Konsumsi Flutamol untuk Ibu Menyusui, Amankah? Dosis Penggunaan, Manfaat & Efek Samping

Flutamol diketahui sebagai obat yang dapat membantu meringankan gejala flu. Pada kasus flu ketika menyusui apakah konsumsi flutamol untuk ibu menyusui aman digunakan ya, Bunda?

Sama halnya seperti kehamilan, mengonsumsi obat saat menyusui memang perlu kewaspadaan ya, Bunda. Walaupun Bunda mengalami gangguan kesehatan ringan seperti menyusui, obat yang dikonsumsi pun sebaiknya dalam kategori aman sehingga tidak memengaruhi produksi ASI dan juga kesehatan bayi.

Perlu diketahui bahwa beberapa obat mungkin memiliki efek samping yang dapat memengaruhi kemampuan menyusui ibu. Dr Anna Graseck, MD, MSCI, asisten profesor kebidanan dan ginekologi klinis di The University of Pennysylvania mengatakan bahwa obat-obatan yang mengandung dekongestan pseudoephedrine atau phenylephrine dapat memengaruhi suplai ASI. Karena itu sebaiknya menghindarinya, seperti dikutip dari laman Womenhealthmag.

Konsumsi flutamol untuk ibu menyusui 

Permasalahannya, ketika flu sudah menyerang dan terlalu parah, tentu membuat ketidaknyamanan ya, Bunda. Sehingga, memilih obat yang manjur dan dapat segera meredakan flu banyak dipilih.

Agar merasa lebih aman, tak sedikit ibu menyusui mengandalkan paracetamol untuk meredakannya. Ada pula yang merasa cocok dengan Flutamol yang banyak diklaim dapat meredakan flu.

Tak sedikit ibu menyusui yang mungkin cocok menggunakan obat ini ya, Bunda. Hanya saja sebagian dari mereka merasa khawatir apakah obat ini benar-benar aman digunakan selama menyusui?

Melansir Ndrugs, tidak ada data tentang ekskresi Chlorpheniramine maleate (Flutamol) ke dalam ASI. Namun, karena antihisamin lain dieksresikan ke dalam ASI dalam konsentrasi rendah, pabrikan merekomendasikan agar hati-hati digunakan saat memberikan Cholpheniramine maleate (Flutamol) untuk wanita menyusui.

Jika Bunda memerlukan penggunaan Flutamol selama kehamilan ataupun menyusui, diharapkan untuk berhati-hati dan mempertimbangkan potensi manfaat terapi untuk ibu dan potensi risiko pada anak.

Obat flutamol sendiri tidak boleh diberikan kepada pasien hipertensi berat dan mereka yang sedang dalam pengobatan dengan antidepresan. Kemudian, jangan melebihi dosis yang dianjurkan dan gunakan hati-hati pada pasien hipertensi atau mereka yang rentan terhadap hipertensi atau stroke seperti pasien kelebihan berat badan atau lanjut usia.

Jika dalam tiga hari gejala masih tidak ada perubahan, segera hubungi dokter atau unit pelayanan kesehatan. Serta, hentikan pengobatan jika terjadi kesulitan tidur, sakit kepala atau jantung berdebar.

Produk Lazada/ Foto: Lazada

Flutamol sendiri dipercaya dapat meringankan gejala influenza seperti masuk angin, sakit kepala, hidung tersumbat, dan bersin-bersin yang disertai batuk. Dosis yang dapat digunakan untuk dewasa yakni 1 kaplet 3-4 kali sehari seperti dikutip dari laman Pyfa.

Bagi Bunda yang mengonsumsinya, perhatikan efek samping yang mungkin timbul di antaranya mengantuk, keluhan gastrointestinal, irama jantung, mulut kering, palpitasi, retensi urine. Dalam dosis besar dan selama terapi jangka panjang, kerusakan hati mungkin dialami.

Pada akhirnya, Bunda-lah yang memutuskan apakah manfaat obat flu lebih besar daripada potensi kerugian yang akan muncul dimana dapat mengganggu produksi ASI nantinya.

Tentunya, Bunda tidak ingin ASI Bunda terkontaminasi dengan obat-obatan bukan? Jadi, tidak perlu stres tentang apa pun yang mempengaruhi bayi Bunda. Dan, merawat diri sendiri ialah hal terbaik yang dapat dilakukan selama menyusui. 

Kemudian, berhati-hatilah saat mengonsumsi obat selama menyusui. Interaksi dapat bervariasi pada setiap orang dan dosisnya juga mungkin berbeda satu sama lain. Ada baiknya, Bunda berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat-obatan terutama saat menyusui demi kesehatan Bunda dan juga Si Kecil ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Simak juga video tentang menyusui di bawah ini: