
menyusui
Panduan Mencampur ASI Segar dan yang Sudah Lama Disimpan agar Tak Rusak Nutrisinya
HaiBunda
Kamis, 11 Jan 2024 11:09 WIB

Daftar Isi
Menyusui merupakan cara terbaik untuk memberikan nutrisi terbaik bagi Si Kecil. Sebab ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan bayi.Â
Namun tidak semua bunda memiliki waktu yang cukup untuk menyusui secara langsung. Oleh karena itu, banyak bunda yang memompa ASI-nya untuk disimpan.
Memompa ASI juga menjadi jalan keluar bagi banyak bunda yang aktif di luar rumah, baik itu bekerja maupun urusan lainnya. ASI perah ini kemudian disimpan dalam lemari pendingin untuk menjaga kadar nutrisnya tetap terjaga dengan baik.
Terkadang jumlah ASI yang dihasilkan jumlah banyak hingga melebihi jumlah yang biasa diminum oleh Si Kecil. Sedangkan jumlah ASI yang diperah terus bertambah.
Bunda dan beberapa ibu lainnya mungkin bertanya-tanya, bolehkah mencampur ASI baru dengan yang lama? Apabila diperbolehkan, bagaimana panduan yang benar dalam mencampur kedua ASI tersebut agar tetap aman dan bermanfaat bagi Si Kecil? Nah Bunda, simak penjelasannya sebagai berikut ya.
Bolehkah mencampur ASI segar baru dengan ASI lama yang sudah disimpan?
Mencampur ASI yang segar atau baru dengan ASI yang sudah disimpan boleh-boleh saja dilakukan Bunda, namun dengan beberapa catatan tergantung pada bagaimana kondisi penyimpanan ASI lama tersebut.Â
Ada beberapa hal yang perlu Bunda perhatikan sebelum mencampur ASI segar dengan ASI lama. Simak aturannya berikut ini:
- Selalu jaga kebersihan ketika memerah ASI dan penyimpanannya. Pastikan wadah dan peralatan sudah disterilisasi dengan baik, ya, Bunda.
- Perhatikan suhu ASI ketika hendak mencampur ASI baru dan ASI lama. Idealnya, keduanya memiliki suhu yang sama untuk tetap menjaga kualitas ASI.
- Perhatikan waktu pemberian ASI kepada Si Kecil, Bunda. Berikan campuran ASI lama dan baru segera setelah disiapkan. Pastikan bahwa ASI yang dicampurkan merupakan ASI yang diperah di hari yang sama. Lalu hindari menyimpan kembali ASI campuran dan pastikan digunakan dalam waktu maksimal 2 jam.Â
Selain itu, hal terpenting lain yang harus Bunda perhatikan yaitu beberapa tanda yang menunjukkan bahwa ASI tidak boleh dicampur. Hal ini berguna untuk menjaga kualitas ASI tetap aman untuk Si Kecil.Â
Tanda tidak boleh mencampur ASI
Melansir dari Very Well Family, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi acuan Bunda sebagai tanda bahwa ASI baru dan lama tidak boleh dicampur. Simak di antaranya berikut ini:
- ASI untuk bayi yang lahir prematur atau memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah tidak boleh dicampur. Mencampur ASI lama dan baru untuk bayi prematur malah akan membahayakan kesehatan mereka.
- Pengumpulan ASI di hari yang berbeda. Bunda tidak diperbolehkan untuk mencampur ASI yang diperah di hari yang berbeda, sebab ASI malah tidak aman untuk diberikan kepada Si Kecil.
- Bunda berada di lingkungan yang bersih atau tidak mencuci tangan sebelum memerah ASI, maka tidak diperbolehkan untuk mencampur ASI. Dikhawatirkan malah akan meningkatkan terjadinya kontaminasi pada ASI dan membahayakan Si Kecil.
- Bunda membawa ASI ke rumah sakit untuk bayi yang sedang sakit, prematur atau untuk disumbangkan, maka dilarang untuk mencampur ASI. Dalam situasi ini, lebih baik Bunda mengikuti panduan pengumpulan atau penyimpanan susu yang diberikan oleh pihak rumah sakit.Â
Panduan mencampur ASI segar dengan yang sudah tersimpan
Bunda diperbolehkan untuk mencampur ASI segar dengan ASI yang sudah disimpan, namun dengan beberapa catatan. Sehingga ada baiknya apabila Bunda mengikuti panduan mencampur ASI dengan kondisi yang berbeda-beda, sebagaimana penjelasan berikut ini.Â
Cara mencampur ASI segar ke ASI lama dalam suhu kamar
Bunda dapat langsung mencampur ASI yang baru saja diperah dengan ASI lama. Hal ini diperbolehkan selama ASI lama masih dalam jangka waktu yang aman bila disimpan dalam suhu ruang, sekitar 4 jam.Â
Selain itu, Bunda juga perlu pahami bahwa ASI yang sudah dicampurkan memiliki masa berlaku yang sama dengan ASI lama. Misalnya, jika ASI lama yang sudah diperah 3 jam lalu dicampurkan dengan ASI baru, maka ASI yang sudah dicampurkan tersebut juga memiliki masa berlaku 3 jam.Â
Cara mencampur ASI segar dan ASI yang didinginkan
Bunda bisa mencampur ASi segar ke dalam wadah ASI yang dingin karena disimpan di dalam kulkas. Namun perlu diingat, untuk jangan langsung mencampurnya dengan ASI beda suhu! Jika Bunda ingin mencampur ASI segar dengan ASI dingin yang dipompa di hari yang sama, pastikan ASI segarnya didinginkan terlebih dahulu. Hal ini agar kedua ASI memiliki suhu dingin yang sama. Baru setelah itu Bunda bisa mencampurkan keduanya.Â
Cara mencampur ASI yang baru diperah ke dalam ASI yang telah dicairkan
Bunda dapat mencampur ASI yang baru saja diperah dengan ASI lama yang telah dicairkan. Namun perlu diingat, bahwa ASI yang masih segar tersebut jauh lebih kaya manfaat ketimbang ASI yang dicairkan. Jadi idealnya berikan Si Kecil ASI segar terlebih dahulu, jika masih ada sisa ASI di dalam botol, Bunda dapat mencampurnya dengan ASI yang baru dicairkan.Â
Cara mencampur ASI segar ke ASI yang dicairkan ke penyimpanan
Bunda diperbolehkan untuk mencampur ASI segar dengan ASI lama yang baru saja dicairkan. Namun, jangan campurkan ASI tersebut apabila Bunda berencana untuk menyimpannya lagi! ASI yang sudah dicairkan tidak boleh dibekukan kembali. Setelah dicairkan, ASI harus digunakan dalam waktu 24 jam atau terpaksa dibuang. Bila ingin menyimpannya, simpan ASI segar dan ASI yang dicairkan secara terpisah.Â
Cara mencampur ASI segar ke ASI beku
Bunda, harap dicatat untuk jangan langsung mencampur ASI segar yang masih hangat dengan ASI yang masih beku! Ada beberapa catatan bila Bunda tetap ingin menggabungkan keduanya, yaitu dinginkan terlebih dahulu ASI yang masih segar.
Bunda bisa menaruhnya di dalam kulkas selama 30 menit hingga 1 jam sampai suhunya dingin. Lalu, tuang ASI yang sudah dingin tersebut ke ASI yang beku. Proses ini disebut layering atau pelapisan.Â
Mengapa harus melalui proses tersebut? Sebab mencampur ASI yang masih hangat dengan yang beku malah dapat mengubah suhu keseluruhan, ini tidak ideal untuk Si Kecil. Selain itu, proses layering memastikan kalau ASI tetap pada suhu terbaiknya dan mempertahankan nutrisi di dalamnya.Â
Nah, Bunda, kini sudah tahu bahwa diperbolehkan untuk mencampur ASI baru dengan ASI yang sudah disimpan, asalkan dilakukan dengan panduan yang benar. Dengan mengikuti aturan dan cara yang tepat, Bunda bisa memastikan ASI tetap aman dan bermanfaat bagi Si Kecil.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(rap/rap)ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Tanda Bayi ASI Masih Lapar dan Sudah Kenyang

Menyusui
Cara agar ASI Mengandung Lebih Banyak Lemak agar Berat Badan Si Kecil Bertambah

Menyusui
Mandikan Bayi dengan ASI Sisa, Bolehkah? Simak juga Caranya Bun

Menyusui
Pecahkan Rekor Dunia, Bunda Ini Jadi Donatur ASI Terbanyak Hampir 1.600 Liter

Menyusui
Viral Bayi Usia Satu Hari Diberi Air Putih, Ini Kata Dokter

Menyusui
Bayi Baru Lahir Bisa Bertahan 3 Hari Tanpa Minum ASI, Mitos atau Fakta?
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda