Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kandungan ASI Bisa Berubah Sesuai Kebutuhan, Ini Penyebabnya Bun

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Jumat, 12 Feb 2021 13:30 WIB

Mother breastfeeding a new born baby boy in a hospital room
Kandungan ASI Bisa Berubah Sesuai Kebutuhan, Ini Penyebabnya Bun/ Foto: iStock

Air Susu Ibu (ASI) merupakan nutrisi penting yang dibutuhkan bayi baru lahir. Kandungan ASI diyakini bisa mencegah penyakit dan menjaga daya tahan tubuh bayi, Bunda.

ASI eksklusif dapat diberikan pada bayi dari usia 0 sampai 6 bulan. Dalam fase ini, Bunda harus memperhatikan dengan benar pemberiannya agar tak mengganggu tumbuh kembang si kecil.

"ASI eksklusif untuk bayi yang diberikan ibu ternyata mempunyai peranan penting, yakni meningkatkan ketahanan tubuh. Karenanya bisa mencegah bayi terserang berbagai penyakit yang bisa mengancam kesehatan bayi," tulis Kementerian Kesehatan dalam laman resminya.

Selain untuk daya tahan tubuh, ASI juga membantu perkembangan otak dan fisik bayi. Sebab, di usia 0 sampai 6 bulan, bayi belum bisa mengonsumsi apa pun selain ASI.

Tahukah Bunda, kandungan ASI ternyata bisa berubah lho. Perubahan ini terjadi untuk menyesuaikan kebutuhan ibu dan bayinya. Kok bisa?

Dilansir Romper, sebuah studi yang diterbitkan Pediatric Clinicians of North America menemukan bahwa tekstur, ketebalan, dan rasa ASI bisa berbeda sesuai kebutuhan bayi. Selain itu, ASI juga memiliki kapasitas untuk berubah dengan cepat berdasarkan biofeedback air liur bayi.

Meski sebagian besar aliran ASI keluar dari payudara ibu ke bayi, sebagian air liur bayi membuatnya kembali lagi ke saluran payudara. Hal ini memicu tubuh ibu untuk mengubah komposisi ASI berdasarkan air liur bayi.

Nah, kandungan ASI juga bisa berubah menyesuaikan kondisi kesehatan si kecil lho. Jika bayi sakit pilek, ASI akan memiliki lebih banyak molekul bioaktif yang diperlukan untuk melawan infeksi.

Saat bayi tumbuh, ASI kembali berubah untuk menyesuaikan kebutuhan kalori dan nutrisi. Pada akhirnya, ASI juga mengubah kekentalan dan teksturnya.

Menurut Journal of Early Human Development, ASI juga mengetahui kapan ibu akan melahirkan. Studi ini menegaskan bahwa ASI yang dibuat oleh ibu dengan bayi prematur mengandung lebih banyak adipokin, yakni kandungan lemak yang membantu kenaikan berat badan cukup bulan bayi.

Selain menyesuaikan kebutuhan bayi, ASI juga berubah sesuai kebutuhan ibu. Baca halaman berikutnya untuk tahu penjelasan lengkapnya, Bunda.

Simak juga video perjuangan Winda 'Idol' meng-ASI-hi:

[Gambas:Video Haibunda]

Banner poligamiFoto: HaiBunda/Mia Kurnia Sari




ASI berubah sesuai kebutuhan Ibu

Ibu menyusui

Kandungan ASI Bisa Berubah Sesuai Kebutuhan, Ini Penyebabnya Bun/ Foto: iStock

ASI berubah sesuai kebutuhan ibu

ASI tidak hanya berubah sesuai kebutuhan bayi, tapi juga dengan kesehatan dan gizi ibu. Menurut laporan Breastfeeding Medicine, rasa dan tekstur ASI berubah ketika ibu mengalami infeksi seperti mastitis.

Ditemukan bahwa rasa 'umami' pada ASI selama masa peradangan jadi berkurang. Laporan ini mengevaluasi profil rasa dan tekstur ibu yang mengalami mastitis, Bunda.

Tekstur dan kekentalan ASI juga berhubungan dengan apa yang Bunda makan lho. Hal ini dijelaskan dalam American Journal of Clinical Nutrition.

Sebagai contoh, wanita yang makan ikan saat menyusui memiliki konsentrasi lemak omega 3 yang lebih tinggi dalam ASI-nya, dibandingkan wanita yang tidak mengonsumsinya.

Wanita yang suka konsumsi makanan mengandung vitamin C ternyata memiliki ASI yang kaya akan vitamin ini, Bunda. Hal tersebut tidak hanya memengaruhi senyawa nutrisinya, tetapi juga tekstur ASI.


(ank/som)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda