Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Cara Mencairkan ASI agar Kualitasnya Tetap Terjaga dan Segar untuk Bayi

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Rabu, 13 Mar 2024 06:30 WIB

Ilustrasi Botol Susu
Cara Mencairkan ASI Agar Kualitasnya Tetap Terjaga dan Segar untuk Bayi/Foto: Getty Images/iStockphoto
Daftar Isi
Jakarta -

Menjaga daya tahan ASI sama pentingnya dengan cara mencairkan ASI agar kualitasnya tetap terjaga ya, Bunda. Sebagai ibu menyusui, Bunda pun perlu mengetahuinya agar bisa memberikan nutrisi terbaik untuk Si Kecil.

Bagi ibu baru, memberikan ASI menjadi rutinitas baru bagi mereka dalam keseharian. Banyak busui yang melakukannya secara direct breastfeeding, tetapi juga tak sedikit para ibu bekerja yang melakukan pemompaan ASI sebagai bentuk upaya terus mengASIhi bayinya.

Bagi mereka yang memompa ASI, selain mengetahui trik memompa ASI juga sebaiknya memahami bagaimana cara mencairkan ASI agar kualitasnya tetap terjaga untuk bayi ya, Bunda. Sering kali, banyak yang tidak tepat dalam melakukannya sehingga dapat merusak gizi ASI.

Bolehkah memberikan ASI dingin ke bayi?

Menyimpan ASI perah di lemari es ataupun freezer membutuhkan waktu untuk mencairkannya hingga berada di suhu ruang serta menghangatkannya. Tetapi, sebagian ibu kerap memberikannya dalam bentuk ASI dingin kepada bayinya. Sebenarnya, bolehkah memberikan ASI dingin ke bayi ya, Bunda?

Menurut the Centers for Disease Control and Prevention (CDC), bayi dapat dengan aman mengonsumsi ASI dingin, ASI hangat, atau bersuhu ruangan. Namun, pastikan ASI yang diberikan kepada bayi tidak terlalu panas agar bayi tidak melepuh, seperti dikutip dari laman Mom Junction.

Selain itu, bayi juga dapat meminum ASI pada suhu ruangan atau sedikit lebih dingin. Tidak harus hangat kondisi ASI yang diberikan ke bayi ya, Bunda. Namun, memang belum ada penelitian berbasis bukti mengenai konsumsi susu dingin atau dingin pada bayi.

Oleh karena itu, Bunda harus mendiskusikan pemberian susu dingin kepada bayi dengan dokter anak dan kemudian memutuskan berdasarkan status kesehatan bayi dan preferensi antara susu dingin dan hangat.

Cara mencairkan ASI beku agar kualitasnya tetap terjaga dan segar

Ada beberapa cara untuk mencairkan ASI bagi Bunda yang ingin melakukannya. Berikut ini beberapa yang bisa dilakukan ya, Bunda:

1. Turunkan ASI dari freezer ke lemari es kemudian diamkan hingga semalaman.
2. Bunda juga bisa menaruh ASI dalam wadah berisi air hangat atau suam-suam kuku.
3. Cara lain dalam mencairkan ASI beku juga bisa dicoba dengan menaruhnya di bawah air mengalir yang suam-suam kuku.

Ada baiknya, jangan pernah mencairkan atau memanaskan ASI dalam microwave ya, Bunda. Dengan penggunaan microwave tentunya dapat menghancurkan nutrisi dalam ASI dan menimbulkan titik panas yang dapat membakar mulut bayi. 

Jika Bunda mencairkan ASI di lemari es, gunakanlah dalam waktu 24 jam. Mulailah menghitung 24 jam saat ASI sudah benar-benar mencair dan bukan sejak Bunda mengeluarkannya dari lemari es, seperti dikutip dari laman CDC.

ASI PerahASI Perah/ Foto: Getty Images/iStockphoto

Bolehkah ASI dari freezer langsung dihangatkan?

Mencairkan ASI dan menghangatkannya memang membutuhkan proses yang tidak sebentar ya, Bunda. Itulah mengapa Bunda sebaiknya mempersiapkannya dari malam hari sebelumnya sehingga ASI dari freezer sudah cair dan Bunda dapat dengan mudah menghangatkannya.

Sebaiknya, Bunda tidak langsung menghangatkan ASI yang dikeluarkan dari freezer. Panduan terbaik yang bisa dilakukan yakni mencairkannya saat Bunda mengeluarkannya dari freezer.

Seperti diketahui bahwa ASI dapat dicairkan di lemari es, biasanya dalam waktu sekitar 12 jam. Bunda juga dapat memegang botol atau kantong susu beku di bawah air hangat yang mengalir (maksimum 37 derajat celcus), seperti dikutip dari laman Hse.

Ciri-ciri ASI beku basi yang tidak layak dikonsumsi bayi

Memberikan ASI yang berkualitas baik bagi bayi menjadi prioritas yang perlu Bunda lakukan. Seringkali, karena penyimpanan yang kurang baik, kualitas ASI memburuk dan ASI jadi basi. Kenali ciri-ciri ASI beku basi dengan beberapa cara berikut ya, Bunda:

1. ASI beku tersebut saat dicairkan berbau amis, asam, tidak sedap, dan tidak harum.

2. Bunda juga bisa memeriksa ASI beku basi dengan mencicipinya. Dalam kondisi normal, ASI akan memiliki ciri khas aroma yang sedikit berminyak, rasa pucat, tidak terlalu asin atau manis. Jika Bunda merasakan sesuatu yang berbeda (amis, asam, bau tidak sedap), artinya susunya mungkin sudah basi, dan nutrisi di dalam susu tidak lagi terjamin seperti dikutip dari laman Vinmec.

3. Lapisan ASI tidak tercampur saat dikocok. Biasanya, setelah disimpan, ASI perah terpisah menjadi dua lapisan susu dan krim. Lemak akan naik ke atas membentuk lapisan krim, sedangkan lapisan bawah disebut lapisan susu. Saat susu masih layak untuk dikonsumsi, putaran cepat akan menyebabkan lapisannya larut. Namun, jika ASI terlihat kental atau lapisannya tetap terpisah bahkan setelah diaduk beberapa kali, kemungkinan besar ASI tersebut sudah basi.

Cara membekukan ASI yang benar 

Setelah mengetahui proses mencairkan ASI dan potensi risiko ASI bisa basi jika tidak melalu penyimpanan yang benar, ketahui yuk cara membekukan ASI yang benar berikut ini, Bunda:

1. Setelah dipompa, segera tuangkan ASI ke dalam kantong penyimpanan ASI atau wadah food grade yang bersih dengan tutup rapat yang terbuat dari kaca atau plastik. Sisakan satu inci di bagian atas wadah karena susu akan mengembang saat dibekukan. Selain itu, sebaiknya simpan ASI dalam porsi yang lebih kecil (2 hingga 4 ons dalam botol/kantong) agar ASI dapat membeku dan mencair lebih cepat.

2. Labeli setiap wadah penyimpanan dengan tanggal pengambilan ASI. Jika Bunda akan mengantarkan ASI ke tempat penitipan anak, beri label jelas pada wadahnya dengan nama anak seperti dikutip dari laman Parents.

3. Segera masukkan botol/kantong ke dalam freezer. Simpan susu di bagian belakang freezer (bukan di pintunya), di tempat yang paling dingin, dan jangan keluarkan sampai Bunda siap untuk mencairkannya dan menyajikannya kepada bayi.

4. Gunakan susu yang terlebih dahulu disimpan sehingga penggunaan stok ASI perah sesuai dengan masa pemompaan yang terlebih dahulu disimpan ya, Bunda.

5. Selain itu, ASI dapat disimpan dalam kantong pendingin berinsulasi dengan kantong es beku hingga 24 jam saat Bunda bepergian. Begitu sampai di tempat tujuan, sebaiknya susu segera digunakan, disimpan di lemari es, atau dibekukan.

Semoga informasinya membantu, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda