Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Manajemen ASI Perah untuk Ibu Menyusui selama Ramadhan agar Tetap Lancar MengASIhi

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 05 Mar 2024 14:24 WIB

Manajemen ASI Perah Ibu Menyusui Puasa
Manajemen ASI perah ibu menyusui yang puasa/ Foto: Getty Images/x-reflexnaja
Daftar Isi

Bagi ibu pekerja ataupun yang kerap beraktivitas di luar rumah, mengatur ketersediaan ASI perah (ASIP) menjadi sangat penting. Apalagi, sebentar lagi bulan Ramadhan dan tak sedikit ibu menyusui pekerja yang ikut berpuasa.

Tak sedikit ibu menyusui yang mengkhawatirkan pasokan ASI-nya menurun selama puasa Ramadhan. Nah, agar hal itu tak terjadi, yuk, simak manajemen ASI perah untuk ibu menyusui selama Ramadhan.

Meskipun tidak wajib, banyak ibu menyusui yang memilih berpuasa selama bulan Ramadhan. Hal ini tentunya menjadi tantangan tersendiri mengingat proses menyusui masih berjalan dan Bunda tetap harus memproduksi ASI dengan bantuan nutrisi yang maksimal.

Permasalahannya, selama berpuasa memang jadwal makan berubah yakni hanya di waktu berbuka dan sahur. Busui yang ingin berpuasa dan juga beraktivitas di luar rumah, perlu mengatur menu dengan gizi seimbang agar produksi ASI tetap maksimal.

Tantangan menyusui selama berpuasa Ramadhan

Selama menjalani puasa Ramadhan, ibu menyusui biasanya dihadapkan dengan tantangan rasa haus dan lelah yang semakin meningkat. Hal ini kondisi yang wajar ya, Bunda. Apalagi, Bunda juga harus tetap bekerja dan menjalankan peran mengASIhi. Tentu saja rasa lelah dan haus jadi lebih ekstra.

Perlu Bunda ketahui bahwa menyusui mengaktifkan pelepasan hormon oksitosin yang fungsi utamanya mengontraksikan otot-otot di sekitar payudara, agar ASI keluar dari puting.

Semakin banyak oksitosin yang dilepaskan, semakin banyak pula ASI yang dikeluarkan dari tubuh. Penurunan cairan ini akan memicu rasa haus sebagai peringatan bahwa Bunda harus minum cukup air, tidak hanya untuk menjaga diri tetap terhidrasi tetapi juga untuk terus memproduksi ASI.

Penurunan tingkat energi perlu diwaspadai karena bisa memengaruhi suasana hati Bunda secara keseluruhan. Hal ini juga dapat meningkatkan rasa haus serta lapar. Tak hanya itu, bermukim di daerah dengan iklim panas dan jam puasa yang panjang, dapat memperburuk risiko dehidrasi dan gula darah rendah.

Waspadai dehidrasi parah yang terjadi karena bisa berisiko tinggi dan memerlukan bantuan medis segera. Sebelum masalah kesehatan terjadi, Bunda juga harus mewaspadai tanda-tanda kondisi tubuh menurun saat puasa. 

Apakah akan membahayakan bayi jika busui berpuasa?

Puasa tidak akan berdampak buruk pada bayi, asalkan Bunda menjaga nutrisi yang tepat dan hidrasi yang cukup selama puasa berjam-jam. Bayi bergantung pada ASI untuk memuaskan rasa laparnya. Penting bagi Bunda untuk memastikan bahwa aliran ASI memenuhi asupan mereka sepanjang hari seperti dikutip dari laman Homage.

Mengenai apakah puasa dapat menyebabkan berkurangnya pasokan ASI, seharusnya ini tidak terjadi ya, Bunda. Karena, puasa jangka pendek seperti Ramadhan tidak akan menyebabkan suplai ASI berkurang secara signifikan. Perlu Bunda tahu bahwa tubuh memiliki kemampuan luar biasa untuk beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan fungsi tubuh.

Jika kalori dari makanan terakhir sudah habis untuk memberikan energi, tubuh akan menggunakan cara lain dan tetap bisa memproduksi ASI seperti biasanya.

Mengatur pola menyusui selama ibu menyusui berpuasa

Menyusui selama Bunda berpuasa di bulan Ramadhan sama halnya ketika Bunda tidak sedang menjalankan ibadah puasa ya. Selama bayi masih berusia di bawah enam bulan, tentunya mereka tetap direkomendasikan mendapatkan ASI eksklusif tanpa tambahan makanan apa pun.

ASI diketahui memiliki kandungan lemak paling tinggi dan kadar lemak ini sedikit menurun seiring dengan pertumbuhan bayi melewati usia enam bulan. Selain itu, ASI juga mengandung mikronutrien seperti vitamin dan mineral. Normalnya gizi mikronutrien dalam ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi tanpa suplemen tambahan.

Karena semua nutrisi berasal dari ibu, menyusui memang mengharuskan Bunda untuk meningkatkan asupan energi atau kalorinya. Meningkatkan kalori dalam bentuk pola makan yang sehat dan sehat dapat menjamin kesehatan ibu dan bayi. Meskipun makanan umumnya diperkenalkan setelah usia enam bulan, ASI tetap memberikan nutrisi penting bagi bayi.

Mengenai bagaimana manajemen ASI perah untuk ibu menyusui selama Ramadhan, sebenarnya tidak ada perbedaan ya, Bunda. Bunda tetap dapat melaksanakan jadwal memompa ASI sama dengan waktu memompa sebelum berpuasa. Jagalah jadwal memompa ASI secara teratur untuk menjaga pasokan ASI tetap maksimal dan tidak mengalami penurunan.

Tips tetap sehat berpuasa bagi ibu menyusui

Simak ulasan selengkapnya di bawah ini:

1. Minum air putih yang banyak pada jam-jam di luar puasa

Kemungkinan besar, rasa haus memang akan terasa sepanjang berpuasa. Usahakan minum 2-3 gelas air saat sahur dan berbuka.

Setelah berbuka puasa, bawalah sebotol air dan usahakan untuk menghabiskan setidaknya satu botol air lagi. Jika Bunda terbangun di tengah malam untuk mengurus bayi, simpanlah botol air di samping tempat tidur dan minumlah sedikit juga. Lewati semua minuman manis sehingga Bunda bisa fokus pada minum cukup air.

2. Konsumsilah makanan dengan gizi seimbang tanpa makan berlebihan

Meskipun penting untuk mengonsumsi cukup kalori sebagai ibu menyusui, makan gorengan secara berlebihan tidak akan memberikan nutrisi yang Bunda dan bayi butuhkan. Cara Bunda makan saat berbuka adalah kunci untuk merasa lebih berenergi sepanjang bulan Ramadhan. Sebaliknya, makanlah dengan protein, banyak sayuran, dan karbohidrat gandum utuh.

3. Makan camilan setelah berbuka puasa

Beberapa jam setelah berbuka puasa, manfaatkan waktu sebelum untuk mendapatkan nutrisi dan kalori tambahan. Dapatkan camilan favorit yang bergizi dengan kandungan gizi sempurna seperti dikutip dari laman TheHealthyMuslims.

4. Konsumsi suplemen prenatal

Upayakan untuk mengonsumsi suplemen prenatal setiap hari yang menjadi asupan penting bagi ibu menyusui selama bulan Ramadhan. Suplemen prenatal akan membantu menyediakan nutrisi apa pun yang terlewat dari makanan dan camilan terbatas Bunda saat berpuasa.

Sangat penting untuk menjaga jadwal rutin menyusui Bunda untuk mencegah penurunan suplai ASI. Jika memang harus jauh dari bayi Bunda, cobalah memompa pada saat yang sama dengan jadwal memberinya makan.

Demikian informasi mengenai manajemen memerah ASI selama puasa Ramadhan agar tak memengaruhi stok ASIP. Semoga Allah memudahkan dan menerima segala ibadah puasa kita, serta memperkenankan kita merasakan nikmatnya Ramadhan yang akan datang ini. 

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda