MENYUSUI
3 Alasan Si Kecil Menolak ASI Perah yang Dihangatkan dari Freezer
Nurul Jasmine Fathia | HaiBunda
Minggu, 18 Feb 2024 08:00 WIBBanyak Bunda yang cukup sering memberikan ASI hasil pumping dari freezer yang kemudian dihangatkan terlebih dahulu. Namun, sebagian mengeluhkan bayinya menolak ASI hasil perah tersebut.
Hal ini tentu membuat Bunda bertanya-tanya mengapa itu bisa terjadi. Jika Bunda bertanya-tanya akan hal yang sama, artikel ini adalah jawabannya.
Alasan bayi menolak ASI yang dihangatkan dari freezer
Berikut ini telah HaiBunda rangkum, 3 alasan mengapa Si Kecil menolak ASI perah yang dihangatkan. Simak sampai tuntas ya, Bunda.
1. Terdapat banyak lipase pada ASI
ASI memiliki berbagai kandungan gizi yang luar biasa bermanfaat untuk tubuh kembang Si Kecil. Salah satunya adalah lipase yang berfungsi untuk memecah lemak pada ASI.
Saat ASI perah disimpan di freezer tentu suhunya akan menjadi lebih tinggi, Bunda. Suhu yang tinggi membuat enzim lipase juga ikut meningkat karena harus bekerja ekstra memecah lemak.
Kandungan lipase yang terlalu tinggi dalam ASI ternyata bisa mengubah rasa dan aroma ASI lho, Bunda. ASI yang mengandung banyak lipase akan membuat rasa dan aroma ASI menjadi seperti sabun.
Hingga kini belum ada bukti yang menunjukkan efek samping dari ASI yang mengandung banyak lipase pada bayi. Namun, kebanyakan bayi menolak ASI perah yang terlalu banyak mengandung lipase.
“Banyak bayi tidak terganggu oleh hal ini, Tetapi bayi lain mungkin tidak menghargai bau tersebut dan menolak untuk minum ASI setelah disimpan,” jelas Ashley Georgakopoulos, konselor laktasi, dikutip dari The Bump.
Melansir dari Milk Drunk, jika ingin ASI tetap terminum meski mengandung banyak lipase, Bunda bisa memanaskannya dengan suhu 180 derajat selama 5 menit. Pastikan jangan sampai ASI berada dalam kondisi mendidih karena bisa menghilangkan kandungan gizi yang ada di dalamnya.
2. Peralatan ASI yang kurang bersih
Jangan pernah berpikir bahwa bayi tidak peduli dengan kebersihan barang-barangnya ya, Bunda. Justru, bayi bisa jadi lebih selektif dan peka terhadap kebersihan.
Salah satu alasan Si Kecil menolak ASI perah bisa jadi karena peralatan ASI saat menyimpan sampai memberikannya berada dalam kondisi kurang bersih. Peralatan ASI seperti alat pompa, kantong penyimpanan, hingga dot yang kurang bersih bisa mempengaruhi rasa dan aroma ASI.
Misalnya alat pompa yang dicuci kurang bersih bisa meninggalkan sisa-sisa sabun di dalamnya. Hal ini tentu akan membuat ASI mengandung sedikit rasa sabun dan aroma sabun.
Selain ditolak oleh Si Kecil, memberikan ASI dengan peralatan yang kurang bersih juga bisa membuat fungsi ASI kurang maksimal. Lebih parah lagi, peralatan ASI yang kurang bersih bisa menyebabkan terjadi masalah kesehatan, misalnya diare.
3. ASI mengalami oksidasi kimia
Alasan terakhir yang membuat Si Kecil menolak ASI perah adalah karena ASI yang diberikan sudah mengalami oksidasi kimia. Oksidasi kimia akan membuat ASI mengeluarkan aroma busuk atau tengik Bunda.
Selain mengeluarkan aroma yang tidak sedap, ASI yang sudah oksidasi juga rasanya akan berubah menjadi asam ASI yang sudah mengalami oksidasi dapat dikatakan sudah basi dan tidak layak dikonsumsi oleh Si Kecil.
Terdapat berbagai hal yang bisa menyebabkan ASI mengalami proses oksidasi kimia. Mulai dari tempat penyimpanan yang tidak ditutup sempurna hingga masalah perpindahan suhu yang drastis.
Maka dari itu, jika Bunda mengeluarkan ASI dari freezer dan mencairkannya, jangan pernah memasukkannya lagi ke dalam freezer. Memberikan ASI yang sudah oksidasi kepada Si Kecil bisa menyebabkan diare, demam, dan muntah.
Cara menyimpan ASI perah
Jika Bunda rutin melakukan pumping dan ingin menyimpan ASI perah agar tidak rusak, ikuti beberapa tips di bawah ini.
1. Perhatikan suhu di kulkas atau freezer
ASI yang sudah diperah harus selalu berada dalam kondisi dingin atau bahkan beku sebelum diberikan kepada Si Kecil. Maka dari itu, sangatlah penting untuk memperhatikan suhu di tempat penyimpanan.
Jika dimasukkan ke dalam kulkas ASI harus berada pada suhu 4 hingga 10 derajat Celcius. Menyimpan ASI dengan suhu ini akan membuatnya tahan lima sampai 8 hari, Bunda,
Sedangkan, apabila Bunda menyimpan ASI di freezer, suhu yang tepat berkisar di angka minus 10 derajat Celcius. Suhu seperti ini akan membuat ASI tahan lama hingga empat bulan.
2. Selalu tuliskan tanggal dan waktu perah
Saat melakukan pumping dan memasukkan hasilnya ke dalam kantong khusus ASI jangan lupa untuk selalu menuliskan tanggal dan waktunya. Hal ini akan memudahkan Bunda saat memilih ASI mana yang ingin diberikan kepada Si Kecil.
Selalu gunakan ASI yang telah tersimpan lebih lama untuk diberikan kepada bayi. Tujuannya agar perputaran stok ASI selalu sesuai dan meminimalisir ASI terbuang karena rusak.
Bunda, itulah dia tiga alasan mengapa Si Kecil menolak ASI perah yang sudah dihangatkan dari freezer. Terdapat juga dua tips menyimpan ASI perah agar tidak rusak.
Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)