menyusui

5 Cara Mengatasi Payudara Bengkak karena Tidak Menyusui

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 17 Sep 2023 10:50 WIB

Ilustrasi payudara bengkak
5 Cara Mengatasi Payudara Bengkak karena Tidak Menyusui/Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur
Jakarta -

Payudara bisa berisiko bengkak saat menyusui tidak dilakukan. Nah, bagaimana cara mengatasi payudara bengkak karena tidak menyusui ya, Bunda?

Dari sebelum persalinan, payudara sedianya sudah memproduksi ASI dan siap untuk menyusui. Tetapi, karena satu dan lain hal, tidak semua Bunda bisa menyusui. Bagi Bunda yang tidak menyusui, biasanya payudara pun menjadi bengkak.

Payudara bengkak karena tidak menyusui tentu sangat tidak nyaman dirasakan ya, Bunda. Agar tidak semakin parah kondisinya, sebaiknya Bunda segara melakukan tindakan pengobatan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT


Ya, tubuh memang secara alami mulai memproduksi susu setelah bayi kita lahir, baik kita berniat untuk menyusui atau tidak. Faktanya, kolostrum merupakan susu pertama yang diproduksi tubuh mulai berkembang selama kehamilan.

Payudara bengkak karena tidak menyusui

Kondisinya, setelah bayi dilahirkan, perubahan hormon menyebabkan tubuh memproduksi susu. Hal ini biasanya mengakibatkan pembengkakan akibat pembengkakan jaringan, peningkatan aliran darah, dan payudara terisi susu. Pada saat ini payudara Bunda mungkin terasa kencang, hangat, berat, dan umumnya tidak nyaman.

Bunda mungkin mengalami pembengkakan antara 2 dan 5 hari setelah melahirkan dan gejala yang lebih intens dapat berlangsung antara 2 dan 3 hari, lebih lama jika tidak menyusui.

Memang, ada banyak alasan mengapa seseorang ingin atau tidak perlu menyusui, atau persediaan ASI-nya cepat habis. Hal ini dapat mencakup kehilangan bayi, lahir mati, adopsi, ketidakmampuan memberikan ASI karena obat-obatan atau masalah fisiologis lainnya atau sekadar memilih untuk tidak menyusui karena alasan pribadi.

Perlu Bunda tahu bahwa produksi susu didasarkan pada permintaan; mengosongkan payudara memicu tubuh Bunda memproduksi ASI lebih banyak.

Dalam hal ini, pembengkakan sebenarnya berperan dalam membantu penurunan suplai ASI Bunda. Tubuh biasanya merasakan payudara sudah penuh dan mengirimkan sinyal untuk berhenti memproduksi ASI.

Untuk itu, usahakan untuk tidak memeras atau memompa ASI terlalu banyak agar tubuh tahu bahwa ASI perlu dikurangi. Jangan mengosongkan payudara. Semakin sedikit Bunda mengosongkan payudara, semakin cepat tubuh Bunda menyadari bahwa ia tidak perlu memproduksi ASI.

Bagi sebagian orang, proses pengeringan persediaan ASI hanya memakan waktu satu atau dua minggu, sedangkan bagi sebagian lainnya, tubuh mungkin terus memproduksi ASI (dalam jumlah yang semakin sedikit) hingga 40 hari seperti dikatakan Allison, MS, RDN, CDN, dikutip dari laman Happy Family Organics.

Ketika Bunda memutuskan untuk tidak menyusui, produksi ASI sedianya akan berhenti dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Tetapi, mungkin payudara bengkak akan Bunda alami.

Payudara Bunda mungkin terasa sulit saat disentuh. Bunda mungkin melihat pembengkakan dan merasakan tekanan, ketidaknyamanan, atau nyeri hingga 10 hari setelah melahirkan. Pembengkakan payudara dapat menyebabkan Bunda demam dan nyeri otot.

Pembengkakan memang tidak nyaman, tetapi hal ini membantu tubuh Bunda menurunkan produksi ASI seperti dikutip dari laman Drugs.

Ilustrasi PayudaraIlustrasi Payudara/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Mykola Sosiukin



Cara mengatasi payudara bengkak karena tidak menyusui

Adapun perawatan yang bisa dilakukan untuk mengatasi payudara bengkak karena tidak menyusui, di antaranya sebagai berikut ya, Bunda:

1. Kenakan bra yang pas dan memberikan dukungan kuat. Bra yang pas dan tidak terlalu ketat dapat mengurangi nyeri payudara dan jumlah ASI yang keluar dari payudara. Bra yang mendukung juga dapat mengurangi gejala pembengkakan. 

2. Letakkan kompres es di payudara karena hal ini membantu mengurangi pembengkakan dan nyeri payudara. Gunakan kompres es, atau masukkan es serut ke dalam kantong dan tutupi dengan handuk. 

3. Tanyakan kepada petugas kesehatan ataupun petugas di apotek tentang obat-obatan untuk mengurangi nyeri atau ketidaknyamanan payudara Bunda. Obat pereda nyeri yang dijual bebas, seperti ibuprofen atau asetaminofen, dapat membantu mengurangi nyeri dan bengkak.

Obat-obatan ini dapat dibeli tanpa resep sehingga dapat dibeli bebas. Meski demikian, tanyakan berapa banyak yang harus diminum dan seberapa sering meminum obat ini. Penting diketahui bahwa ibuprofen dapat menyebabkan pendarahan lambung dan kerusakan ginjal jika tidak dikonsumsi dengan benar. Asetaminofen dapat menyebabkan kerusakan hati jika tidak dikonsumsi dengan benar.

4. Gunakan daun kubis. Meskipun penelitian mengenai penggunaan daun kubis masih terbatas, beberapa diantaranya mendukung penggunaan daun kubis hijau untuk menenangkan payudara yang membesar.

Cuci bersih daunnya terlebih dahulu, masukkan ke dalam kulkas hingga dingin, lalu letakkan di antara payudara dan bra hingga layu. Jika Bunda merasa ini bermanfaat, aplikasikan daun baru sesering yang diperlukan untuk kenyamanan.

5. Pompa atau peras dengan tangan hanya ½ hingga 1 ons setiap sesi. Pompa secukupnya untuk menghilangkan rasa tidak nyaman. Memompa terlalu banyak dapat mendorong tubuh  memproduksi lebih banyak ASI.

Jika tidak kunjung membaik dan Bunda mengalami demam serta nyeri otot yang berlangsung lebih dari 1 hari sebaiknya segera memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut ya, Bunda.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.


Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT