menyusui

13 Cara Mengatasi Payudara Bengkak saat Menyusui hingga Menyapih

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 19 Sep 2023 09:54 WIB

Ilustrasi menyusui
13 Cara Mengatasi Payudara Bengkak saat Menyusui hingga Menyapih/Foto: Getty Images/iStockphoto/Nestea06
Jakarta -

Permasalahan menyusui sampai menyapih memang selalu saja muncul dan beragam ya, Bunda. Yang paling populer dan banyak dialami yakni payudara bengkak. Nah, bagaimana ya, cara mengatasi payudara bengkak saat menyusui hingga menyapih, Bunda?

Pembengkakan payudara adalah masalah umum yang dialami ibu menyusui. Jika ASI tidak sepenuhnya dikosongkan selama sesi menyusui atau memompa, payudara akan berisiko membengkak.

Baik Bunda yang memilih untuk menyusui atau memberi susu botol, setelah melahirkan biasanya tubuh secara alami memproduksi susu. Payudara bengkak bisa disebabkan oleh penumpukan ASI dan memberikan tekanan pada kelenjar payudara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Cara mengatasi payudara bengkak

Pembengkakan payudara biasanya terjadi dua hingga empat hari setelah bayi lahir. Sarah Musselman, RN, pakar laktasi di OSF HealthCare, menawarkan beberapa saran untuk membantu pengobatan pembengkakan payudara.

“Bunda dapat mengetahui bahwa itu adalah payudara yang membesar ketika Bunda merasakan nyeri, nyeri tekan, dan bengkak. Kemungkinan besar payudara Bunda juga akan terasa penuh, kencang dan banyak tekanan, berbeda dengan saat ada saluran susu yang tersumbat,” kata Sarah, seperti dikutip dari laman OsfHealthcare.

Berikut ini beberapa cara mengatasi payudara bengkak saat menyusui hingga menyapih yang bisa Bunda lakukan di rumah:

1. Lebih sering menyusui: Solusi terbaik adalah membiarkan bayi menyusu lebih sering. Hal ini terkadang menjadi tantangan bagi bayi dan ibu. Namun menyusui lebih sering dapat membantu mengurangi penumpukan tersebut dan mendorong aliran ASI yang lebih alami dan lebih sering.

2. Memompa ASI: Terkadang bayi tidak mau makan sebanyak yang ibu buat, jadi Bunda bisa memompa untuk mengurangi tekanannya.

3. Pijatan lembut: Lebih mudah bagi bayi untuk menyusu pada payudara yang lunak dibandingkan dengan payudara yang kencang dan bengkak. Memijat payudara dengan lembut sebelum menyusui dan saat bayi menyusu membantu meningkatkan aliran ASI. Jika bayi Bunda tidak mau menyusu saat Bunda memijat, Bunda dapat memijat payudara sesaat sebelum bayi menyusu.

4. Handuk atau pancuran hangat: Cobalah menyusui bayi Bunda dari payudara segera setelah selesai mandi atau tutupi payudara Bunda dengan handuk hangat dan lembab selama beberapa menit sebelum menyusui. Pijatan lembut dan panas dari pancuran atau kehangatan lembap dari handuk akan membantu ASI mengalir.

5. Kompres dingin: Meletakkan kompres dingin atau bahkan sekantong sayuran beku pada payudara Bunda di sela-sela waktu menyusui dapat membantu mengurangi sebagian pembengkakan dan nyeri. Biarkan ini tidak lebih dari 20-30 menit.

6. Kubis: Ini adalah kisah lama yang tidak selalu membantu, tapi kemungkinan besar juga tidak ada salahnya. Ambil daun bersih dari dalam kepala kubis segar dan tempelkan di payudara dan bukan di puting susu serta berada di dalam baju atau bra Bunda.

7. Peras sedikit ASI dengan tangan sebelum menyusui Si Kecil atau memberikan tekanan di sekitar puting untuk mendorong cairan kembali ke payudara.

8. Memberi makan Si Kecil lebih teratur, atau setidaknya setiap satu hingga tiga jam.

9. Menyusui terus selama bayi masih tampak lapar

10. Lakukan posisi menyusui secara bergantian dari satu payudara ke payudara lainnya untuk mengalirkan ASI dari seluruh area payudara/

11. Senantiasa mengosongkan payudara semaksimal mungkin. Jika memungkinkan, Bunda dapat memompa payudara usai menyusui agar persediaan ASI benar-benar kosong seperti dikutip dari laman Healthline.

12. Minum obat pereda nyeri yang direkomendasikan dokter atau tenaga kesehatan. Karena biasanya payudara bengkak dapat menyebabkan nyeri yang membuat ketidaknyamanan busui. Mengonsumsi obat pereda nyeri setidaknya dapat membantu meringankan gejala tersebut ya, Bunda.

13. Mengenakan bra suportif yang mencegah payudara Bunda bergerak secara signifikan.

Perlu Bunda tahu bahwa pembengkakan payudara adalah pembengkakan dan peradangan yang terjadi pada payudara Bunda karena peningkatan aliran darah dan suplai ASI. Setelah melahirkan, tubuh sedianya akan mulai memproduksi ASI.

Sampai tubuh Bunda mengetahui berapa banyak yang Bunda butuhkan, tubuh mungkin akan memproduksi terlalu banyak. Hal ini dapat menyebabkan pembengkakan payudara. Gejalanya berupa payudara keras dan kencang serta bengkak dan nyeri. Menyusui atau memompa payudara secara teratur dapat membantu mencegah pembengkakan payudara.

Begitupun saat penyapihan, Bunda sebaiknya tidak melakukan penyapihan secara mendadak. Dengan bertahap mengurangi jadwal menyusui, payudara akan perlahan mengetahui bahwa pasokannya semakin berkurang mengikuti kebutuhan.

Hingga pada akhirnya payudara akan benar-benar berhenti memproduksi ASI ketika Bunda benar-benar full menyapih. Dengan begitu, risiko payudara bengkak dapat diminimalisasi.

Jika Bunda terus mengalami pembengkakan payudara yang menyakitkan, hubungi dokter atau konsultan laktasi untuk mendapatkan solusi terbaik ya, Bunda.

Selain itu, hubungi dokter jika pembengkakan tidak mereda dalam tiga hingga empat hari atau jika Bunda mengalami demam. Mereka akan meminta Bunda untuk memantau tanda-tanda lain yang mungkin mengindikasikan masalah yang lebih serius, seperti infeksi payudara.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT