Penyebab Bayi Menolak Minum ASI dari Botol dan Cara Mengatasinya

Asian Mother nursery feeding bottle of formula milk to newborn baby in bed suffering from post natal depression. Health care single mom motherhood stressful concept.

Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

Jakarta - Awal-awal saat Bunda memberikan ASI dari botol, bayi sering kali menolak ya. Mengalihkan kebiasaan bayi dari menyusui langsung ke botol ternyata enggak mudah ya, Bunda.

Apalagi bila Bunda harus segera kembali bekerja di kantor. Cari tahu yuk, Bunda, apa sih penyebab bayi menolak minum ASI dari botol dan cara mengatasinya.

Tentu ada banyak Bunda yang kesulitan memberi ASI dari botol kepada bayi. Memperkenalkan botol sedianya memang jadi tantangan tersendiri ya, Bunda. Demikian, juga, perubahan pemberian ASI langsung dan menggantinya melalui botol juga mendatangkan kesulitan bagi bayi lho.

Meski tak mudah, Bunda jangan langsung menyerah menghadapi fase ini ya. Perlu Bunda tahu bahwa penolakan tersebut salah satunya karena bayi belum dapat berkomunikasi dengan jelas.

Selain itu, beberapa alasan umum yang jadi penyebab bayi menolak ASI dari botol juga perlu Bunda ketahui. Di antaranya bayi memang tidak cukup lapar sehingga menolak ASI dari botol, atau bayi sedang merasa sakit, kolik, dan tidak cukup sehat untuk menyusu, seperti dikutip dari laman Healthline.

Melihat berbagai alasan tersebut, tentu saja Bunda perlu ekstra bersabar sampai bayi dapat menerima pemberian ASI dari botol. Hal pertama yang perlu Bunda lakukan yakni lakukan secara perlahan, konsisten, dan bertahap beralih dari menyusui ke pemberian ASI dengan botol.

Banner Cerita Dokter Diselingkuhi/ Foto: HaiBunda/Mia

Lalu, tunggu sampai bayi cukup lapar sebelum menyusu. Dan, cobalah ubah ukuran serta bentuk botol, dot, atau aspek lain dari botol untuk melihat respons bayi.

Jangan lupa, bereksperimenlah dengan suhu ASI dari botol. Berikan ASI suam-suam kuku dan pastikan botolnya tidak terlalu hangat atau dingin. Dan, jika bayi sedang tumbuh gigi, cobalah mengubah suhu susu dari botol karena bayi yang tumbuh gigi terkadang lebih menyukai susu dingin.

Klik di halaman selanjutnya ya, bunda.

Simak juga video tentang 4 tanda bayi kenyang ASI di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]

PENYEBAB BAYI MENOLAK MINUM ASI DARI BOTOL DAN CARA MENGATASINYA

Little infant baby lying on mothers hand drinking milk from bottle. Newborn baby drinking milk from bottle. Cute toddler with milk bottle on leg of mother.

Ilustrasi ibu menyusui/Foto: iStock

Tak hanya itu, biarkan orang lain memberikan ASI dari botol karena hal ini dapat membantu selama masa transisi dari menyusui ke ASI dari botol. Dan, jangan langsung bersikap panik jika bayi memang masih menolak ASI dari botol ya, Bunda.

"Cobalah untuk tidak panik, setidaknya satu atau dua minggu perubahan apa datang. Ini sering terasa seperti keadaan darurat, tetapi sesungguhnya hanya butuh waktu dan proses saja," ujar Rachel Obrien, seorang konsultan laktasi seperti dikutip dari laman Rachelobrienibclc.

Memang ya, Bunda, penolakan dari bayi bisa sangat menegangkan. Tetapi, kondisi ini akan baik-baik saja kok, Bunda karena Bunda tentu tak akan membiarkan bayi Bunda kelaparan bukan.

Bagi Bunda yang masih terus berusaha untuk sukses menghadapi penolakan minum ASI dari botol, yuk ikuti tips berikut ini:

1. Biarkan bayi bermain/mengisap/mengunyah dot botol tanpa makanan di dalamnya terlebih dahulu.

2. Setelah bayi merasa nyaman dengan dot susu berada di mulutnya, Bunda mungkin dapat membiarkan bayi mengisap ASI dari botol.

3. Jika bayi tidak mau mengisap dot apa pun, ajak mereka bermain-main terlebih dahulu baru kemudian mencoba memberikan kembali dot tersebut kepada bayi.

4. Jika lebih dari tiga hari percobaan selalu gagal, cobalah untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk mencari tahu apa yang sedang terjadi dan mendapatkan penanganan terbaik untuk membuat semuanya lebih baik.

5. Setelah bayi terbiasa mengisap dot di botol, berikan dia botol kosong untuk dimainkan sehingga mereka terbiasa. Sekali lagi, lakukan secara konsisten dan menyenangkan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.