Kisah Bunda yang Bayinya 4 Bulan Menyandang Status Gizi Buruk, Ternyata Alami Tongue Tie

Kisah Bunda yang Bayinya 4 Bulan Menyandang Status Gizi Buruk, Ternyata Alami Tongue Tie/Foto: iStock

Tongue tie adalah suatu kondisi medis pada bayi dengan tali jaringan yang menghubungkan lidah ke dasar mulut justru menghambat pergerakan lidah. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat mengakibatkan Si Kecil kesulitan menyusu hingga mengalami masalah kecukupan nutrisi lho.

Seorang Bunda dengan akun TikTok @alje_dyy membagikan kisahnya ketika bayinya mengalami tongue tie.

“Lahir dengan BB normal 3,5 kg,” tulisnya dalam video sambil menampilkan foto bayinya ketika baru lahir. Tim HaiBunda telah mendapatkan izin untuk mengutip kisah ini.

“Drama menyusui yang tak kunjung selesai sampai 1 bulan, hingga melihat kondisi yang tidak wajar yaitu berat badan turun sejak 1 bulan lahir, dan akhirnya ke DSA (dokter spesialis anak) dan disuruh sufor+pumping,” lanjutnya.

Telah melakukan saran dokter untuk melakukan pumping dan memberikan susu formula pada bayinya, tetapi Bunda ini belum juga melihat perkembangan berat badan pada bayinya.

“Untuk motoriknya tidak terlalu berpengaruh dari melihat, mendengar, sekarang usia 3 bulan mau berbalik. Kontrol ke DSA lagi dan ternyata masalah kenapa BB yang tak kunjung naik ada indikasi tongue tie,” ungkap Bunda tersebut.

Sambil menampilkan video sang bayi, Bunda ini pun menitipkan pesan hangat untuk bayinya di akhir video.

“Semangat, Nduk. Kita berjuang bersama. Ayah dan Ibuk akan melakukan yang terbaik untukmu, bantu Ibu untuk kuat, semoga prosesnya lancar.”

Dalam video TikTok-nya yang lain, Bunda ini juga menampilkan potret bayinya yang mengalami gizi buruk sebelum tindakan insisi, kemudian perlahan membaik setelah insisi.

Pengalaman serupa dari Bunda lain dengan bayi tongue tie

Video TikTok unggahan Bunda dengan akun @alje_dyy mengundang banyak komentar Bunda yang memiliki bayi dengan kondisi serupa nih, Bun. Ada Bunda yang menanyakan biaya insisi, hingga durasi pemulihan setelah insisi yang kemudian ditanggapi dengan video TikTok.

Ada juga Bunda yang hanya membagikan pengalamannya. Seperti Bunda dengan akun TikTok @ulf*** yang berkomentar, “Sama kaya anak saya bun. Tapi saya jadi mom eping dan anak saya minum pake dot."

“Anak aku juga ada lip tie dan tongue tie, di Kalimantan susah bun cri dokternya yg bisa insisi gitu,” komentar akun @ast***.

“Anak saya juga, d bilang gizi buruk. Jd susu harus infatrini d selingi asi dan dibilang juga oleh DSA TBC,” tulis akun @han***.

Seorang Bunda dengan akun @via*** juga turut berkomentar karena bayinya mengalami lip tie.

“Kak anakku liptie jg tp gak tongtie, skrg pakai dot ngaruh gak yak e bb nya wlwpun pake dot?” tanyanya.

Lalu Bunda pemilik konten pun membalas dengan, “kalau pake dot terus BBnya naik gpp Bun, biasanya kalau liptie nanti dia giginya agak berjarak yang depan,”

Melihat para Bunda saling berbagi dan bertukar informasi di kolom komentar sangat menghangatkan hati ya, Bunda. Namun jika Bunda ingin lebih tahu banyak tentang tongue tie, silakan klik halaman selanjutnya ya.

