Ketahui Jumlah Tepat Kebutuhan ASI pada Bayi 5 Bulan dalam Sehari

ASI menjadi makanan penting bagi bayi sejak lahir. Bunda dapat memberikannya sesuai kebutuhan mereka per harinya. Yuk, ketahui jumlah tepat kebutuhan ASI pada bayi 5 bulan dalam sehari.

Bayi memiliki kebutuhan yang berbeda satu sama lain dalam tahapan usianya ya, Bunda. Memberikan ASI sesuai kebutuhannya menjadi hal yang penting dilakukan. Dengarkan isyarat lapar dan kenyang dari bayi sebagai panduan dalam memberikan makan pada mereka.

Memang, tidak mudah di awal mengetahui berapa banyak kebutuhan bayi dalam tahapan usianya. Terutama bagi para ibu yang langsung menyusui (direct breastfeeding) dan tak melihat langsung berapa banyak ASI yang diisap bayinya.

Untuk menyiasatinya, salah satu hal penting yang dapat dilakukan yakni menjadikan isyarat lapar bayi sebagian panduan ketimbang memberikan makan mereka dalam jumlah tertentu atau mengikuti jadwal yang tepat.

Kebutuhan ASI pada bayi 5 bulan dalam sehari

Meskipun kebutuhan makan setiap bayi mungkin sedikit berbeda, berdasarkan berat badan, usia, dan faktor lainnya, sebagian besar bayi akan mengikuti jadwal yang dapat diprediksi. Menurut AAP, bayi sebaiknya diberi makan saat ia tampak lapar, seperti dikutip dari laman Parents.

Pada bulan-bulan pertama kehidupan, hal ini sangat sering terjadi, karena bayi baru lahir makan setiap dua hingga tiga jam. Pada usia dua bulan, bayi akan menyusu setiap tiga hingga empat jam, dan pada usia 6 bulan, waktu antar menyusu menjadi setiap empat hingga lima jam.

Berikut ini panduan jumlah pemberian ASI per hari:

1. Bayi baru lahir 1 hingga 2 ons sebanyak 8-12 kali menyusui.
2. Usia 2 minggu antara 2 hingga 3 ons sebanyak 8-12 kali menyusui.
3. Usia 1 bulan antara 3 hingga 4 ons sebanyak 8-10 kali menyusui.
4. Usia 2 bulan antara 4 hingga 5 ons sebanyak 6-8 kali menyusui.
5. Usia 4 bulan antara 4 hingga 6 ons sebanyak 6-8 kali menyusui.
6. Usia 6 hingga 12 bulan antara 7 hingga 8 ons sebanyak 4 hingga 6 kali menyusui.

Kebanyakan bayi baru lahir makan setiap dua hingga tiga jam dan mereka minum 1 hingga 2 ons ASI setiap kali menyusui. Saat bayi mencapai usia 2 minggu, jumlah ini meningkat menjadi 2 hingga 3 ons setiap kali menyusui.

Jika Bunda memompa dan memberikan ASI dari botol, Bunda benar-benar dapat melihat berapa banyak ASI yang dikonsumsi bayi setiap kali menyusu, namun jika Bunda menyusui langsung dari payudara, akan jauh lebih sulit untuk mengukur asupan bayi. Tetapi tidak mengapa ya, Bunda, karena isyarat lapar dan kenyang dari bayi bisa jadi pedoman kapan harus menyusui dan berhenti.

Jumlah ASI untuk bayi usia 5 bulan

Kurangnya ASI memang dapat membuat tumbuh kembang bayi tidak maksimal. Apalagi, ASI memegang peranan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi secara keseluruhan. Sumber ASI yang pertama, khususnya ASI, sangatlah penting bagi bayi. 

Dalam setiap waktunya, jumlah ASI bayi akan berbeda-beda sehingga jumlah ASI pada bayi usia 5 bulan juga berbeda-beda. Lalu, berapakah kebutuhan ASI bayi untuk usia 5 bulan?

Menurut para ahli, jumlah ASI untuk bayi usia 5 bulan sekitar 90-120 ml ASI per waktu menyusui dengan durasi sebanyak 5-6 kali per harinya. Setiap sesi ini akan diberikan jarak sekitar 4 jam.

Tanda bayi sudah kenyang dan cukup ASI

Saat bayi sudah kenyang, akan ada tanda-tanda bagi ibu untuk mengenali dan berhenti menyusui. Tanda-tanda yang mudah dikenali ibu, seperti bayi berhenti mengisap dan memalingkan kepalanya dari payudara lalu melepaskan puting susu.

Bayi mudah teralihkan dari hal-hal di sekitarnya karena ketika kenyang, ia tidak terlalu kenyang saat menyusu.

Payudara juga tidak lagi terasa keras atau bocor. Tidur bayi lancar. Jika bayi tidur lebih dari 45-60 menit (45 menit ialah waktu minimal tidur bayi baru lahir), itu tandanya asupan susu bayi cukup untuk tidur dan beraktivitas. Kemudian, penting juga diketahui bahwa bayi tidak boleh menyusu lebih dari 2/3 volume lambung atau bayi akan muntah. 

Tanda-tanda bayi kurang mendapatkan ASI

Ada beberapa tanda bayi kurang mendapatkan ASI yang perlu Bunda kenali. Berikut ini di antaranya ya, Bunda:

1. Menyusui terlalu lama atau terlalu cepat

Meski menyusu setiap bayi berbeda-beda, namun rata-rata waktu menyusunya sekitar 10-20 menit/ waktu menyusu. Jika bayi menyusu terlalu lama yaitu dalam kategori lebih dari 1 jam. Dan jika kurang dari 10 menit artinya terlalu singkat sehingga ini tidak akan menghasilkan cukup ASI bagi bayi.

2.  Berat badan bayi lambat bertambah

Tanda-tanda penurunan berat badan dan kenaikan berat badan yang lambat merupakan tanda paling jelas bahwa bayi tidak mendapat cukup ASI. Setelah usia 10 hingga 14 hari, berat badan bayi kembali seperti semula dan mulai bertambah lagi berat badannya. 

Secara khusus, pertambahan bayi usia 0-3 bulan yakni 100/200 gram per minggu. Dan pada bayi usia 3 hingga 6 bulan, pertambahannya sekitar 100 hingga 140 gram per minggu. Serta, pada bayi usia 6 hingga 12 bulan yakni sebanyak 60-100 gram per minggunya seperti dikutip dari laman Vinmec.

Terkadang, saat sakit bayi mengalami penurunan berat badan, dan hal tersebut merupakan hal yang normal. Namun, jika berat badan bayi turun terlalu banyak dan berat badannya tidak bertambah atau terlalu lambat, itu tandanya ia kurang mendapatkan ASI.

3. Sekresi ASI tidak meningkat setelah beberapa hari

Saat lahir, ASI mungkin tidak banyak diproduksi, namun jumlah ASI akan membaik beberapa hari kemudian. Khususnya setelah 3-4 hari setelah melahirkan, ASI lebih banyak, dan berwarna putih susu. Jika produksi ASI tidak meningkat berarti ibu tidak mempunyai cukup ASI untuk bayinya dan bayi tidak dapat menyusu dengan cukup.

4. Payudara ibu kempis

Jika payudara mengempis atau melunak saat menyusui, itu tandanya volume ASI berkurang dan bayi mungkin kurang mendapatkan ASI.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!