MENYUSUI
Bayi Tiba-tiba Sesak Napas saat Menyusu? Tak Perlu Panik, Ini Penyebabnya Bun
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Minggu, 03 Dec 2023 08:00 WIBBayi sering kali tampak bernapas cepat ketika menyusu dengan kelaparan akut. Hal ini sebenarnya normal saja karena mereka mengisap terlalu cepat. Lantas, bagaimana dengan kondisi sesak napas saat menyusu. Kenapa tiba-tiba bayi sesak napas saat menyusu ya, Bunda?
Bunda memang sering kali khawatir bayinya mengalami masalah pernapasan. Dan terkadang, masalah itu hanya masalah pernapasan biasa saja tetapi membuat busui khawatir.
Hal ini memang wajar, apalagi sebagai ibu baru, banyak dari perempuan yang belum mengetahui pola bayi dan segala seluk beluknya, memang sedikit permasalahan yang hadir langsung membuat busui panik.
Termasuk halnya mengenai masalah pernapasan bayi saat menyusu. Ya, seperti diketahui bahwa sebenarnya bayi memang bernapas lebih cepat dibandingkan anak-anak yang lebih tua dan orang dewasa.
Baca Juga : Si Kecil Suka Mendecak saat Menyusu, Wajarkah? |
Bayi tiba-tiba sesak napas saat menyusu
Faktanya, bayi yang baru lahir bernapas sekitar 40 hingga 60 kali per menit dan mungkin hanya melambat 30 hingga 40 napas per menit saat mereka tidur seperti dikutip dari laman Healthcare.utah.
Pada bayi baru lahir memang kenyataannya mereka akan bernapas sangat cepat selama satu detik dan kemudian tampak berhenti bernapas selama sekitar 10 detik sebelum bernapas normal kembali, sehingga mereka seperti membuat suara pernapasan.
Ini disebut pernapasan periodik, dan ini normal hingga usia sekitar enam bulan. Jeda pernapasan ini tidak perlu dikhawatirkan dan ini jauh berbeda dengan apnea, yaitu bayi tidak bernapas selama 20 detik atau lebih dan mulai membiru. Itu artinya benar-benar darurat.
Penyebab bayi tiba-tiba sesak napas saat menyusu
Bayi baru lahir sedianya baru mengembangkan paru-paru dan otot yang lebih lemah, serta pola pernapasan yang khas ala bayi yang mungkin tampak cepat. Sehingga, sangat wajar jika Bunda mungkin memperhatikan mereka tampak bernapas dengan cepat, bahkan saat tidur sekalipun. Bayi juga dapat mengambil jeda yang lama diantara setiap tarikan napas atau mengeluarkan suara-suara saat bernapas.
Sebagian besar penyebabnya ialah fisiologi bayi ya, Bunda. Bayi memiliki paru-paru yang lebih kecil, otot yang lebih lemah, dan sebagian besar bernapas melalui hidung.
Saat bayi baru lahir, bayi baru belajar bernapas, karena tali pusar menyalurkan semua oksigen langsung ke tubuh melalui darah saat berada di dalam rahim. Selain itu, paru-paru anak juga belum berkembang sempurna sampai mereka berusia sekitar 8 tahun.
Penyebab kekhawatiran dan perubahan pola pernapasan
Napas cepat dengan sendirinya mungkin tidak perlu dikhawatirkan ya, Bunda. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Setelah Bunda mengetahui pola pernapasan bayi baru lahir, Bunda dapat memperhatikan dengan cermat tanda-tanda perubahan.
Bayi baru lahir yang sakit akan terlihat dan bertindak berbeda dari biasanya. Namun, mungkin sulit untuk mengetahui apa yang biasanya terjadi jika Bunda baru mengenal bayi selama beberapa minggu. Seiring waktu, saat Bunda mengenal bayi lebih baik, kepercayaan diri mungkin akan bertumbuh dengan sendirinya seperti dikatakan Karen Gill, M.D, dikutip dari laman Healthline.
Jika Bunda memiliki pertanyaan, ada baiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan saran lebih lanjut yang membantu. Akan tetapi, pastikan Bunda selalu mewaspadai segala gejala yang mungkin menandakan ada sesuatu yang tidak beres ya, Bunda. Seperti misalnya berikut ini:
1. Kesulitan tidur atau makan
2. Kerewelan yang ekstrem
3. Batuk yang dalam
4. Demam di atas 38 derajat Celsius
Tak hanya itu, jika bayi baru lahir mengalami salah satu dari gejala berikut, juga sebaiknya segera menghubungi dokter ya, Bunda. Tanda-tanda bahaya tersebut di antaranya sebagai berikut:
1. Kesulitan mengatur napas
2. Bernapas lebih cepat dari 60 napas per menit
3. Mendengus di akhir setiap tarikan napas
4. Lubang hidung melebar
5. Sulit bernapas, misalnya otot tertarik ke bawah tulang rusuk atau di sekitar leher
6. Semburat biru atau keabu-abuan pada kulit, terutama di sekitar mulut, kepala, dan bagian tengah tubuh
7. Kesulitan menangis
8. Dehidrasi karena kurang makan
Semua tanda darurat tersebut sebaiknya senantiasa diperhatikan sehingga Bunda tahu kapan harus segera membawa Si Kecil ke dokter untuk mendapatkan penanganan medis. Tetap semangat mengASIhi dan semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)