Pilihan Redaksi

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

Simak juga yuk video tentang senam lidah untuk bayi tongue tie:

[Gambas:Video Haibunda]

TOUNGE TIE DAN PENANGANANNYA

Mother embracing her baby girl while sleeping, lifestyle concept. Portrait of young woman and cute little baby in home interior. Motherhood concept

Kisah Bunda yang Bayinya 4 Bulan Menyandang Status Gizi Buruk, Ternyata Alami Tongue Tie/Foto: iStock

Bunda, tongue tie ternyata adalah kondisi umum yang cukup banyak terjadi lho, Mengutip data dari Verywell Family, tongue tie atau ankyloglossia adalah kondisi yang relatif umum yang dialami sekitar 4-11 persen dari semua bayi baru lahir.

Saat bayi mengalami tongue-tie, frenulum (tali jaringan yang menghubungkan lidah ke dasar mulut) pendek, kencang, atau tebal dan dapat menghambat pergerakan lidah. Dalam kasus yang lebih parah, frenulum mungkin menempel di dekat ujung lidah, hingga mencegah lidah menjulur melewati gusi. Lidah bahkan mungkin terlihat berbentuk hati saat Si Kecil menangis atau mencoba mendorong lidahnya keluar.

Beberapa bayi dengan kondisi tongue tie mungkin dapat menyusu tanpa masalah. Namun kebanyakan mereka memiliki masalah dalam pelekatan dan mengisap payudara seperti yang dialami oleh Bunda dengan akun TikTok @alje_dyy. Ketika Si Kecil mengalami masalah menyusui, jumlah nutrisi yang masuk ke dalam tubuhnya pun juga terganggu, Bunda.

Bukan hanya pada Si Kecil, Bunda dengan bayi yang mengalami tong tie juga akan mengalami beberapa masalah seperti pasokan ASI menjadi rendah, stres emosional, puting lecet, mastitis, hingga pembengkakan payudara.

Bunda dapat memperhatikan hal-hal berikut untuk memastikan apakah Si Kecil mengalami tongue tie atau tidak:

Si Kecil kesulitan menempel atau tetap melekat pada payudara Bunda.
Mengeluarkan bunyi klik saat menyusu.
Berat badan Si Kecil tidak bertambah.
Puting terlihat tergencet setelah menyusui.
Puting Bunda sakit atau terluka.
Ujung lidah Si Kecil terlihat berbentuk hati saat lidahnya menjulur.
Ujung lidah Si Kecil tidak dapat mencapai langit-langit mulutnya atau lebih jauh dari tepi bibir bawahnya.
Si Kecil tidak bisa menggerakkan lidahnya ke samping.

Cara mengatasi tongue tie

Tujuan dari perawatan tongue tie adalah untuk memastikan makanan, nutrisi, pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil agar Si Kecil tidak mengalami underweight hingga gizi buruk. Tongue tie juga biasanya memengaruhi kemampuan wicara Si Kecil.

Untuk mengatasi ini Bunda perlu berkonsultasi kepada dokter spesialis anak ya. Biasanya dokter akan merekomendasikan posisi menyusui hingga frekuensi menyusui yang tepat agar nutrisi Si Kecil tetap dapat terpenuhi. Bunda juga dapat menggunakan pelindung puting saat menyusui dan melakukan pumping untuk menjaga pasokan ASI.

Jika strategi perawatan non-bedah tidak berhasil, terkadang diperlukan prosedur bedah kecil yang disebut frenektomi. Melansir dari Raising Childenren, frenektomi adalah tindakan bedah yang melibatkan pemotongan frenum dengan gunting atau laser.

Untuk bayi yang baru lahir, prosedur ini sering dilakukan tanpa anestesi. Si Kecil biasanya dapat menyusu segera setelah prosedur. Untuk bayi dan anak yang lebih besar, dokter biasanya akan menggunakan anestesi umum untuk melakukan frenektomi.