
menyusui
7 Tanda Ibu Menyusui Harus Membatalkan Puasa
HaiBunda
Rabu, 13 Mar 2024 13:20 WIB

Daftar Isi
Puasa Ramadhan memang menjadi ibadah wajib bagi umat muslim. Tetapi, enggak berarti Bunda menyakiti diri dan Si Kecil kalau memang tidak merasa sanggup ya, Bunda. Untuk itu, penting sekali bagi Bunda mengetahui tanda ibu menyusui harus membatalkan puasa ya, Bunda.
Di dalam Islam sendiri, keutamaan kesehatan dan kesejahteraan ibu menyusui dan bayinya jadi prioritas. Karenanya, para cendekiawan muslim dan pemimpin agama mengakui kebutuhan unik kelompok ini dengan mengecualikan ibu hamil dan menyusui dari kewajiban puasa.
Namun, pilihan untuk berpuasa bersifat pribadi, dan beberapa ibu mungkin merasa terdorong untuk menjalankan puasa Ramadhan karena komitmen spiritual atau setelah bertahun-tahun berturut-turut melewatkan puasa karena hamil atau menyusui.
Hukum puasa saat ibu menyusui menurut Islam
Islam merupakan agama yang mencakup seluruh aspek kehidupan dan memberikan petunjuk serta cahaya bagi seluruh umat manusia. Sedangkan bagi ibu yang sedang menyusui atau perempuan yang sedang hamil, jika ia merasa khawatir akan bahayanya puasa, maka sebagian besar ahli hukum berpendapat bahwa ia boleh untuk tidak berpuasa.
Dr Muhammad M. Abu Laylah, profesor studi Islam dan kepala Departemen Bahasa Inggris, fakultas bahasa dan terjemahan di Universitas Al-Azhar, mengatakan jika ada bahaya pada bayi jika ibu berhenti menyusui bayinya pada siang hari atau pada jam-jam puasa, maka para ibu diperbolehkan berbuka dan meng-qadha puasa yang terlewat jika keadaan memungkinkan.
Aturan ini didasarkan pada kenyataan bahwa Islam peduli terhadap kesehatan anak-anak serta melindungi mereka dari bahaya atau penyakit apa pun seperti dikutip dari laman Fiqh.islamonline.
7 Tanda ibu menyusui harus membatalkan puasa
IBFAN (International Baby Food Action Network) menyarankan agar ibu yang menyusui bayi berusia kurang dari 6 bulan sebaiknya tidak berpuasa selama bulan Ramadhan. Jika bayi mendapat makanan pendamping ASI, ibu boleh berpuasa karena produksi ASI tidak akan terpengaruh akibat puasa.
Ibu yang berpuasa harus banyak minum air putih agar tetap terhidrasi dengan baik di malam hari dan istirahat di siang hari seperti dikutip dari laman Treetophospital.
Ibu menyusui sebaiknya menemui dokter sebelum mulai berpuasa untuk mendidik diri mereka sendiri tentang efek menyusui terhadap tumbuh kembang anak mereka. Berkurangnya lemak, vitamin, dan mineral merupakan beberapa akibat dari komposisi ASI (zinc, magnesium, dan kalium).Â
Selain itu, stres saat berpuasa bisa menyebabkan refleks pengeluaran ASI melambat. Namun, sebagian besar waktu, hal ini bergantung pada kemampuan tubuh individu untuk menyimpan nutrisi dan energi. Selama jam puasa, jika penyimpanan nutrisi tercukupi, bayi akan tetap menerima zat gizi mikro dalam jumlah yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya.
Jika terdapat tanda-tanda dehidrasi sebaiknya ibu berhenti berpuasa (haus, pusing, lemas, lelah, pingsan, sakit kepala hebat, urine berwarna gelap berbau menyengat).
Minumlah air, jus buah, atau larutan rehidrasi oral. Setelah Bunda berbuka puasa, Bunda kemudian bisa bersantai. Amati mereka selama sekitar 30 menit; jika bayi masih tidak sehat setelah waktu tersebut, bayi harus segera diperiksakan ke fasilitas medis.
Oh iya, Bunda, saat menyusui sambil berpuasa memang bukanlah perkara mudah. Ada saja tantangannya mengingat agenda menyusui terus berjalan dan akses untuk makan tidak sefleksibel hari-hari saat sebelum puasa. Untuk itu, ketahui tanda ibu menyusui harus membatalkan puasa demi keamanan Bunda dan Si Kecil:
1. Berat badan tidak bertambah atau berat badan bayi turun.
2. Bayi tidak merasa puas setelah menyusu, dan kemungkinan akan menangis lagi segera setelahnya.
3. Lebih sedikit popok basah dan kotor yang dihasilkan bayi.
4. Bayi gelisah, rewel, menangis terus menerus (tidak ada air mata).
5. Tinja sedikit berwarna hijau.
6. Ubun-ubun bayi cekung.
7. Tangan dan kaki bayi dingin.
![]() |
Apakah ASI akan berkurang saat puasa?
Penelitian menunjukkan sedikitnya perubahan komposisi dan produksi ASI selama puasa kan terjadi. Makronutrien seperti lemak, protein, dan karbohidrat umumnya tetap konsisten. Namun, puasa mungkin sedikit memengaruhi beberapa mikronutrien, seperti seng, magnesium, dan kalium, dengan perubahan yang lebih nyata terlihat pada ibu yang berpuasa dalam waktu lama.
Meskipun persediaan susu mungkin berkurang di kemudian hari, memastikan hidrasi dan nutrisi yang cukup setelah matahari terbenam dapat membantu mengisinya kembali. Bayi mungkin akan lebih sering menyusu pada malam hari dan pagi hari saat persediaan ASI lebih banyak seperti dikutip dari laman Baby Center.
Bagi Bunda yang ingin tetap berpuasa saat menyusui, ada baiknya mengikuti pedoman berikut ini agar Bunda dan bayi tetap terjaga kesehatannya:
1. Tetap terhidrasi
Minumlah air putih secara konsisten antara buka puasa (makan malam) dan sahur (makan sahur) untuk menjaga suplai ASI dan mencegah dehidrasi.
2. Pilihlah pola makan yang seimbang dan bergizi
Selama jam-jam di luar puasa, fokuslah memenuhi kebutuhan gizi seimbang dengan pemenuhan makanan pada karbohidrat kompleks, biji-bijian, protein tanpa lemak, lemak sehat, dan produk segar. Kurma dan buah-buahan juga bisa menjadi pilihan yang sangat bermanfaat.
3. Pastikan asupan kalori tercukupi
 Ibu menyusui umumnya membutuhkan sekitar 1.800 kalori setiap hari. Memastikan kebutuhan tersebut terpenuhi menjadi hal yang perlu diprioritaskan ya, Bunda.
4. Pertahankan sesi menyusui secara teratur
Guna mendukung suplai ASI secara berkesinambungan, sesi menyusui sebaiknya tetap dilakukan secara rutin baik itu menyusui langsung ataupun sesi memompa ASI.
5. Prioritaskan istirahatÂ
Tubuh tentunya sangat lelah ekstra saat menjalani puasa sambil menyusui. Untuk mengatur tuntutan fisik saat berpuasa dan menyusui, penuhi waktu istirahat dengan baik agar tetap fit.
6. Pantau bayi dengan cermat
Selama berpuasa, pastikan Bunda mengawasi gerak gerik bayi dan memastikan apakah terdapat tanda-tanda dehidrasi atau kurang makan pada bayi atau tidak, atau seperti berkurangnya penggantian popok atau perubahan perilaku pada bayi atau tidak.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Aturan Berpuasa saat Menyusui Bayi 1 Tahun

Menyusui
Bolehkah Ibu Menyusui Puasa Setengah Hari? Ini Pandangan Medis dan Islam

Menyusui
6 Tips Mencegah Dehidrasi pada Ibu Menyusui yang Berpuasa Ramadhan

Menyusui
Ketahui Persiapan Puasa Ibu Menyusui dari Tips hingga Makanan agar ASI Lancar

Menyusui
Busui Ingin Puasa Penuh? Lihat Lagi yuk Apakah BB Si Kecil sudah Sesuai Usia


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda