
menyusui
3 Jenis ASI yang Wajib Diketahui Ibu Baru, Matur hingga Transisi
HaiBunda
Senin, 07 Aug 2023 15:02 WIB

Air Susu Ibu (ASI) memberikan manfaat luar biasa bagi kesehatan bayi sejak lahir. Pemberian ASI secara eksklusif banyak direkomendasikan pakar karena manfaatnya ini, Bunda.
Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan pertama kehidupan anak. Menyusui eksklusif adalah salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak.
"ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi. ASI aman, bersih, dan mengandung antibodi yang membantu melindungi tubuh dari banyak penyakit umum pada masa kanak-kanak," demikian tulis WHO dalam laman resminya.
Menurut Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan, ASI adalah asupan terbaik bagi bayi sejak lahir hingga usia 2 tahun. Kandungan ASI menyesuaikan dengan kebutuhan bayi, sehingga tidak ada makanan atau minuman yang lebih baik daripada ASI.
Jenis ASI yang wajib Bunda ketahui
Melansir dari berbagai sumber, berikut 3 jenis ASI yang wajib diketahui ibu baru:
1. Kolostrum
Kolostrum adalah ASI pertama yang diproduksi saat kehamilan dan selama beberapa hari setelah melahirkan. Kolostrum adalah cairan kental berwarna kuning dan lengket. Tetapi bisa juga tipis dan berwarna putih atau kuning jingga.
"Kolostrum mudah dicerna oleh bayi baru lahir. Mengandung tinggi protein, rendah lemak, dan antibodi, khususnya Immunoglobulin A, serta sel darah putih untuk melawan infeksi," kata perawat anak bersertifikat Donna Murray, RN, BSN, dilansir Very Well Family.
Sementara dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kandungan sIgA yang mencapai 5000 mg/dL di kolostrum dapat melapisi permukaan saluran cerna bayi terhadap serangan berbagai bakteri patogen dan virus. Di kolostrum juga terdapat lebih dari 50 proses pendukung perkembangan imunitas, termasuk untuk faktor pertumbuhan dan perbaikan jaringan.
2. ASI transisi
ASI transisi merupakan kombinasi dari kolostrum dan ASI. Saat ASI mulai diproduksi sekitar tiga sampai lima hari setelah melahirkan, ASI akan bercampur dengan kolostrum.
Fase ASI transisi adalah waktu yang sering disebut sebagai ASI 'masuk'. Selama waktu ini, Bunda harus memperhatikan payudara yang akan terasa penuh dengan ASI, hingga menjadi besar, berat, dan bengkak.
"Pada awalnya, ASI transisi akan terlihat lebih kuning dan kental. Tetapi, seiring waktu dan semakin banyak ASI matur diproduksi dan dicampur, ASI transisi akan terlihat seperti susu matang berwarna putih," ujar Murray.
ASI transisi mengandung immunoglobulin, protein, dan vitamin yang lebih rendah dari kolostrum. Namun, memiliki lemak dan kalori lebih tinggi. Perlu diketahui, saat ASI berubah dari kolostrum menjadi ASI transisi dan matur, konsentrasi immunoglobulin dapat berubah.
3. ASI matur
ASI akan berubah menjadi ASI matur saat bayi berusia sekitar dua minggu. ASI matur adalah kombinasi foremilk dan hindmilk, Bunda.
Ketika bayi menyusui, ASI pertama yang keluar dari payudara adalah foremilk, yang berbentuk tipis, berair, rendah lemak, dan kalori. Saat bayi terus menyusui, hindmilk lalu akan keluar dan berbentuk lebih tebal, creamy, tinggi lemak, serta kalori.
Setelah bertransisi menjadi ASI matur, jumlah ASI yang diproduksi akan menyesuaikan kebiasaan menyusu dan kebutuhan bayi, Bunda. Jumlah ASI matur juga akan berubah seiring pertumbuhan Si Kecil.
"ASI matur mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Semua komposisi ini dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya," ungkap Murray.
"Susu matur kaya akan nutrisi seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Ini berisi semua yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan dan perkembangannya," sambungnya.
![]() |
Manfaat pemberian ASI pada bayi
Memberikan ASI eksklusif pada bayi dapat memberikan manfaat. ASI sangat direkomendasikan lantaran kandungan atau komposisi di dalamnya, Bunda.
Melansir dari berbagai sumber, berikut 5 manfaat ASI bagi Si Kecil:
- Melindungi bayi dari infeksi dan masalah kesehatan.
- Menurunkan risiko kematian bayi karena penyakit umum di masa kanak-kanak.
- Secara alami bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi.
- Dapat meningkatkan berat badan bayi yang sehat dan mencegah obesitas pada masa kanak-kanak.
- Bisa membuat anak lebih pintar.
Manfaat menyusui bagi ibu baru
Menyusui secara eksklusif sangat bermanfaat bukan hanya untuk bayi, tapi juga ibu baru. Berikut 5 manfaatnya:
- Membantu menurunkan berat badan.
- Menurunkan risiko depresi.
- Membangun bonding antara ibu dan anak.
- Menurunkan risiko penyakit ibu menyusui, seperti kanker payudara.
- Membuat Bunda lebih percaya diri dalam merawat anaknya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
3 Jenis ASI & Kelebihannya, Lengkap dengan Rekomendasi ASI Booster

Menyusui
Apa saja Kelebihan ASI Dibandingkan Susu Formula, Ini Pentingnya Menyusui Si Kecil

Menyusui
1 Agustus 2023 Memperingati Hari Apa? Ada Supermoon hingga Pekan ASI Sedunia

Menyusui
Selamat Pekan ASI Sedunia, Bunda

Menyusui
Begini Perlindungan Ibu Menyusui di Masa Pandemi COVID-19


7 Foto