MENYUSUI
7 Tanda Posisi Menyusui Sudah Benar Dilihat dari Respons Bayi, Perhatikan Kontak Mata
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Jumat, 24 Nov 2023 10:10 WIBPosisi menyusui yang benar sangat menentukan kenyamanan dan kelancaran selama menyusui. Ketahui tanda posisi menyusui sudah benar dari respons bayi yuk, Bunda.
Pernah enggak sih, Bunda melihat Si Kecil terlalu rewel ataupun banyak bergerak saat menyusui seperti tidak nyaman? Nah, mungkin Bunda berpikir itu hal biasa. Padahal, bisa jadi posisi menyusui yang dilakukan kurang nyaman bagi Si Kecil.
Karena belum bisa berkomunikasi langsung, biasanya bayi akan menunjukkan apa yang mereka rasakan. Termasuk dengan gerakan ataupun tangisan yang mereka tunjukkan. Sebagai ibu menyusui, Bunda sebaiknya lebih peka dengan respons yang mereka perlihatkan. Sebab, hal tersebut menjadi tanda mereka ingin mengutarakan sesuatu.
Tanda posisi menyusui sudah tepat
Ketika bayi menunjukkan respons nyaman ataupun tidak nyaman ketika menyusui. Biasanya, bayi memberikan sinyal melalui tingkah lakunya. Bagi Bunda yang masih belum mengetahuinya, berikut ini beberapa tanda posisi menyusui sudah benar dari respons bayi dikutip dari laman Qld.gov:
- Bayi terlihat nyaman, rileks, dan tidak tegang, dan tidak mengerutkan kening
- Mulut bayi terbuka lebar dan menempel pada payudara dengan puting susu
- Payudara berada di dalam mulut bayi
- Dagu bayi menyentuh payudara dan pipi bayi tidak tersedot ke dalam
- Rahang bayi terlihat menelan dan terdengar ASI turun setelah menyusu
Setiap bayi mungkin responsnya berbeda satu sama lain ya, Bunda. Untuk itu, jangan lupa mengamatinya terus menerus agar dapat mengetahui apakah mereka tampak nyaman menyusu dengan posisi menyusui yang pas atau tidak.
Sebagai ibu baru, mungkin tidaklah mudah untuk mendapatkan posisi menyusui yang aman dan nyaman ya, Bunda. Seperti halnya keterampilan baru lainnya, tentunya kecakapan ini membutuhkan latihan terus menerus. Bunda pun dapat mencoba berbagai posisi menyusui yang membuat Bunda merasa nyaman dan pelekatan bisa terasa maksimal.
Posisi menyusui yang nyaman dan tepat
Melansir laman Yankes Kemkes, keterampilan menyusui yang baik meliputi posisi menyusui dan pelekatan bayi pada payudara yang tepat. Posisi menyusui sebaiknya memang harus senyaman mungkin dan dapat dilakukan dengan posisi berbaring atau duduk.
Posisi yang kurang tepat nantinya akan menghasilkan pelekatan yang tidak baik. Dan perlu Bunda ketahui bahwa posisi dasar menyusui terdiri dari posisi badan ibu, posisi badan bayi, serta posisi mulut bayi dan payudara ibu.
Posisi badan ibu saat menyusui dapat dilakukan dengan posisi duduk, posisi tidur telentang, atau posisi tidur miring. Saat menyusui, bayi harus disanggah sehingga kepala lurus menghadap payudara dengan hidung menghadap ke puting dan badan bayi menempel dengan badan ibu (sanggahan bukan hanya pada bahu dan leher).
Kemudian, sentuh bibir bawah bayi dengan puting, tunggu sampai mulut bayi terbuka lebar dan secepatnya dekatkan bayi ke payudara dengan cara menekan punggung dan bahu bayi (bukan kepala bayi).
Arahkan puting susu ke atas, lalu masukkan ke mulut bayi dengan cara menyusuri langit-langitnya. Masukkan payudara ibu sebanyak mungkin ke mulut bayi sehingga hanya sedikit bagian areola bawah yang terlihat dibanding aerola bagian atas. Bibir bayi akan memutar keluar, dagu bayi menempel pada payudara dan puting susu terlipat di bawah bibir atas bayi.
Respons bayi ketika posisi menyusui sudah tepat
Agar lebih jelas, Bunda juga dapat memperhatikan posisi tubuh yang baik saat menyusui dimana dapat dilihat dari sinyal berikut:
- Posisi muka bayi menghadap ke payudara (chin to breast)
- Perut/dada bayi menempel pada perut/dada ibu (chest to chest)
- Seluruh badan bayi menghadap ke badan ibu hingga telinga bayi membentuk garis lurus dengan lengan bayi dan leher bayi
- Seluruh punggung bayi tersanggah dengan baik
- Ada kontak mata antara ibu dengan bayi
- Pegang belakang bahu jangan kepala bayi
- Kepala terletak di lengan bukan di daerah siku
Kemudian, saat posisi menyusui yang tidak benar, Bunda juga dapat memperhatikannya dari sinyal berikut:
- Leher bayi terputar dan cenderung ke depan
- Badan bayi menjauhi badan ibu
- Badan bayi tidak menghadap ke badan ibu
- Hanya leher dan kepala yang tersanggah
- Tidak ada kontak mata antara ibu dan bayi
Tanda pasokan ASI ibu cukup saat menyusui langsung
Selain tanda-tanda di atas, sebaiknya Bunda juga harus dapat menilai kecukupan ASI yang diberikan pada bayi. Lamanya menyusui berbeda-beda setiap periode menyusu ya, Bunda. Rata-rata, bayi menyusu selama 5-15 menit, walaupun terkadang lebih. Bila proses menyusu berlangsung sangat lama (lebih dari 30 menit) atau sangat cepat (kurang dari 5 menit) mungkin ada masalah.
Dalam hal ini, Bunda dapat menyusui bayi sesering mungkin sesuai kebutuhan, sedikitnya lebih dari 8 kali dalam 24 jam. ASI yang Bunda berikan dapat dikatakan cukup bila bayi buang air kecil lebih dari 6 kali sehari dengan warna urine yang tidak pekat dan bau tidak menyengat.
Selain itu, berat badan naik lebih dari 500 gram dalam sebulan dan telah melebihi berat lahir pada umur 2 minggu serta bayi akan rileks dan puas setelah menyusu dan melepas sendiri dari payudara Bunda.
Tips mendapatkan posisi menyusui yang nyaman agar ASI berlimpah
Jika Bunda merasa kesulitan untuk mendapatkan posisi menyusui yang nyaman, tips berikut ini dapat membantu Bunda mendapatkan posisi menyusui yang tepat dan membuat bayi nyaman:
- Geser pinggul ke depan kursi atau tempat tidur untuk menciptakan posisi setengah bersandar. Baringkan bayi pada tubuh setengah bersandar dan memastikan mereka terhubung dengan Bunda tanpa ada celah.
- Baringkan bayi di atas tubuh Bunda dengan perut menghadap ke bawah dan pipinya menempel di dekat payudara.
- Biarkan bayi menempel sendiri. Mereka akan menemukan payudara dengan sendirinya dan kemudian menempelkan diri. Bunda juga dapat membimbing mereka atau membantunya untuk pelekatan yang tepat.
- Gunakan lengan sebagai pagar pengaman untuk menopang bayi di atas tubuh Bunda.
- Bunda juga dapat menggunakan bantalan untuk memberikan dukungan di mana pun Bunda membutuhkannya.
- Jangan pernah tertidur dengan bayi di sofa atau kursi bersandar karena hal ini meningkatkan risiko sindrom kematian bayi mendadak, seperti dikutip dari laman Hse.
- Jangan ragu untuk mencoba variasi posisi menyusui setiap harinya. Dengan begitu, Bunda akan mendapatkan posisi menyusui yang nyaman untuk Bunda dan bayi pada akhirnya.
Semoga informasi mengenai tanda posisi menyusui sudah tepat ini membantu MengASIhi Si Kecil ya. Perhatikan respons dan posisi badan bayi, terutama respons dari kontak matanya.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!