga dikatakan oleh konsultan laktasi bersertifikat internasional lainnya, Tori Sproat. Dia menyapih anak-anaknya dengan lembut dan alami jadi tak ada efek samping negatif dari proses tersebut.
Berbeda ketika Bunda terlalu memaksakan bayi untuk menyapih.
“Menyapih secara paksa dijadwal tertentu dapat memiliki efek negatif pada hubungan karena kedua orang tua dan anak berurusan dengan proses psikologis dan emosional itu,” ujar Tori.
Meski demikian, Bunda perlu ingat bahwa semua anak menangani berbagai hal secara berbeda. Jadi, selama Bunda mencoba mengurangi tekanan terkait proses penyapihan dan melakukannya dengan lembut dari waktu ke waktu, maka seharusnya dapat mengurangi efek negatif yang mungkin timbul.
Kapan waktu terbaik untuk menyapih?
Mengutip Mayo Clinics, American Academy of Pediatrics (APP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama setelah kelahiran dan pemberian ASI dalam kombinasi dengan makanan padat hingga setidaknya usia 1 tahun. Menyusui dianjurkan selama Bunda dan bayi menginginkannya.
Waktu terbaik mulai menyapih anak Bunda adalah keputusan pribadi. Seringkali paling mudah untuk mulai menyapih saat bayi memulai prosesnya.
Perubahan pola menyusui yang mengarah pada penyapihan sering dimulai secara alami pada usia 6 bulan, ketika makanan padat diperkenalkan. Beberapa anak mulai mencari bentuk nutrisi dan kenyamanan lain sekitar usia 1 tahun.
Pada usia ini, anak biasanya mengonsumsi berbagai makanan padat dan dapat minum dari gelas. Anak-anak lain mungkin tidak mulai menyapih sampai mereka menjadi balita, ketika sudah tidak mau duduk diam selama menyusui.
Menyapih bisa memakan waktu berhari-hari, berminggu-minggu, atau berbulan-bulan. Bahkan setelah Bunda berhasil menyapih bayi dari menyusu, mungkin terus menyusui di pagi hari atau sebelum tidur untuk menjaga rasa kedekatan sebagai ibu dan anak.
Klik halaman selanjutnya untuk mengetahui cara menyapih yang baik.
Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.
Simak soal menyapih lainnya dalam video di bawah ini:
CARA MENYAPIH YANG BAIK SECARA ALAMI
Ilustrasi menyapih anak/ Foto: iStockphoto
Tips menyapih anak
Simak informasi selengkapnya berikut ini:
1. Fokus pada kebutuhan diri sendiri dan anak
Setiap kali Bunda mulai menyapih bayi, fokuslah pada kebutuhan anak dan diri sendiri. Jangan membandingkan situasi Bunda dengan ibu lain.
Pertimbangkan untuk memikirkan kembali deadline yang mungkin telah Bunda tetapkan untuk menyapih saat hamil atau baru lahir. Ini demi tidak memaksakan kehendak sendiri.
2. Lakukan secara bertahap
Daripada berhenti menyusui secara tiba-tiba, Bunda sebaiknya berhenti menyusui secara bertahap dengan mengurangi jumlah sesi menyusui selama beberapa minggu. Coba mempersingkat durasi setiap sesi menyusui.
Jika bayi Bunda terbiasa menyusu selama 15 menit, coba kurangi waktu menyusu menjadi sepuluh menit. Bunda juga bisa mengombinasikan ASI dengan susu formula. Ganti salah satu sesi menyusui bayi dengan botol susu.
Perlahan mengurangi frekuensi Bunda menyusui setiap hari, selama beberapa minggu atau bulan, akan menyebabkan suplai ASI berkurang secara bertahap dan mencegah pembengkakan. Mungkin paling mudah untuk menghentikan sesi menyusui tengah hari terlebih dahulu.
3. Tunda proses menyapih saat sedang sakit
Jika anak Bunda sakit atau tumbuh gigi, tunda penyapihan sampai si kecil merasa lebih baik. Bunda mungkin juga menunda penyapihan jika merasa tidak enak badan. Kalian berdua lebih mungkin menangani transisi dengan baik jika semua dalam keadaan sehat.
4. Tidak menyapih saat ada perubahan besar dalam hidup
Hindari memulai penyapihan selama masa perubahan besar. Jika keluarga Bunda baru saja pindah rumah atau situasi pengasuhan anak yang berubah, tunda penyapihan hingga waktu yang tidak terlalu menegangkan.
5. Tidak menolak menyusui tapi dialihkan
Menolak untuk menyusui saat anak Bunda ingin menyusu bisa membuat kalian stres. Jika anak ingin menyusu, berikan saja sampai ia tidak menginginkan atas keinginan sendiri.
Namun Bunda harus terus berusaha untuk mengalihkan perhatiannya dengan makanan baru, aktivitas, dan sumber penenangan lain, seperti boneka misalnya. Lakukan pengalihan pada waktu sesi menyusui.
Jika bayi Bunda kesulitan dalam proses penyapihan, pertimbangkan untuk mencoba lagi dalam satu atau dua bulan.
Menyusui adalah pengalaman yang intim. Bunda mungkin memiliki emosi campur aduk saat melakukan penyapihan.
Dengan mengambil pendekatan bertahap untuk menyapih dan menawarkan banyak kasih sayang maka Bunda dapat membantu anak melakukan transisi yang lancar ke botol atau gelas.
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
10 Cara Menyapih agar Anak 2 Tahun Berhenti Minum ASI

Menyusui
Chacha Frederica Curhat Menyapih Putrinya, Tak Sedih tapi Rindu Kebersamaan saat Menyusui

Menyusui
Tips Ampuh Menyapih Anak Tanpa 'Drama' Menangis

Menyusui
Tips Sukses Menyapih Anak di Malam Hari

Menyusui
Bunda, Kenali Tanda-tanda Anak Siap Disapih


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda