MENYUSUI
Bolehkan Mencampur ASI Perah Beda Hari? Simak Tips Menyimpan yang Benar
Annisa Karnesyia | HaiBunda
Selasa, 02 Jan 2024 13:02 WIBManajemen ASI perah memang tak mudah, terutama bagi ibu baru yang pertama kali mengASIhi anaknya. Bunda mungkin bertanya-tanya, apakah boleh mencampur ASI perah beda hari untuk diberikan ke Si Kecil?
Beberapa pakar memiliki pendapat berbeda mengenai hal ini. Ahli neonatologi Jenelle Ferry, MD, mengatakan bahwa mencampur ASI perah beda hari masih dianggap aman atau diperbolehkan, terutama bila bayi memang sangat membutuhkan ASI.
"Hal ini sangat umum terjadi ketika bayi perlu makan lebih banyak daripada yang diproduksi dalam satu porsinya," kata Ferry, dilansir laman Pregnancy & Newborn.
Tapi meski dibolehkan, Bunda perlu memahami bahwa mencampur ASI yang beda hari harus tepat. Menurut dokter spesialis anak Elizabeth Cilenti, MD, MPH, kita perlu mendinginkan ASI yang baru diperah sebelum mencampurnya dengan ASI lama yang sudah dibekukan. Anjuran ini juga sesuai dengan penjelasan Centers for Disease Control and Prevention (CDC) dalam laman resminya.
"Dinginkan ASI yang baru diperah sebelum dicampur dengan ASI yang sudah didinginkan atau dibekukan, sehingga tiak perlu menghangatkan lagi ASI yang lama," ujar Cilenti.
Setelah ASI baru dibekukan, Bunda dapat mencairkan bersamaan dengan ASI yang lama, lalu diberikan ke bayi. CDC menekankan bahwa penggabungan ASI dingin yang dipompa pada hari berbeda ini perlu menyesuaikan waktu ASI disimpan.
Sebenarnya, alih-alih mencampur ASI berbeda hari, Bunda lebih baik mencampur ASI yang diperah di hari yang sama. Untuk menghindari kebingungan, Bunda dapat memberikan label pada wadah ASI perah.
Apa ada keuntungan menggabungkan ASI perah beda hari?
Perlu diketahui, sebenarnya tidak ada keuntungan dari segi nutrisi bayi mengonsumsi ASI baru yang dicampur ASI perah beda hari. Namun, para ahli mengatakan bahwa ada beberapa manfaat lain dari mencampurkan ASI beda hari ini, terutama pada Bunda yang bekerja atau sakit.
"Dalam kasus di mana (ibu menyusui) sedang sakit atau (mereka) mungkin mengonsumsi makanan yang tampaknya mengganggu pencernaan bayi, mencampurkan ASI di hari yang berbeda mungkin memberikan beberapa manfaat bagi bayi," ungkap dokter anak yang berpraktik di Los Angeles, Tanya Altman, MD, FAAP.
Mencampurkan ASI perah juga dianggap lebih praktis. Bunda yang memberikan ASI eksklusif dan berupaya menambah persediaan ASI selama bekerja, dapat mencampurkan ASI perah beda hari. Ini dapat memastikan ASI untuk anak tercukupi.
Menggabungkan ASI di hari yang berbeda juga dapat memudahkan Bunda dalam menyiapkan botol susu dan memberikan makan bayi, terutama saat Bunda sedang bepergian.
Selain itu, mencampur ASI perah beda hari juga bisa mengurangi sisa limbah. Dikutip dari laman Statcare, bila memiliki sedikit sisa ASI dari sesi pemompaan yang berbeda dan menggabungkannya, dapat membantu mengurangi limbah dan memastikan tidak ada ASI yang terbuang.
Paling penting sebelum mencampurkan ASI, Bunda menjaga kebersihan. Selalu cuci tangan dan gunakan tempat yang bersih untuk memompa dan menyimpan ASI.
Bila khawatir dengan aturan mencampur ASI beda hari, Bunda dapat mengonsultasikannya ke pakar laktasi. Jangan takut untuk belajar manajemen ASI perah agar Si Kecil mendapatkan nutrisi terbaik dari makanan pertamanya.
Manajemen ASI perah
Sebelum mencampurkan ASI perah beda hari, Bunda sebaiknya memahami dulu manajemen ASI perah yang tepat. Berikut tata cara menyimpan dan menghangatkan ASI perah melansir dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan buku Mommyclopedia: 456 Fakta tentang ASI dan Menyusui karya dr. Meta Hanindita, Sp.A(K):
- Pastikan Bunda selalu mencuci tangan dengan bersih sebelum memerah ASI maupun menyimpannya.
- Bunda dapat memerah ASI dan meletakkannya di wadah bersih yang dapat menutup rapat. Bila menggunakan plastik, maka pastikan tidak mengandung bisphenol A (BPA). Hindari pemakaian kantong plastik biasa atau botol susu disposable karena mudah bocor dan terkontaminasi.
- Pastikan tidak terlalu penuh mengisi wadah ASI perah karena volumenya akan meningkat saat membeku.
- Simpan ASI perah sesuai kebutuhan bayi.
- Pastikan Bunda memahami petunjuk penyimpanan ASI perah di pendingin yang akan digunakan.
- Pastikan bahwa wadah ASI perah sudah diberi label untuk nama anak dan tanggal pemerahan.
- Jangan mencampurkan ASI perah yang telah dibekukan dengan ASI yang masih baru pada wadah penyimpanan.
- Jangan menyimpan sisa ASI perah yang sudah dikonsumsi untuk pemberian berikutnya.
- Pastikan untuk mencairkan ASI perah yang paling lama disimpan terlebih dulu.
- Hindari merebus ASI perah atau memanaskannya menggunakan microwave karena dapat menghilangkan nutrisinya.
- Untuk menghangatkan ASI perah, Bunda dapat menghangatkan wadah pada air hangat suam kuku.
- Bunda dapat menggoyang pelan wadah ASI agar teksturnya menyatu.
- Sebelum diberikan ke bayi, pastikan untuk mengecek suhu ASI perah apakah suhu sudah hangat.
- Berikan ASI yang dihangatkan dalam waktu 24 jam.
Lama penyimpanan ASI perah
Berikut ini ketentuan tentang lama penyimpanan ASI perah pada tempatnya, menurut Kementerian Kesehatan:
- Pada lemari pendingin bawah dengan suhu 4 sampai 5 derajat Celsius, ASI akan bertahan selama 3 sampai 4 hari
- ASI perah yang disimpan dengan ice pack yang bersuhu 15 derajat Celsius, ASI bertahan selama 3 sampai 4 jam
- Dalam suhu kamar atau ruang, ASI dapat bertahan hingga 3 sampai 4 jam
- Dalam freezer dengan suhu -18 sampai dengan -20 derajat Celsius, ASI bertahan selama 4 bulan.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(ank/ank)