HaiBunda

MENYUSUI

Telinga Bayi Kemasukan ASI saat Menyusui? Kenali Ciri Infeksi Telinga & Cara Mengatasinya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 03 Oct 2023 14:45 WIB
Telinga Bayi Kemasukan ASI saat Menyusui? Kenali Ciri Infeksi Telinga & Cara Mengatasinya/Foto: Getty Images/geargodz
Jakarta -

Saat bayi terlalu lapar, mereka jadi cenderung lebih rewel. Tak jarang, aliran ASI pun sampai mengenai telinga bayi. Nah, amankah telinga bayi kemasukan ASI saat menyusui, Bunda? Yuk, kenali ciri infeksi telinga dan cara mengatasinya.

Bayi yang lapar bukanlah orang yang paling sabar  karenanya saat Bunda memberikan botol atau payudara kepada bayi yang lapar, maka ASI kemungkinan besar akan tumpah.

Pada kasus bayi yang diberi susu botol, hal ini dapat menyebabkan infeksi telinga. Menurut AskDrSears.com, susu formula atau ASI terkadang tertahan di saluran eustachius pada bayi yang diberi susu botol sambil berbaring.


Saluran eustachius yang tersumbat dapat menyebabkan infeksi telinga. Ini karena bayi dan anak kecil memiliki saluran tuba yang lebih pendek dibandingkan orang dewasa, yang berarti mereka lebih mudah tersumbat. Dalam kasus bayi, saluran tuba bisa tersumbat oleh susu yang tersimpan di dalamnya saat menyusu. Hal ini selanjutnya akan mengiritasi jaringan telinga tengah, yang dapat dengan cepat menyebabkan infeksi telinga.

Telinga bayi kemasukan ASI 

Bayi kecil belum bisa duduk sendiri sehingga perlu digendong saat diberi makan. Meskipun Bunda mungkin tergoda untuk membaringkan bayi dalam posisi telentang dan memberinya botol untuk dipegang, hal ini bukanlah ide yang baik karena beberapa alasan.

Yang pertama adalah dapat menyebabkan bayi Bunda tersedak. Kedua, posisi ini bisa menyebabkan tersumbatnya saluran eustachius, apalagi jika botolnya penuh susu formula.

Bayi yang mendapat ASI biasanya tidak mendapat ASI di saluran eustachius karena posisi bayi yang relatif tegak, dan juga karena gerakan mengisap bayi yang menyusu.

Bayi yang diberi ASI dalam botol juga kecil kemungkinannya mengalami infeksi telinga, meskipun ASI menetes ke saluran eustachius. Hal ini karena ASI tidak mengiritasi jaringan telinga tengah seperti halnya susu formula.

Bayi dengan saluran eustachius tersumbat atau infeksi telinga mungkin menangis kesakitan atau menarik-narik telinganya. Jika Bunda mencurigai bayi mengalami penyumbatan saluran eustachius atau infeksi telinga, hubungi dokter anak.

Dokter akan dapat melihat selang tersebut untuk mengetahui apakah selang tersebut tersumbat atau terinfeksi dan memberikan perawatan yang sesuai pada bayi. Sementara itu, kain hangat dan basah yang menempel di telinga terkadang bisa meredakan nyeri.

Perlu Bunda tahu bahwa infeksi telinga atau dalam istilah medis disebut otitis media akut ialah infeksi pada bagian tengah telinga. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi virus (seperti flu biasa) atau infeksi bakteri. Infeksi ini menyebabkan penumpukan cairan di telinga tengah, serta peradangan. Dalam beberapa kasus, saluran eustachius (saluran kecil antara hidung dan telinga tengah) juga menunjukkan tanda-tanda infeksi.

Ilustrasi Bayi Dibedong/ Foto: iStock

Orang dewasa juga bisa terkena infeksi telinga, tapi bayi dan anak kecil paling rentan terkena infeksi telinga, terutama anak di bawah usia tiga tahun. Lima dari enam anak akan mengalami infeksi telinga saat mereka berusia tiga tahun,1 dan 25 persen anak akan mengalami infeksi telinga berulang.

Alasan bayi dan anak kecil lebih rentan terkena infeksi telinga antara lain:

1. Saluran telinga bayi berbeda dengan orang dewasa: saluran telinga lebih pendek, sempit, dan orientasinya lebih horizontal.
2. Bayi lebih mungkin terserang flu dan virus lain, yang membuat mereka lebih rentan terkena infeksi telinga.
3. Sistem kekebalan tubuh bayi belum berkembang dibandingkan orang dewasa, sehingga reaksi mereka terhadap virus biasanya lebih intens sehingga menyebabkan komplikasi seperti infeksi telinga.

Faktor risiko infeksi telinga bayi

Mayoritas anak-anak akan mengalami setidaknya satu atau dua infeksi telinga dalam beberapa tahun pertama kehidupannya (jadi jika ini terjadi pada bayi, Bunda jangan khawatir karena Bunda tidak sendirian). Namun beberapa bayi mungkin lebih berisiko terkena infeksi telinga dibandingkan bayi lainnya. Berikut beberapa faktor risiko yang dapat meningkatkan kerentanan bayi:

1. Jika Bunda memiliki riwayat keluarga yang menderita infeksi telinga, kemungkinan besar bayi Bunda akan terkena infeksi telinga.
2. Bayi Bunda lebih mungkin terkena infeksi telinga karena semakin banyak pilek dan virus lain yang mereka derita.
3. Bayi yang memiliki alergi lebih besar kemungkinannya mengalami infeksi telinga karena pembengkakan dan peradangan yang disebabkan oleh alergi.
4. Bayi dengan penyakit kronis lebih mungkin mengalami infeksi telinga, terutama jika ia memiliki penyakit pernafasan seperti cystic fibrosis dan asma.
5. Paparan asap rokok dapat meningkatkan risiko bayi Bunda terkena infeksi telinga.
6. Bayi yang diberi susu botol lebih mungkin mengalami infeksi telinga dibandingkan bayi yang diberi ASI. Namun, Bunda dapat meminimalkan risikonya dengan memberi susu botol pada bayi Bunda dalam posisi tegak, sehingga ASI tidak menggenang di saluran telinganya.
7. Memastikan bayi tidak tertidur saat minum botol juga dapat mengurangi kemungkinannya terkena infeksi telinga.

Apakah menyusui berdampak pada risiko infeksi telinga?

Menyusui bayi Bunda memberikan kekebalan yang signifikan terhadap infeksi telinga. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa bayi yang diberi susu formula dua kali lebih mungkin terkena infeksi telinga dibandingkan bayi yang diberi ASI. Selain manfaat nutrisinya, ASI juga mengandung antibodi kuat yang membantunya menangkal infeksi, termasuk infeksi telinga, tenggorokan, dan paru-paru

Selain itu, penelitian menunjukkan bahwa perlindungan ini bertahan jauh melampaui masa menyusui. Bayi yang diberi ASI mengalami lebih sedikit infeksi dibandingkan bayi yang diberi susu formula, mulai dari masa bayi hingga setidaknya usia 6,3 tahun. Meski demikian, risiko infeksi telinga tetap ada dan perlu diwaspadai. Yuk, kenali gejala infeksi telinga secara mendetail, Bunda.

Banyak orang tua yang memperhatikan bayinya menarik-narik telinganya atau bertingkah rewel dan berasumsi bahwa mereka mengalami infeksi telinga. Namun, meskipun telinga tertarik dan rewel terkadang merupakan tanda infeksi telinga, hal tersebut juga bisa menjadi tanda tumbuh gigi atau sekadar rasa mudah tersinggung.

Gejala infeksi telinga biasanya muncul secara tiba-tiba dan pertama kali dirasakan berupa rasa tidak nyaman, tertekan, dan nyeri. Tentu saja, bayi tidak dapat menggambarkan apa yang mereka rasakan, sehingga sulit untuk mengetahui apa yang salah seperti dikatakan Lyndsey Garbi, MD, dikutip dari laman Very Well Family.

Pada awalnya, bayi mungkin secara umum lebih rewel dan tidak bisa dihibur. Segera setelah itu, Bunda mungkin melihat bayi menarik-narik telinganya, atau sulit tidur. Berbaring sering kali menyebabkan tekanan dan nyeri di telinga semakin parah, sehingga Bunda mungkin memperhatikan bahwa bayi tidak dapat tidur dalam waktu lama selama waktu ini. Mereka mungkin juga mengalami kesulitan menyusui atau pemberian susu botol, karena menyusu dan menelan terkadang juga dapat memperburuk rasa sakit mereka.

Saat infeksi telinga berkembang, mereka mungkin mengalami demam atau mengalami keluarnya cairan dari telinga. Selanjutnya, gejala infeksi telinga pada bayi ditunjukkan dengan rewel pada bayi, kesulitan tidur, menarik telinga karena kesakitan, demam, nafsu makan menurun karena demam dan nyeri, ketidaknyamanan pencernaan, cairan berwarna kuning keluar dari telinga bayi, kesulitan mendengar, dan lainnya. 

Infeksi telinga dapat mengganggu bayi dan orang tuanya, namun sebagian besar dapat diobati, dan infeksi ringan dapat hilang dengan sendirinya tanpa obat. Apa pun pilihannya, jika bayi Bunda mengalami infeksi telinga, dokter Bunda akan mendiskusikan pengobatan untuk membantu meringankan rasa sakit dan ketidaknyamanannya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Menyusui Bisa Lindungi Si Kecil dari Paparan Polusi Udara, Benarkah?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Deretan Artis yang Pilih Jadi PNS, Ada Eks Cherrybelle hingga Jebolan Pencarian Bakat

Mom's Life Annisa Karnesyia & Pritadanes

Shandy Aulia Rayakan Ultah Sang Ayah, Ini 5 Potretnya Tampil Beda dengan Ketiga Kakak Perempuan

Mom's Life Amira Salsabila

Teruji di 504 Anak, Ini Jenis Hobi yang Bikin Anak Cerdas dan Bahagia

Parenting Nadhifa Fitrina

Aurel Hermansyah Berusaha Selalu Ada untuk Aaliyah Massaid agar Tak Alami Baby Blues

Menyusui Amrikh Palupi

Alami Gejala Hamil Tapi Tespek Negatif, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kehamilan Melly Febrida

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Deretan Artis yang Pilih Jadi PNS, Ada Eks Cherrybelle hingga Jebolan Pencarian Bakat

Teruji di 504 Anak, Ini Jenis Hobi yang Bikin Anak Cerdas dan Bahagia

Aurel Hermansyah Berusaha Selalu Ada untuk Aaliyah Massaid agar Tak Alami Baby Blues

Alami Gejala Hamil Tapi Tespek Negatif, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Shandy Aulia Rayakan Ultah Sang Ayah, Ini 5 Potretnya Tampil Beda dengan Ketiga Kakak Perempuan

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK