MENYUSUI
Bolehkah Bayi Minum ASI dari Botol Dot? Waspadai Dampaknya
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Kamis, 28 Mar 2024 06:30 WIBMemberikan ASI perah memang bisa menggunakan banyak mediator. Paling sering, para Bunda mengandalkan penggunaan botol. Sebenarnya, bolehkah bayi minum ASI dari botol dot ya, Bunda? Dan apa saja dampak yang mungkin muncul? Cari tahu, yuk.
Jika berencana memberikan ASI perah karena beraktivitas di luar rumah lebih sering ataupun Bunda seorang pekerja, pemberian ASI perah biasanya memang dibantu dengan berbagai alat. Seperti halnya, sendok, dan cup feeder.
Tak jarang, banyak juga Bunda yang memberikan ASI perah tersebut melalui botol dot. Sebenarnya, apakah hal ini aman diberikan pada bayi ya, Bunda?
Bolehkah bayi minum ASI dari botol dot?
Dalam beberapa kasus, Bunda mungkin perlu mulai menggunakan botol dot untuk pemberian ASI perah sebelum bayi berusia 3 hingga 4 minggu. Namun demikian, berhati-hatilah dengan efek yang mungkin timbul dari keputusan tersebut ya, Bunda.
Sebab, jika Bunda melewatkan waktu menyusui, hal ini dapat berisiko menurunkan suplai ASI Bunda. Karenanya, untuk menjaga pasokan ASI tetap aman, pompa atau perahlah ASI dengan tangan pada saat yang sama Bunda biasanya menyusui Si Kecil. Semakin banyak Bunda menyusui atau memompa ASI, tentunya semakin banyak ASI yang dihasilkan.
Jika pasangan ataupun anggota keluarga ingin memberikan ASI perah melalui botol dot pada bayi Bunda di minggu-minggu awal menyusui, ingatkan pada mereka bahwa akan ada waktunya nanti ketika bayi sudah siap. Sebagai penggantinya, ada banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk memberikan ASI perah kepada bayi.
Bagaimana jika busui kembali bekerja sebelum 4 minggu?
Jika Bunda harus kembali bekerja sebelum bayi berusia 4 minggu, mulailah memompa satu atau dua kali sehari setelah menyusui bayi. Simpanlah susu tersebut di dalam freezer. Mulailah melakukan ini sekitar minggu pertama di rumah agar memastikan pasokan ASI tetap aman.
Mintalah pasangan, teman, atau anggota keluarga untuk memberikan bayi ASI dalam jumlah yang sangat sedikit dalam botol ketika ia berusia 3 hingga 4 minggu seperti dikutip dari laman Breastmilkcounts.
Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan saat memberikan ASI pada bayi menggunakan botol:
1. Pegang bayi dalam posisi tegak
Dengan posisi tegak, berikan susu pada bayi dengan botol. Sangga pangkal kepalanya agar ia dapat mengontrol aliran ASI. Berhentilah memberinya makan saat dia perlu istirahat atau sudah kenyang. Untuk memberinya istirahat, turunkan botol sehingga susu keluar dari dot secara perlahan. Berhenti memberikannya saat ia melepaskan botol dot atau tertidur saat makan.
2. Hindari posisi yang tidak aman
Jangan pernah mengganjal botol dengan bantal untuk memberi makan bayi Bunda. Sebab, kondisi ini tidak aman dan dapat menyebabkan tersedak.
3. Berganti posisi
Pindahkan bayi dari satu lengan ke lengan lainnya sekitar setengah dari botol. Tatap mata bayi Bunda saat Bunda memberinya makan.
4. Seringlah menyendawakan bayi
Sering-seringlah menyendawakan bayi karena ia lebih cenderung menelan udara dari dot botol.
5. Ikuti panduan
Ikuti panduan dengan baik saat Bunda memompa dan menyimpan ASI, serta mensterilkan botol dan dot.
Dampak bila bayi minum ASI dari botol dot
Memberikan bayi ASI dari botol dot seringkali justru menimbulkan risiko tertentu yang mengganggu kelancaran mengASIhi Si Kecil ya, Bunda. Salah satunya yakni munculnya bingung puting pada bayi.
Bingung puting ini biasanya disebabkan oleh penggunaan botol dot saat menyusui. