Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Ini Waktu Terbaik Bunda Mulai Tahapan Menyapih Si Kecil

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Jumat, 08 Mar 2024 12:00 WIB

Ilustrasi menyapih
Ini Waktu Terbaik Bunda Mulai Tahapan Menyapih Si Kecil/Foto: Getty Images/FamVeld
Daftar Isi
Jakarta -

Keinginan menyapih Si Kecil memang kerap bikin Bunda maju mundur. Apa iya, sudah waktunya mereka harus disapih ya? Ketahui yuk, waktu terbaik Bunda mulai tahapan menyapih Si Kecil agar tak lagi galau.

Tahapan menyapih anak

Menyapih bayi memang menjadi langkah penting dalam tumbuh kembang Si Kecil. Ada banyak alasan mengapa sebaiknya fase menyapih Si Kecil perlu dilakukan ya, Bunda. Seperti dikutip dari laman Nhs, berikut ini beberapa alasan di antaranya ya, Bunda:

1. Peningkatan nutrisi

Seiring pertumbuhan Si Kecil, kebutuhan nutrisinya pun berubah. Meskipun ASI atau susu formula memberikan nutrisi penting bagi bayi baru lahir, penyapihan memperkenalkan lebih banyak vitamin dan mineral yang ditemukan dalam makanan padat, membantu mendukung pertumbuhan mereka.

2. Keterampilan motorik

Menyapih memainkan peran penting dalam mengembangkan keterampilan motorik halus dan koordinasi bayi. Ketika mereka belajar menggenggam dan memanipulasi potongan-potongan kecil makanan, hal itu berkontribusi pada perkembangan fisik mereka.

Baca Juga : Menyapih

3. Perkembangan bicara

Aktivitas makan makanan padat sedianya berhubungan erat dengan perkembangan bicara. Mengunyah dan menelan tekstur padat merangsang otot-otot yang digunakan dalam produksi ucapan.

4. Eksplorasi dan kemandirian

Memperkenalkan berbagai makanan mendorong bayi untuk mengeksplorasi rasa dan tekstur yang berbeda yang berpotensi mengarah pada perilaku makan yang lebih berani dan tidak terlalu pilih-pilih di masa depan.

Waktu terbaik Bunda mulai tahapan menyapih Si Kecil

1. Perhatikan usia bayi

Menurut NHS, dianjurkan untuk memperkenalkan makanan padat sekitar usia enam bulan. Bayi prematur perlu disesuaikan saat usianya 6 bulan. Pada saat ini, sebagian besar bayi sudah siap secara fisik dan perkembangan untuk mulai makanan padat. Namun, ingatlah bahwa setiap bayi itu unik, jadi percayalah pada naluri dan isyarat dari bayi. 

2. Tonggak perkembangan bayi

Carilah tanda-tanda bahwa bayi secara perkembangan siap untuk disapih, seperti kemampuan untuk duduk tegak, pada permukaan datar, dengan dukungan minimal, menjaga kepala dan badan tetap tegak, dan lainnya.

3. Keingintahuan

Bayi pada dasarnya  adalah makhluk yang selalu ingin tahu. Jika bayi mulai meraih makanan Bunda atau tampak benar-benar tertarik pada waktu makan, itu mungkin merupakan tanda bahwa ia siap memulai proses penyapihan.

Apa tanda bayi siap disapih?

Menyapih Si Kecil sebaiknya memang dilakukan dengan penuh cinta ya Bunda. Proses ini perlu dibuat secara halus dan lembut serta mengasyikkan meski membutuhkan kesabaran, cinta, dan persiapan. Mengetahui tanda bayi siap disapih memang perlu dijadikan pedoman agar Bunda menyapih di waktu yang tepat dengan kebutuhan Si Kecil ya, Bunda.

Melansir Kidshealth, beberapa anak memang puas disusui tanpa batas waktu. Namun, ada pula yang akan memberikan petunjuk kepada ibunya bahwa mereka siap memulai proses penyapihan, yang ditandai dengan beberapa hal berikut:

1. Tampak tidak tertarik atau rewel saat menyusui.
2. Menyusui dalam sesi yang lebih singkat dari sebelumnya.
3. Mudah terganggu saat menyusui.
4. Bermain-main pada payudara seperti terus menerus menarik-narik atau menggigit. Bayi yang menggigit saat menyusu harus segera dilepaskan dari payudaranya dan diberi tahu, dengan tenang namun tegas. Jangan menggigit karena menggigit itu menyakitkan.
5. Bayi hanya menyusu untuk kenyamanan saja (mengisap payudara tetapi tidak menyedot ASI).

Pendekatan saat menyapih

Agar Bunda dan Si Kecil dapat menyesuaikan diri secara fisik dan emosional terhadap perubahan tersebut, penyapihan haruslah dilakukan di waktu yang tepat ya, Bunda. 

Salah satu pendekatannya adalah dengan menghentikan satu sesi menyusui dalam seminggu sampai anak Bunda meminum semua makanan dari botol atau cangkir.

Jika ingin memberikan ASI perah kepada anak, Bunda harus memompanya untuk menjaga persediaan ASI. Jika Bunda menghentikan pemberian ASI pada anak, hentikanlah proses pemberian ASI secara perlahan yang dapat membantu menghindari pembengkakan payudara.

Bunda dapat memulai dengan menghentikan pemberian makan siang karena biasanya hal tersebut merupakan hal yang paling kecil dan tidak nyaman  terutama bagi ibu yang bekerja. Banyak ibu yang meninggalkan waktu menyusui sebelum tidur karena masih merupakan bagian khusus dari bonding.

Beberapa ibu menyerahkan keputusan kapan harus menyapih pada kesiapan anaknya. Anak-anak yang mengonsumsi makanan padat 3 kali sehari (ditambah makanan ringan) sering kali semakin jarang menyusui.

Dalam hal ini, ASI ibu akan mengering karena kurangnya permintaan dan dia harus memompa ASI agar ASI tetap mengalir. Jika anak Bunda kurang menyusu, berikan mereka cukup susu formula atau susu yang diperkaya zat besi. Tanyakan kepada dokter berapa banyak yang harus anak Bunda dapatkan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda