Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

3 Macam Protein yang Terkandung di Dalam ASI dan Keistimewaannya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 16 Dec 2023 08:00 WIB

Ilustrasi menyusui
3 Macam Protein yang Terkandung di Dalam ASI dan Keistimewaannya/Foto: Getty Images/geargodz
Daftar Isi
Jakarta -

ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi dalam 6 bulan pertama kehidupannya. Ada banyak mineral penting yang terkandung dalam ASI, termasuk protein. Yuk, simak 3 macam protein yang terkandung dalam ASI dan keistimewaannya, Bunda.

ASI mengandung nutrisi penting bagi tumbuh kembang bayi diantaranya protein, karbohidrat, vitamin, mineral, serta elemen yang dibutuhkan bayi untuk pertumbuhan yang sehat, dalam jumlah yang sesuai dengan kebutuhan setiap usia bayi.

Protein sebagai salah satu nutrisi yang ada dalam ASI sedianya merupakan nutrisi penting yang mendukung struktur dan fungsi tubuh manusia. Dalam hal ini, kerja protein dapat bermanfaat untuk membangun, memperkuat, dan memperbaiki organ, otot, dan tulang serta darah. Protein juga diperlukan untuk membuat hormon, enzim, dan antibodi.

Protein yang terkandung dalam ASI

Protein dalam ASI penting untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan bayi. Selain itu, protein juga membantu memproteksi bayi dari risiko penyakit ya, Bunda.

Pada beberapa hari pertama setelah bayi lahir, bayi akan mendapatkan kolostrum. ASI pertama ini mungkin hanya berjumlah sedikit, namun mengandung nutrisi termasuk protein yang mudah dicerna. Saat ASI masuk dan kolostrum berubah menjadi ASI transisi dan akhirnya ASI mature, jumlah proteinnya akan menurun, seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Jumlah protein seiring waktu yakni sebagai berikut ya, Bunda:

Hari-hari awal: 1.4 - 1.6 g/100 ml
Setelah 3-4 bulan : 0.8-1.0 g/ml
Setelah 6 bulan: 0.7 - 0.8 g/ml

Konsentrasi protein ini memang lebih tinggi pada orangtua dengan berat badan yang lebih besar dan kadar lebih rendah pada orangtua yang  menghasilkan volume susu lebih tinggi. Dan, protein ini tidak dipengaruhi oleh apa yang dimakan orangtua selama menyusui.

1. Kasein dan whey

Berbicara mengenai protein dalam ASI, sebenarnya ada dua jenis protein di dalamnya ya, Bunda yakni whey dan kasein. Protein whey ini berbentuk cair dan sangat mudah dicerna. Whey juga mengandung antibodi, laktofein, dan lisozim yang membantu bayi melawan infeksi dan penyakit.

Sementara itu, protein kasein merupakan molekul protein yang lebih besar dan kompleks sehingga lebih sulit dicerna. Rasio whey terhadap kasein berfluktuasi selama menyusui. Pada awal laktasi, kandungannya sekitar 80 persen whey dan 20 persen kasein. 

Perkiraan rata-rata selama masa menyusui normal ialah 60 persen whey dan 40 persen kasein. Dan, seiring berjalannya waktu, protein whey terus menurun hingga jumlah whey dan kasein dalam jumlah yang sama pada masa menyusui.

2. Asam amino

Asam amino merupakan ahan pembangun protein. Ketika protein dicerna di perut bayi, protein itu terurai menjadi asam amino. Ada lebih dari 20 asam amino berbeda yang ditemukan dalam ASI.

Selain asam amino yang terikat dengan protein, ASI juga mengandung asam amino bebas (FAA). FAA menyumbang 5-10 persen dari total asam amino dalam ASI. Penelitian menunjukkan asam amino ini lebih berperan dalam perkembangan kekebalan bayi.

Glutamat dan glutamin membentuk sekitar 50 persen dari seluruh FAA dalam ASI. Selain memberikan perkembangan kekebalan tubuh, para peneliti percaya FAA ini mendukung pertumbuhan jaringan saraf dan usus.

Taurin adalah FAA terbanyak kedua dalam ASI. Studi menunjukkan bahwa taurin memiliki banyak fungsi, termasuk bergabung dengan asam empedu dan berperan penting dalam perkembangan otak dan mata. Beberapa asam amino lain yang ditemukan dalam ASI termasuk sistein, lisin, fenilalanin, tirosin, dan metionin. 

3. Laktoferin

Laktoferin merupakan protein pengikat zat besi yang menempel pada zat besi dan mengangkutnya ke seluruh tubuh. Tapi, itu bukan satu-satunya fungsi laktoferin. Laktofein merangsang sistem kekebalan tubuh dan membantu bayi yang mendapat ASI melawan organisme yang dapat menyebabkan infeksi bakteri, virus, dan jamur pada saluran pencernaan.

Protein dan bayi prematur

Jika bayi lahir prematur, ASI akan memiliki lebih banyak protein sehingga ia dapat tumbuh lebih baik. Konsentrasi tinggi sifat kekebalan tubuh termasuk laktoferin, dalam protein whey juga membantu melindungi bayi prematur dari infeksi usus.

Protein dalam susu formula vs protein dalam ASI

Susu formula bayi memiliki protein yang lebih banyak atau lebih dibandingkan ASI. Namun, protein dalam susu formula tidak sama dengan protein dalam ASI.  

Susu formula, terutama susu formula yang berbahan dasar susu sapi, memiliki lebih banyak kasein dan lebih sedikit whey, sehingga membuat susu formula lebih sulit dicerna dibandingkan ASI.

Jadi, meskipun ASI mengandung lebih sedikit protein, protein yang terkandung di dalamnya lebih mudah dicerna oleh bayi sehingga digunakan lebih efisien.

Perlu diketahui bahwa proporsi kasein pada susu sapi yang tidak dimodifikasi menjadi salah satu alasan mengapa susu biasa bukanlah pilihan makanan yang tepat untuk bayi. Bahkan setelah lahir, saluran pencernaan masih harus melakukan banyak proses pematangan, dan makanan yang terutama mengandung kasein mungkin tidak dapat ditoleransi dengan baik oleh sebagian besar bayi.

Meskipun protein-protein ini jelas memiliki sifat yang berbeda, kenyataannya penggunaan kedua protein ini dalam susu formula telah terbukti mendukung pertumbuhan dan perkembangan normal pada banyak bayi seperti dikutip dari laman Milk-drunk.

Oh iya, Bunda, protein susu (manusia, sapi, atau memalia lainnya) terbuat dari whey dan kasein. Keduanya merupakan protein lengkap dan mempunyai nilai biologis tinggi serta menunjang tumbuh kembang. Ada perbedaan antara susu manusia dan susu hewan yang melampaui rasio whey:kasein seperti komposisi dan fungsi berbagai protein.

Rasio whey:kasein berbeda-beda pada ASI, namun ASI mature biasanya memiliki rasio 20-80. Formula khusus untuk bayi dengan diagnosis medis seringkali mengubah rasio atau komposisi protein.

Namun, sebagian besar bayi yang sehat akan menoleransi susu formula yang mengandung whey dan kasein dengan baik.

Pada akhirnya, semua bayi berbeda, dan Si Kecil akan memberitahukan apakah mereka senang dengan apa yang diminumnya atau tidak. Jadi, bicarakan dengan dokter jika Bunda memiliki kendala ataupun kekhawatiran.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda