Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Apa saja Kelebihan ASI Dibandingkan Susu Formula, Ini Pentingnya Menyusui Si Kecil

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Kamis, 03 Aug 2023 10:10 WIB

Ilustrasi Ibu Menyusui
Ilulstrasi Ibu Menyusui Eksklusif/ Foto: Getty Images/iStockphoto/geargodz
Jakarta -

Air Susu Ibu (ASI) memiliki kelebihan dibanding susu formula, Bunda. Memberikan ASI kepada Si Kecil sangat penting untuk menunjang perkembangannya yang optimal.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ASI eksklusif diberikan selama 6 bulan pertama kehidupan anak. Menurut WHO, ASI merupakan makanan yang ideal untuk bayi.

"ASI adalah makanan yang ideal untuk bayi. ASI aman, bersih, dan mengandung antibodi yang membantu melindungi tubuh dari banyak penyakit umum pada masa kanak-kanak," demikian kata WHO dalam laman resminya.

Hal yang sama juga dijelaskan dalam laman resmi Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kementerian Kesehatan. Dijelaskan bahwa ASI merupakan asupan terbaik bagi bayi sejak lahir hingga usia 2 tahun.

"Kandungan ASI menyesuaikan dengan kebutuhan bayi, sehingga tidak ada makanan atau minuman yang lebih baik daripada ASI," demikian dilansir laman resmi Kementerian Kesehatan.

ASI vs Susu Formula

ASI menyediakan semua yang dibutuhkan bayi untuk tumbuh dan berkembang. ASI terdiri dari ratusan molekul bioaktif yang berbeda, dan inilah yang coba untuk ditiru oleh susu formula.

"Perbedaan terbesar antara ASI dan susu formula adalah komposisinya. Susu formula mencoba meniru semua nutrisi dalam ASI," kata perawat anak bersertifikat di Ryan Health. Lydia Yeager, dikutip dari Romper.

ASI tak cuma mengandung makronutrien dan mikronutrien. ASI juga mengandung berbagai komponen zat kekebalan tubuh yang dapat melindungi si Kecil dari penyakit.

Di dalam kolostrum atau ASI pertama yang diproduksi, terkandung kadar antibodi yang tidak ditemukan di susu formula. Di kolostrum ini setidaknya terdapat lebih dari 50 proses pendukung perkembangan imunitas, termasuk untuk faktor pertumbuhan dan perbaikan jaringan.

Ilustrasi MenyusuiIlustrasi Menyusui/ Foto: Getty Images/iStockphoto/comzeal

Kelebihan ASI dibanding susu formula

Ada banyak kelebihan ASI dibandingkan susu formula, Bunda. Melansir dari berbagai sumber, berikut 5 kelebihan ASI dibanding susu formula:

1. Kandungan ASI lebih lengkap dibandingkan di susu formula

Seperti dijelaskan sebelumnya, ASI mengandung antibodi yang tidak bisa ditemukan dalam susu formula dan ini adalah imunoglobulin, yang berfungsi melawan penyakit. Zat kekebalan ini bersifat alami, sehingga ASI dapat dianggap sebagai vaksin pertama bayi.

Imunoglobulin tidak diserap oleh bayi, namun berperan dalam memperkuat sistem imun lokal di saluran cerna. Secara spesifik, ASI mengandung imunoglobulin IgA, IgM, IgG dan versi sekretori IgM (SIgM) dan IgA (SIgA).

Saat ASI berubah dari kolostrum menjadi ASI transisi dan matur, konsentrasi imunoglobulin dapat berubah. Meski begitu, selama satu tahun atau lebih, sifat kekebalan masih bisa ditemukan di ASI, salah satunya IgA.

Selain imunoglobulin, ASI juga mengandung banyak hormon yang masuk melalui tubuh Bunda. Melansir dari Very Well Family, hormon ini dapat berukuran kecil dengan struktur sederhana, sehingga mudah bergerak ke dalam ASI.

Hormon di ASI tak hanya memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan, metabolisme, tapi juga dapat mengontrol stres, merespons nyeri, serta meregulasi tekanan darah. Hormon yang terlibat dalam produksi ASI, termasuk prolaktin, tiroid, dan faktor pertumbuhan.

Dilaporkan bahwa para ilmuwan masih meneliti hormon mana yang ditransfer ke dalam ASI, seperti leptin, untuk kemudian dipelajari lebih lanjut pengaruhnya terhadap kesehatan bayi.

2. Secara alami bermanfaat untuk tumbuh kembang bayi

ASI telah terbukti dapat meningkatkan perkembangan janin. Mengutip Kids Health, beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak yang diberi ASI eksklusif memiliki IQ sedikit lebih tinggi daripada anak yang diberi susu formula, Bunda.

Selain itu, bayi yang menyusu ASI juga memiliki lebih sedikit masalah pencernaan dibandingkan bayi yang diberikan susu formula. ASI cenderung mudah dicerna, sehingga bayi yang mendapatkan ASI lebih jarang mengalami diare atau sembelit.

WHO menjelaskan bahwa praktik menyusui eksklusif menjadi salah satu cara paling efektif untuk memastikan kesehatan dan kelangsungan hidup anak. WHO secara khusus menyarankan ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama 6 bulan pertama kehidupan anak.

3. Memudahkan anak konsumsi makanan solid

Ibu menyusui biasanya membutuhkan sekitar 300 hingga 500 tambahan kalori per hari. Semua itu harus bersumber dati berbagai makanan yang sehat dan seimbang.

Mengonsumsi beragam jenis makanan ini dapat mengubah rasa ASI. Hal tersebut membuat bayi yang disusui akan mengenal rasa yang berbeda, tergantung apa yang Bunda makan. Nah, dengan 'mencicipi' makanan beragam ini, bayi yang menyusu akan lebih mudah menerima makanan padat nantinya.

4. Gratis dan selalu tersedia

Salah satu kelebihan lain dari ASI adalah gratis dan selalu tersedia. Berbeda dengan susu formula yang harganya cukup mahal, Bunda tak perlu mengeluarkan sepeser pun uang untuk memberikan ASI ke anak.

ASI juga selalu tersedia berbeda dengan susu formula yang bisa habis kapan pun. Selain itu, ASI yang tersedia ini selalu segar baik ketika Bunda di rumah atau di luar rumah. Bunda juga tidak perlu mencuci dan menghangatkan botol susu untuk memberikan ASI karena bayi bisa langsung disusui.

5. Bermanfaat secara mental dan kesehatan untuk Bunda

Kemampuan untuk menyusui langsung Si Kecil dapat membantu ibu lebih percaya diri dalam merawat anaknya. Bunda juga bisa menjalin bonding dengan anak selama proses menyusui.

Manfaat lain dari menyusui untuk ibu adalah dapat membakar kalori, membantu mengecilkan rahim, dan menurunkan berat badan. Proses mengASIhi eksklusif juga dapat dijadikan kontrasepsi alami, Bunda.

Melansir dari Cancer Research UK, menyusui disebut dapat menurunkan risiko terkena kanker payudara, terutama pada Bunda yang memiliki anak di usia yang masih muda. Semakin lama Bunda menyusu, semakin menurun risikonya.

Penelitian yang diterbitkan di Lancet tahun 2002 menganalisis sekitar 150.000 wanita untuk meneliti kaitan antara menyusui dan kanker payudara. Hasil penelitian menemukan bahwa setiap 12 bulan menyusui, baik pada satu anak atau lebih, risiko kanker payudara menurun sebesar 4,3 persen. Hasil ini dibandingkan dengan wanita yang tidak menyusui sama sekali.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(ank/ank)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda