Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

7 Cara Membersihkan Pompa ASI agar Tetap Steril, Terhindar dari Kuman & Jamur

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 28 Oct 2023 08:10 WIB

happy mother using breast pump machine to pumping milk while talking with her newborn baby on a bed
7 Cara Membersihkan Pompa ASI agar Tetap Steril, Terhindar dari Kuman & Jamur/Foto: Getty Images/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

Memompa ASI bisa sangat memakan waktu dan energi. Termasuk bagaimana memompa ASI serta membersihkan pompa ASI sesudah digunakan. Agar tetap bersih, cari tahu yuk, bagaimana cara membersihkan pompa ASI agar tetap steril.

Membersihkan pompa payudara sangat penting untuk melindungi anggota keluarga termasuk Si Kecil dari penyakit.

Hal ini terutama terjadi pada beberapa bulan pertama ketika sistem kekebalan tubuh bayi belum terbentuk sempurna sehingga membuatnya lebih rentan terhadap kuman seperti dikatakan Micah Resnick, M.D, F.A.A.P, dikutip dari laman Whattoexpect.

Cara membersihkan pompa ASI

Berbicara mengenai cara membersihkan pompa ASI, berikut beberapa hal yang perlu diketahui tentang mensterilkan pompa ASI Bunda dengan benar agar tetap bersih dan aman untuk bayi setiap kali Bunda menggunakannya.

Cara membersihkan pompa ASI agar tetap steril dapat dilakukan dengan upaya berikut ya, Bunda:

1. Jaga kebersihan

Jaga kebersihan segala sesuatu yang bersentuhan dengan pompa ASI, termasuk tangan. Sebelum Bunda mulai memompa atau membersihkan pompa, pastikan tangan dalam kondisi bersih.

Cuci dengan sabun hangat dan air, gosok setidaknya selama 20 detik sebelum dibilas. Lakukan ini setiap kali Bunda hendak menggunakan pompa ASI. Kemudian bersihkan bagian atas meja atau permukaan lain yang akan bersentuhan dengannya, dan gunakan handuk baru setiap kali Bunda menyeka atau mengeringkannya.

2. Periksa pompa ASI

Periksa pompa ASI setiap kali Bunda menggunakannya. Bongkar pompa ASI sebelum digunakan untuk memastikan tidak ada jamur yang terbentuk pada tabung, botol, atau bagian lainnya.

Jika Bunda melihat sesuatu yang mencurigakan, ganti komponen tersebut sesegera mungkin sebelum menggunakan pompa kembali. Siapkan satu set pipa dan suku cadang cadangan jika ada bagian yang perlu diganti dalam keadaan darurat. Jamur sangat sulit dibersihkan dan dihilangkan, jadi sebaiknya ganti saja komponen yang terdapat jamur.

3. Cuci pompa ASI setelah digunakan

Membilas atau merendam pompa saja tidak cukup, seperti yang diuraikan dalam pedoman terkini yang dikeluarkan oleh (CDC). Isi wastafel dengan sabun dan air panas.

Jangan gunakan wastafel karena wastafel atau saluran pembuangannya dapat terkontaminasi bakteri yang dapat membuat peralatan pompa Bunda terkena kuman.

Sebagai gantinya, gunakan wastafel yang khusus digunakan untuk membersihkan pompa Bunda, dan bersihkan setiap kali selesai digunakan. Gosok setiap bagian pompa dengan sabun panas dan air.

Bilas sabun dari bagian-bagiannya dengan menahannya di bawah air mengalir dan biarkan semua bagian mengering sepenuhnya di atas handuk segar atau handuk kertas di meja. Jangan keringkan bagian pompa ASI dengan lap bekas yang dapat membawa kuman. Infeksi sangat jarang terjadi, namun bisa saja terjadi.

4. Sanitasi pompa ASI

Mensanitasi pompa ASI setiap hari memberikan perlindungan tambahan dan sangat penting terutama pada bulan-bulan pertama kehidupan bayi, atau jika bayi Bunda prematur dan sistem kekebalan tubuhnya lebih rentan.

Jika anak Bunda lebih besar dan sehat, melakukan sanitasi setiap minggu tidak masalah, menurut CDC. Setelah pompa dibongkar, rebus potongan-potongan tersebut dalam air panas setidaknya selama 5 menit untuk membunuh kuman mengganggu yang berhasil lolos dari pencucian.

Keluarkan dengan penjepit bersih dan biarkan bagian-bagian tersebut mengering dengan sendirinya di atas handuk bersih. 

5. Simpan pompa dengan benar

Setelah selesai membersihkan atau mensanitasi, pasang kembali dan simpan di tempat yang bersih seperti wadah makanan plastik dengan penutup aman yang tidak digunakan untuk apa pun kecuali penyimpanan pompa. 

6. Menggosok pompa ASI dengan sikat bersih

Gosok item sesuai dengan panduan produsen kit pompa. Jika menggunakan sikat, gunakanlah sikat bersih yang hanya digunakan untuk membersihkan perlengkapan makan bayi. Kemudian, bilas dengan cara memegang benda-benda di bawah air mengalir, atau dengan merendamnya dalam air bersih di baskom terpisah yang hanya digunakan untuk membersihkan benda-benda makanan bayi.

Pompa ASIPompa ASI/ Foto: Getty Images/iStockphoto/NorGal

7. Keringkan pompa ASI

Biarkan hingga benar-benar kering. Letakkan komponen pompa, wastafel, dan sikat botol di atas tisu atau tisu bersih yang belum terpakai di tempat yang terlindung dari kotoran dan debu. Jangan gunakan lap piring untuk menggosok atau menepuk-nepuk benda hingga kering karena dapat memindahkan kuman ke benda tersebut.

Oh iya, Bunda, jangan lupa membersihkan wastafel dan sikat botol. Jika Bunda menggunakan wastafel atau sikat botol saat membersihkan bagian pompa, bilas hingga bersih dan biarkan hingga kering setelah digunakan. Pertimbangkan untuk mencucinya setiap beberapa hari, baik di mesin pencuci piring dengan air panas ataupun di rendaman air hangat dan sabun. 

Untuk menghilangkan kuman tambahan, bersihkan bagian pompa setidaknya sekali sehari. Sanitasi sangat penting terutama jika bayi Bunda berusia kurang dari 2 bulan, lahir prematur, atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah karena sakit atau perawatan medis (seperti kemoterapi untuk kanker) seperti dikutip dari laman Cdc.

Sanitasi bagian-bagian pompa setiap hari mungkin tidak diperlukan untuk bayi yang lebih besar usianya dan sehat, jika bagian-bagian tersebut dibersihkan dengan hati-hati setelah digunakan. Sanitasi semua barang bahkan sikat botol dan wastafel agar tetap bersih saat digunakan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda