MENYUSUI
Bayi Tertidur saat Menyusu, Dibangunkan atau Tidak? Ketahui Penyebab & Cara Mengatasinya
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Selasa, 14 Nov 2023 14:52 WIBBayi tertidur saat menyusu menjadi perilaku umum mereka sehari-hari. Hmm, lantas, kalau bayi tertidur saat menyusu, dibangunkan atau tidak ya, Bunda?
Tertidur saat menyusui merupakan hal yang umum terjadi pada bayi kecil, terutama setelah mereka mendapat ASI yang maksimal dan merasa kenyang.
Sering kali, banyak busui yang merasa enggan membangunkannya meski mereka belum selesai menyusu. Kekhawatiran justru menjadi rewel dan menangis membuat banyak busui membiarkan bayi lanjut tertidur saat menyusu.
Mengapa bayi tertidur saat menyusui?
Mengantuk saat menyusu merupakan hal yang wajar bagi bayi ya, Bunda, terutama pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Hal ini terutama berlaku untuk bayi yang mengalami kesulitan dalam proses persalinan.
Selain pengalaman dan sensasi baru di luar kandungan, ada hormon tertentu yang dilepaskan saat menyusui yang bisa menyebabkan bayi baru lahir merasa sangat mengantuk. Hal inilah yang kemudian bisa menyebabkan bayi tertidur saat menyusu.
Alasan lainnya mengapa bayi kecil cenderung tertidur saat menyusu ialah karena kemungkinan pelekatan yang tidak tepat. Jika bayi tidak menyusu dengan benar, aliran ASI mungkin terlalu lambat sehingga bayi tetap terjaga.
Setelah Bunda mulai menyusui, periksa kembali untuk memastikan bayi menyusu dan menelan. Jika tampaknya tidak bertahan selama beberapa menit, buka kaitnya perlahan dan coba kembali.
Lantas, haruskah membangunkan bayi tertidur saat menyusu?
Jika dia tertidur setelah kenyang dan puas, tidak apa-apa. Namun, jika dia kesulitan untuk tetap terjaga untuk makan setidaknya selama 10 hingga 15 menit, Bunda perlu mencoba beberapa taktik untuk membangunkannya.
Bayi yang tertidur lebih awal saat menyusu bisa menjadi tanda pelekatan yang dangkal, yang menyebabkan aliran ASI sangat lambat sehingga bayi cepat kehilangan minat menyusui. Solusinya adalah dengan melekatkan bayi lebih dalam.
Jika pelekatan bayi baik dan ia hanya mengantuk, kontak kulit terkadang dapat membantu. Lepaskan atasan dan bra serta pakaian bayi (tetapi biarkan popoknya tetap terpasang), dan baringkan dia di dada. Hal ini mungkin cukup menstimulasi dia untuk tetap menyusui.
Bunda juga bisa mencoba menggelitik kaki bayi, membelai kakinya, atau menggoyangkan lengan dan kakinya agar mereka tetap terjaga dan mengisap.
Beberapa ahli merekomendasikan strategi yang disebut switch nursing yakni ketika bayi mulai tertidur, lepaskan dia dari payudara, rangsang dia (gendong dia dalam posisi tegak, bicara padanya, gelitik dia, usap dia, bersendawa), dan tawarkan payudara lainnya.
Ulangi skenario ini sampai dia mencatat waktu makan setidaknya 10 hingga 15 menit. Strategi lainnya adalah mencoba kompresi payudara, sebuah taktik yang dipopulerkan oleh dokter anak Kanada Jack Newman seperti dikutip dari laman The Bump.
Ya, saat bayi tertidur ketika menyusu dan bayi Bunda mendapatkan ASI penuh, memang tidak selalu berbahaya jika ia tertidur kemudian setelah menyusu.
Namun, menyusui bayi hingga tertidur secara konsisten dan seiring waktu berpotensi membangun hubungan (dan ketergantungan) antara menyusui dan tidur. Nantinya, ketika Bunda mungkin ingin mendorong anak tertidur sendiri, asosiasi sebelumnya ini bisa menjadi sebuah tantangan seperti dikatakan Bree Lustre, MD, dikutip dari laman Parents.
Pada akhirnya, Bunda mungkin mendengar banyak nasihat yang bertentangan mengenai hal ini dari berbagai teman dan anggota keluarga. Ada yang mengatakan pentingnya tidur mandiri dan ada pula yang menikmati masa bayi apa adanya.
Sebagai orang tua, hal ini terpulang lagi kepada Bunda masing-masing untuk memutuskan kebiasaan tidur apa yang ingin diperkuat. Namun, apa pun itu, pastikan untuk tetap waspada saat menggendong bayi yang sedang tertidur. Jika Bunda merasa mengantuk juga, pastikan untuk memindahkan bayi ke tempat yang aman untuk beristirahat dengan selalu mengikuti pedoman tidur yang aman.
Terkadang, bayi akan tertidur setelah menyusu karena ia kenyang dan puas, dan tidak masalah jika ia membiarkannya. Aturan praktis yang baik ialah bayi yang baru lahir harus menyusu selama 10 hingga 15 menit pada setiap sisi payudara, dengan tanda-tanda mengisap dan menelan untuk memastikan bahwa mereka benar-benar mengonsumsi ASI.
Cara mengatasi bayi tidur saat menyusu
Namun, jika Bunda mendapatkan Si Kecil tertidur selama sesi menyusui, dan Bunda khawatir kurang mengonsumsi ASI, pertimbangkan strategi berikut ya, Bunda:
1. Beralih sisi
Jika proses menyusu Si Kecil melambat setelah beberapa menit atau ia tampak 'mabuk susu' sebelum sempat menyusu, Bunda mungkin dapat mencoba mendudukkannya. Setelah mereka cukup waspada, ganti sisi dan biarkan mereka melanjutkan di sisi lain dada Bunda.
2. Gelitik jari kaki
Meskipun mungkin tidak akan membuat mereka tertawa terbahak-bahak, menggelitik jari kaki anak adalah cara yang bagus untuk membuat mereka tetap waspada. Ini juga akan membangunkan mereka jika mereka tertidur saat menyusui.
3. Periksa kaitnya
Jika bayi tidak menyusu dengan benar, ia bisa mengantuk. Ini karena bayi tidak mendapat cukup ASI dan/atau kesulitan minum. Jika Bunda mendapati bayi tertidur saat menyusu, Bunda dapat memeriksa pelekatannya.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)Simak video di bawah ini, Bun:
Cluster Feeding pada Bayi: Penyebab, Gejala hingga Cara Mengatasinya
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT
Bayi Tertidur Saat Menyusu, Perlukah Bunda Membangunkannya?
Pengalaman Buruk Ibu Menyusui tentang Pemakaian CCTV
4 Hal Sepele yang Sering Dilewatkan Ibu Saat Menyusui si Kecil
Yoga Sambil Menyusui Anak, Yes or No?
TERPOPULER
Nana Mirdad & Andrew White Lihat Langit Berbintang di Selandia Baru, Saling Lempar Rayuan Romantis
Tak Cuma Jadi Artis, Ini 5 Potret Mikha Tambayong Kerja sebagai Staf Ahli Menpora
5 Provinsi dengan Kasus Chikungunya Terbanyak di Indonesia, Jabar 6 Ribu Orang Terjangkit
35 Pertanyaan untuk Calon Ketua OSIS dan Tips Menjawabnya
5 Potret Elegan Raline Shah dalam Balutan Kebaya, Ide Outfit ke Kondangan
REKOMENDASI PRODUK
20 Rekomendasi Kursi Makan Bayi hingga untuk Belajar Duduk, Pilih yang Terbaik untuk Si Kecil
KinanREKOMENDASI PRODUK
11 Rekomendasi Blush On Cream Tahan Lama dan Low Budget
Amira SalsabilaREKOMENDASI PRODUK
7 Merek Pelumas Vagina yang Aman untuk Berhubungan Intim & Cara Memilihya
Dwi Indah NurcahyaniREKOMENDASI PRODUK
9 Rekomendasi Susu UHT untuk Anak & Panduan Memilih yang Terbaik
KinanREKOMENDASI PRODUK
Review Professional Air Fryer Oxone vs Glasstop Smart Fryer, Mana Pilihan Bunda?
Tim HaiBundaTERBARU DARI HAIBUNDA
Nana Mirdad & Andrew White Lihat Langit Berbintang di Selandia Baru, Saling Lempar Rayuan Romantis
5 Provinsi dengan Kasus Chikungunya Terbanyak di Indonesia, Jabar 6 Ribu Orang Terjangkit
35 Pertanyaan untuk Calon Ketua OSIS dan Tips Menjawabnya
4 Drama Korea Terbaru Netflix 2025, Bagus Semua!
200 Quotes Pernikahan Romantis dan Menyentuh Hati
FOTO
VIDEO
DETIK NETWORK
-
Insertlive
Erika Carlina Akhirnya Buka Suara soal Sang Ayah Membawa Nama Bunda Maria dalam Kehamilannya
-
Beautynesia
Profil Claudia Scheunemann, Pesepak Bola Perempuan Indonesia yang Gabung di Klub Eropa
-
Female Daily
Siap-siap, Hwang Min Hyun Akan Berperan Kembali di ‘Study Group Season 2’!
-
CXO
GOT7 Rilis Album Baru, Persiapan Harus Lewat Video Call Karena Hal Ini
-
Wolipop
7 Gaya Anggun Rossa Berbalut Baju Kurung saat Menyanyi di HUT RI ke-80
-
Mommies Daily
13 Tanaman Pengusir Nyamuk untuk di Rumah, Ada Lavender hingga Kemangi