Sabai Dieter Akhirnya Berhasil Menyapih Mars, Perjuangan Sampai Luka dan Dijambak

Artis Sabai Dieter Morscheck akhirnya berhasil menyapih anak keduanya, Curtis Ziggy Mars Morschek atau akrab disapa Mars. Belum lama ini, sang suami Ringgo Agus Rahman mengungkapkannya ke publik.

Dalam unggahan di Instagram, Ringgo membagikan pengalaman tak menyenangkan yang dialami istrinya saat menyapih sang putra, Bunda. Sabai pernah terluka dan sering dijambak Mars yang marah saat minta menyusui.

"Berhasil menyapih dgn penuh perjuangan, pengennya sapih secara tenang namun kenyataannya bojo kudu bejibaku dgn stress anak terutama ketika mau tidur ato bangun tidur, lihat luka disebelah kanan hidung bojo???" tulis Ringgo, dikutip dari Instagram miliknya.

"Nah sesangar itu mars ketika lagi ngamuk, udah ga keitung rambut yg copot dijambak mars."

Ringgo mengaku senang dan bangga akhirnya perjuangan Sabai menyapih Mars bisa membuahkan hasil yang baik. Sebagai suami, Ringgo bahkan ingin memberikan hadiah untuk istrinya itu, Bunda.

Pria 40 tahun ini memang sudah berkomitmen untuk memberikan hadiah bila sang istri berhasil menyapih Mars yang kini berusia 2 tahun 5 bulan. Ini menjadi salah satu bentuk dukungan Ringgo dalam menghargai perjuangan Sabai.

"Dgn ini saya menyatakan istri saya sudah berhasil menyusui dan menyapih dgn sukses !!!! saya suami yg bangga yg ingin memberikan hadiah yg pantas ketika nanti ada kerjaan dan ada duit lebih," ujar Ringgo.

Klo skrng bojo minta hadiahnya... hadiahnya hanya bisa yg murah, nanti klo ada rejekinya yg murah jg tp bisa ambil 2 , ini adalah komitmen saya sbg suami, ibu yg sempurna buat anak2 sayaaaaaahhhhh !!!!" sambungnya.

Sabai mulai berjuang menyapih sejak Mars berusia 2 tahun

Perjuangan Sabai dalam menyapih anak keduanya memang enggak mudah. Setidaknya, wanita 34 tahun ini sudah mulai mencobanya saat Mars genap berusia 2 tahun.

Beberapa waktu lalu, Sabai sempat mengunggah video singkat yang memperlihatkan perjuangannya dalam menyapih Mars. Dalam video itu, Mars tampak merengek minta disusui.

Sejak melahirkan anak pertama dan keduanya, Sabai memang fokus untuk memberikan ASI eksklusif. Sabai bahkan berhasil memberikan ASI eksklusif pada anak pertamanya, Bjorka, sampai usia 2 tahun 3 bulan.

Drama menyapih setiap anak memang bisa berbeda, Bunda. Terkadang, menyapih bukanlah hal yang mudah dilakukan dalam sekejap.

Lalu seperti apa proses menyapih yang tepat menurut dokter?

Selengkapnya dapat dibaca di halaman berikutnya ya.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga kondisi anak yang diperbolehkan untuk disapih kurang dari 2 tahun, dalam video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

PROSES MENYAPIH HARUS DILAKUKAN SECARA BERTAHAP

Sabai Dieter Akhirnya Berhasil Menyapih Mars, Perjuangan Sampai Luka dan Dijambak/ Foto: Instagram @sabaidieter

Proses menyapih yang tepat

Menyapih sebenarnya adalah proses yang alami terjadi dalam tahap perkembangan anak, Bunda. Namun, proses ini terkadang tak mudah dan butuh perjuangan.

"Menyapih adalah periode alami pada perkembangan anak. Ibu dapat merasakan emosi yang bercampur antara senang karena akan merasakan kebebasan, namun juga sedih karena bayi beralih ke level hidup selanjutnya," kata Dokter Spesialis Anak dr. Meta Hanindita, Sp.A.(K), dalam buku Mommyclopedia 456 Fakta tentang ASI dan Menyusui.

Meta menjelaskan, menyapih adalah proses menggantikan ASI secara bertahap dengan sumber nutrisi lainnya. Periode menyapih bisa dimulai saat bayi mendapatkan Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan berakhir setelah bayi tidak lagi mendapatkan ASI sama sekali.

Prinsip menyapih adalah dilakukan secara bertahap dan perlahan, Bunda. Usahakan agar tidak melakukan penyapihan secara mendadak karena anak bisa menolak.

"Perlahan yang dimaksud di sini bisa berarti dalam beberapa minggu, beberapa bulan, atau beberapa tahun," ujar Meta.

Sebelum mulai menyapih, Bunda sebaiknya mengajak anak bicara terlebih dulu. Beri pengertian dan terus ulangi sampai Si Kecil mengerti.

Setelah itu, jangan menawarkan untuk menyusui bila Si Kecil tidak memintanya. Kurangi frekuensi menyusui secara perlahan dan coba alihkan anak dengan aktivitas menarik di rumah.

Nah, terakhir adalah minta dukungan suami dan keluarga. Bila anak rewel tidak mau makan, coba minta bantuan orang lain untuk memberikan makanan tersebut.