
menyusui
Alasan KB Suntik 1 Bulan Tidak Dibolehkan untuk Ibu Menyusui Nih
HaiBunda
Senin, 19 Jun 2023 15:35 WIB

Usai persalinan, tak sedikit ibu yang langsung memutuskan untuk KB. Salah satu yang banyak diandalkan yakni KB suntik 3 bulan. Nah, apa ya alasan KB suntik 1 bulan tidak dibolehkan untuk ibu menyusui?Â
Mendapatkan KB suntik selama menyusui memang sedianya diperbolehkan ya Bunda. Banyak ibu menyusui menggunakannya dan kebanyakan dari mereka tidak mengalami masalah. Tetapi, Bunda tidak boleh menggunakannya jika menderita kanker payudara.
Walaupun sedianya KB suntik sangat aman, penggunaan KB yang mengandung progestin dapat sedikit meningkatkan risiko terhadap masalah kesehatan tertentu. Komplikasi ini tidaklah umum tetapi bisa serius.Â
Alasan KB suntik 1 bulan tidak dibolehkan untuk ibu menyusui
Orang yang menggunakan KB suntik mungkin mengalami penipisan tulang sementara. Dan ini meningkat semakin lama saat KB suntik terus digunakan. Kepadatan tulang biasanya kembali setelah mereka berhenti menggunakan KB suntik kecuali pada orang yang sudah mencapai menopause.
Sejauh ini, kebanyakan wanita yang menggunakan KB suntik tidak mengalami masalah sama sekali. Tetapi, untuk berjaga-jaga, sebaiknya Bunda mengetahui tanda-tanda masalah serius.
Biasanya, ada beberapa tanda-tanda masalah serius yang mungkin muncul saat seseorang mendapatkan KB suntik, di antaranya depresi berat, migrain, keluar nanah dan nyeri selama beberapa hari, perdarahan yang sangat berat dari vagina atau perdarahan lebih lama dari biasanya.
Jika mengalami hal tersebut sebaiknya segera menghubungi dokter atau bidan untuk mendapatkan pertolongan medis.
Bagi ibu menyusui yang mendapatkan KB suntik, sebenarnya sangatlah aman-aman saja. Dan, seharusnya KB suntik tidak memberikan pengaruh pada berapa banyak ASI yang dihasilkan dan tidak akan menyakiti bayi. Faktanya, KB suntik merupakan salah satu metode yang bagus untuk digunakan jika Bunda sedang menyusui dan tidak ingin hamil, seperti dikutip dari laman Plannedparenthood.
KB suntik merupakan salah satu jenis kontrasepsi hormonal. KB jenis ini memberikan perlindungan kehamilan yang berlangsung selama 30 hari hingga 12 minggu dengan sekali suntikan, tergantung pada obat yang digunakan.Â
Ada beberapa jenis KB suntik yang digunakan di seluruh dunia. Dan, setiap KB suntik berbeda dalam hal hormon yang digunakan dan bagaimana caranya serta lamanya mereka memberikan perlindungan kepada pemakainya.
Bagi Bunda yang sedang menyusui atau memiliki riwayat kesehatan tertentu, ada baiknya berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter untuk mendapatkan rekomendasi alat KB yang pas digunakan.
Mengenai KB suntik sendiri, ada suntikan yang diberikan per 1 bulan sekali dan KB suntik 3 bulan. Biasanya, ibu menyusui banyak disarankan untuk mendapatkan KB suntik 3 bulan saat mereka sedang melalui fase menyusui.
KB suntik memang memiliki plus minus ya, Bunda. Tetapi sejauh ini efektivitasnya sangat tinggi dengan efek samping yang minim. Kemudian, KB suntik ini juga tidak mengganggu hubungan seksual dengan pasangan.
Terdapat dua macam KB suntik yang umum digunakan yakni suntikan 1 bulan dan suntikan 3 bulan. Pada suntikan satu bulan biasanya mengandung estrogen dan progesteron, mengganggu produksi ASI, dan ibu harus rutin datang setiap 1 bulan untuk mendapatkan kembali suntikan, seperti dikutip dari laman Rsudmangusada.badungkab.
Pada KB suntikan 3 bulan, KB ini hanya mengandung progesteron saja, tidak mengganggu produksi ASI, dan busui hanya perlu datang 3 bulan sekali untuk suntik. Meski demikian, pada KB suntikan 3 bulan dapat terjadi gangguan haid sehingga Bunda mungkin jadi kurang nyaman.
KB suntik diketahui efektif mencegah kehamilan jika digunakan sesuai petunjuk tetapi kemanjurannya di dunia nyata sekitar 94 persen. Ketidakmanjuran tersebut tentunya bisa disebabkan berbagai faktor yang membuat efektivitas KB yang digunakan kurang berjalan maksimal.
Pada ibu menyusui biasanya dianjurkan untuk mendapatkan suntikan 3 bulan sebab suntikan 1 bulan dapat mengurangi ASI. Kelebihan lainnya suntik KB aman digunakan bagi ibu menyusui setelah 6 minggu pasca persalinan dan tidak harus menggunakannya tiap makan, serta angka keberhasilannya tinggi.
Di luar itu, ada juga kekurangan dari penggunaan KB suntik ini yakni keluarnya flek-flek perdarahan ringan di antara masa haid, sering sakit kepala, dan terdapat kenaikan berat badan, seperti dikatakan dr Riza Sufriadi, Sufi, Sp.OG dikutip dari laman Rsud.pidiejayakab.
Klik di halaman selanjutnya ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
ALASAN KB SUNTIK 1 BULAN TIDAK DIBOLEHKAN UNTUK IBU MENYUSUI
Alasan KB Suntik1 Bulan Tidak Dibolehkan untuk Ibu Menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/Manit Chaidee
Untuk itu, sebagian besar ibu menyusui biasanya mendapatkan KB suntik 3 bulan demi menjaga keamanan Si Kecil dan juga menunjang kesehatan ibu menyusui. Jika Bunda kurang cocok dengan penggunaan alat KB tersebut, berbagai alat KB non hormonal dengan minor efek samping bisa dipilih ya, Bunda, di antaranya yakni:
1. Kondom
Kondom merupakan alat KB yang mudah dan praktis digunakan. Efektivitas kondom dalam mencegah kehamilan meningkat terutama setelah ditambahkan lubrikan spermisida di alat ini.
Selain kehamilan, kondom juga bisa mencegah penularan penyakit kelamin, termasuk infeksi HIV/AIDS. Kekurangan atau efek samping dari kondom yakni penggunaan kondom bagi sebagian orang dapat menimbulkan alergi dari bahan yang digunakan untuk membuat alat kontrasepsi ini. Pada pemakaian yang tidak tepat, kondom bisa terlepas. Jika terjadi hal tersebut, kehamilan pun bisa terjadi.
Â
2. IUD
Sementara IUD merupakan alat kontrasepsi yang memiliki bentuk seperti huruf T. IUD dapat digunakan dengan cara, dimasukkan ke dalam rongga rahim oleh bidan atau dokter yang terlatih. Dalam pemasangan IUD, biasanya menyisakan sedikit benang di vagina untuk menandakan posisi alat ini.
Kelebihan dari IUD yakni IUD tembaga bisa digunakan dalam jangka waktu yang lama, yakni sekitar 8-10 tahun. Meski demikian, pemeriksaan rutin tetap perlu dilakukan karena jika pemasangan IUD tidak tepat atau posisinya berubah, bisa memungkinkan terjadinya kehamilan. Kekurangan atau efek samping dari IUD sendiri yakni masa haid berubah lama dan banyak dan ada kemungkinan terjadi infeksi panggul.
3. Tubektomi
Bunda juga dapat memilih KB lainnya yakni tubektomi/steril wanita. Tubektomi adalah prosedur bedah sukarela untuk menghentikan fertilitas (kesuburan) seorang wanita dengan cara mengikat dan memotong atau memasang cincin pada saluran tuba sehingga ovum tidak dapat bertemu dengan sel sperma. Tubektomi menjadi cara KB permanen bagi wanita yang yakin tak ingin memiliki anak.
Kelebihan KB ini yakni cara ini sangat efektif mencegah kehamilan Kekurangan atau efek samping: Kemungkinan tidak ditemukan adanya efek samping jangka panjang. Hanya rasa tidak nyaman setelah melakukan operasi.
Nah, apa pun KB yang Bunda pilih, ada baiknya Bunda mendiskusikannya terlebih dahulu dengan pasangan. Selain memilih yang aman, tentunya yang membuat Bunda nyaman serta menjaga keharmonisan rumah tangga.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Waktu yang Tepat untuk Suntik KB bagi Ibu Menyusui

Menyusui
3 Pantangan setelah Suntik KB untuk Ibu Menyusui, Adakah? Ini Faktanya

Menyusui
Ciri-ciri KB Suntik 1 Bulan Tidak Cocok pada Ibu Menyusui

Menyusui
Efek Samping KB Suntik untuk Ibu Menyusui dan Cara Mengatasinya

Menyusui
9 Pilihan KB yang Aman untuk Ibu Menyusui dan Cara Tepat Memilihnya


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda