Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kandungan ASI yang Membuat Bayi Cepat Gemuk dan Tips Menyusui yang Tepat

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 08 Dec 2023 12:18 WIB

Ilustrasi menyusui
Kandungan ASI yang Membuat Bayi Cepat Gemuk dan Tips Menyusui yang Tepat/Foto: Getty Images/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

ASI memiliki banyak komponen penting yang dibutuhkan bayi. Salah satunya yakni terdapat kandungan ASI yang membuat bayi cepat gemuk. Cari tahu info lengkapnya yuk, Bunda.

ASI merupakan nutrisi optimal bagi bayi. ASI memiliki jumlah nutrisi yang tepat, mudah dicerna, dan selalu tersedia kapan saja. The American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan bahkan setelah makanan padat diperkenalkan hingga setidaknya usia 1 tahun atau hingga ibu dan bayi sama-sama sepakat untuk berhenti menyusui.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga merekomendasikan pemberian ASI hingga anak berusia 2 tahun atau lebih karena manfaatnya bertahan selama itu. Badan-badan tersebut merekomendasikan untuk memulainya sedini mungkin yakni 1 jam setelah kelahiran untuk mendapatkan manfaat terbesar.

Kandungan ASI yang bikin bayi cepat gemuk

Seperti diketahui bahwa manfaat ASI memang begitu banyak bagi ibu dan khususnya juga bayi. ASI dengan segala nutrisinya tidak saja membuat bayi sehat dan cerdas, tetapi juga mampu meningkatkan berat badan bayi secara maksimal lho, Bunda.

Komposisi makronutrien dalam ASI

ASI merupakan cairan emas yang dinamis dan kerap berubah-ubah komposisinya mengikuti kebutuhan bayi setiap harinya. Pada awal menyusui, perubahan komposisi ASI bertransisi dari kolostrum encer hingga susu kaya karbohidrat pada akhir laktasi. Di luar itu, ASI juga kerap berubah-ubah komposisinya berdasarkan waktu dan juga jenis makanan yang dikonsumsi ibu menyusui.

Secara nutrisi, ASI juga terdiri dari banyak kompartemen termasuk larutan, koloid atau misel kasein, membran, dan butiran lemak yang terikat membran, serta sel hidup. Selain itu, berbagai nutrisi lainnya juga terdapat dalam ASI yang menunjang kesehatan bayi sejak lahir.

Oh iya, Bunda, saat pertama kali menyusui, kolostrum menjadi ASI pertama yang keluar dan dikonsumsi bayi. Cairan ini menyimpan manfaat besar diantaranya untuk memperkuat kekebalan bayi dan merangsang pertumbuhan jaringan tubuh. Selain itu, cairan ini juga mengandung banyak antibodi sekretori imunoglobulin A (sIgA), serta laktoferin dan sel darah putih.

Kolostrum sendiri dapat dinikmati bayi dari hari pertama kelahirannya hingga hari ke 3-5. Kemudian, setelah kolostrum, ASI transisi menjadi jenis ASI yang diproduksi ibu menyusui serta ASI matang hingga seterusnya. Di dalam ASI sendiri, setiap 100 ml ASI matang yang diproduksi ibu, terdapat sekitar 0,9 hingga 1,2 gram protein, dengan 3,2 hingga 3,6 gram lemak. 

Setelah empat bulan pasca melahirkan, komposisi ASI kemudian bergantung pada faktor-faktor massa lemak ibu, jumlah anak, dan jumlah menyusui per harinya. Pola makan ibu sendiri tidak berhubungan dengan konsentrasi protein susu. Semakin besar jumlah ASI yang diproduksi, semakin rendah konsentrasi lemak dan proteinnya, namun semakin tinggi kandungan karbohidratnya, seperti dikutip dari laman News Medical.

Bisakah ASI membantu bayi menaikkan berat badan?

Pertumbuhan dan perkembangan bayi dan balita sebagian besar ditentukan oleh jumlah ASI yang diperoleh, termasuk energi dan zat gizi lainnya yang terkandung di dalam ASI. Sejak lahir hingga 6 bulan, bayi hanya cukup diberikan ASI tanpa bahan makanan lain dan ini sudah dapat menunjang tumbuh kembangnya. 

Menurut hasil penelitian yang dilakukan di Puskesmas Lampung Kabupaten Batam, terdapat hubungan antara pemberian ASI eksklusif dan berat badan bayi. Dari hasil yang diperoleh ibu yang memberikan ASI eksklusif dan kenaikan berat badan usia 0-6 bulan, mayoritas ibu yang memberikan ASI eksklusif sebanyak 18 jiwa (63,3 persen) dan minoritas 11 jiwa atau (33,7 persen).

Dari data tersebut diperoleh bayi yang mempunyai kenaikan berat badan normal mayoritas 18 jiwa (63,3 persen) dan minoritas bayi yang mempunyai kenaikan berat badan tidak normal sebanyak 11 jiwa (33,7 persen).

Sejalan dengan penelitian yang dilakukan bahwa dari 157 sampel sebagian besar yang mendapatkan ASI mengalami pertambahan berat badan yang normal yakni sebanyak 116 sampel (73 persen) dan tidak ada sampel yang mengalami pertumbuhan berat badan yang sangat kurang.

Ini dikutip dari jurnal berjudul Pengaruh Pemberian ASI dan Susu Formula Terhadap Kenaikan Berat Badan Bayi yang ditulis Sutrani Syarif dan dilansir dari laman ejurnal.Poltekkes-manado.

ASI meningkatkan berat badan bayi yang sehat

Menyusui diketahui dapat meningkatkan penambahan berat badan yang sehat dan membantu mencegah obesitas pada masa kanak-kanak. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa menyusui selama lebih dari 4 bulan memiliki penurunan yang signifikan terhadap kemungkinan bayi mengalami kelebihan berat badan dan obesitas. 

Hal ini kemungkinan disebabkan oleh perkembangan bakteri usus yang berbeda. Bayi yang disusui memiliki jumlah bakteri usus bermanfaat yang lebih tinggi dimana dapat mempengaruhi penyimpanan lemak.

Tak hanya itu, bayi yang diberi ASI juga memiliki lebih banyak leptin dalam sistem tubuhnya dibandingkan bayi yang diberi susu formula. Leptin sendiri merupakan hormon kunci untuk mengatur nafsu makan dan penyimpanan lemak seperti dikutip dari laman Healthline.

Bunda yang menyusui bayinya juga tidak perlu khawatir karena bayi yang mendapatkan ASI dapat mengatur sendiri asupan susunya. Mereka akan lebih baik dalam mengatur makannya hanya sampai laparnya terpuaskan sehingga hal tersebut membantu mereka mengembangkan pola makan yang sehat.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda