
menyusui
Penyebab Infeksi Jamur saat Menyusui, Simak Cara Mencegah dan Mengatasinya
HaiBunda
Rabu, 17 Jan 2024 18:35 WIB

Daftar Isi
Permasalahan menyusui rasanya tak pernah surut menghampiri ya, Bunda. Termasuk infeksi jamur saat menyusui. Cari tahu penyebabnya dan cara mencegahnya yuk, Bunda.
Nyeri puting sering kali muncul dan tak tertahankan selama menyusui. Bagi sebagian ibu, mungkin hal ini dianggap hal biasa. Tetapi sebenarnya, kondisi tersebut sebenarnya bisa jadi menandakan ada infeksi jamur di dalamnya, Bunda.Â
Perlu diketahui bahwa nyeri pada puting, gatal pada puting, dan ruam pada puting merupakan gejala umum dari berbagai masalah yang mungkin dialami ketika menyusui. Termasuk adanya infeksi jamur ya, Bunda. Untuk itu, perlu berhati-hati dengan risiko tersebut dan senantiasa menjaga kebersihan payudara selama menyusui.
Penyebab infeksi jamur saat menyusui
Infeksi jamur merupakan diagnosis jenis jamur tertentu pada puting. Banyak ibu menyusui yang mengalaminya. Biasanya, ditandai dengan kemerahan, kulit pecah-pecah, atau bengkak di sekitar puting. Secara keseluruhan, tanda dan gejala ini kerap merujuk pada diagnosis infeksi jamur pada puting susu.
Pengobatan rumahan untuk infeksi jamur pada puting termasuk krim anti jamur topikal dan terkadang obat anti jamur oral. Terkadang, perawatan ini tampaknya berhasil. Ini karena obat anti jamur membantu mengurangi peradangan, meskipun jamur bukan penyebabnya. Jadi, obat-obatan ini mungkin bisa sedikit meringankan gejala yang Bunda rasakan seperti dikutip dari laman Clevelandclinic.
Namun, ini sepertinya hanya bersifat sementara. Bunda mungkin akan terus mengalami infeksi jamur pada puting susu yang berulang. Gejalanya terus muncul kembali karena pengobatan tidak mengatasi akar penyebab sebenarnya.
Gejala infeksi jamur saat menyusui
Mengalami infeksi jamur saat menyusui sangatlah tidak mengenakkan ya, Bunda. Selain agenda menyusui yang terganggu, ketidaknyamanan Bunda di area payudara pun dirasakan.Â
Perlu Bunda ketahui jamur sangat senang tumbuh di lingkungan yang hangat, gelap, lembab, seperti lapisan mulut dan vagina, area popok, lipatan kulit, bantalan bra, dan pada puting susu yang sering basah.
Bunda mungkin menderita infeksi jamur jika Bunda merasakan gejala berikut:
1. Puting nyeri terus-menerus pada minggu-minggu awal menyusui. Nyeri pada puting yang dimulai setelah menyusui berjalan dengan baik dan tidak terasa nyeri.
2. Puting terasa gatal atau terbakar yang tampak merah muda atau merah, mengkilat, atau bersisik. Puting juga bisa terlihat normal.
3. Puting pecah-pecah.
4. Payudara terasa seperti ditusuk dan terasa sakit di dalam payudara selama atau setelah Bunda menyusui atau memompa.
5. Nyeri hebat pada puting atau payudara yang tidak kunjung membaik dengan pemasangan dan posisi yang lebih baik.
6. Bunda sedang mengonsumsi, atau baru saja selesai mengonsumsi, antibiotik. Infeksi jamur sering terjadi setelah pengobatan antibiotik.
7. Bayi menderita kandidiasis mulut (bercak putih tebal di mulutnya) atau ruam popok yang disebabkan oleh jamur.
Pengobatan infeksi jamur selama menyusui
Saat puting susu mengalami ruam ataupun gatal berlebihan sebaiknya segera diperiksakan ke dokter ya, Bunda. Ini bisa menjadi tanda adanya masalah lain yang memerlukan pengobatan. Dokter mungkin mengambil kapas di area puting dan mengirimkannya ke laboratorium untuk diuji.
Perlu diketahui bahwa infeksi jamur sulit diobati dan mudah menyebar. Karena itu, jika Bunda atau bayi didiagnosis mengidap infeksi jamur, sangat penting untuk segera mengobatinya.
Jika Bunda diberitahu bahwa bayi menderita infeksi jamur, ia akan diobati dengan obat cair di mulutnya yang disebut Nystatin (jika ditemukan jamur di mulutnya) atau krim anti jamur (jika ditemukan ragi di kulitnya).
Jika infeksi jamur menyebabkan rasa sakit yang menusuk jauh di dalam payudara, mungkin infeksi tersebut juga terjadi di saluran susu Bunda. Perawatan terbaik ialah mendapatkan obat dari dokter.
Bunda bisa menggunakan krim anti jamur jika ragi tidak berada jauh di payudara dan hanya di puting susu. Tetapi, ada baiknya menanyakan keamanannya pada dokter sebelum menggunakan krim topikal apa pun seperti dikutip dari laman Urmc. Rochester.
Cara mencegah infeksi jamur saat menyusuiÂ
Saat menyusui, area puting memang cenderung lebih sering basah ya, Bunda. Karenanya, jagalah selalu kebersihan di area tersebut sesering mungkin. Ganti atau cuci apa pun yang bersentuhan langsung dengan puting dengan air panas yang mengandung pemutih setiap harinya.
Gunakan juga breast pad sekali pakai sampai Bunda selesai menggunakan semua obat. Cuci juga pompa ASI yang bersentuhan dengan kulit atau susu dengan air sabun hangat setelah digunakan. Rebus bagian dalamnya selama 20 menit dan sterilkan bagian-bagian tersebut menggunakan alat sterilisasi.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
10 Cara agar Payudara Tidak Besar Sebelah selama Proses Menyusui

Menyusui
Payudara Kecil Menghasilkan Lebih Sedikit ASI? Ini Faktanya Bunda

Menyusui
5 Cara Menjaga Kesehatan Payudara dalam Masa Menyusui

Menyusui
5 Perubahan Payudara Ibu Menyusui, Kendur hingga New Normal

Menyusui
Penyebab Saluran ASI Tersumbat dan Cara Mengatasinya


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda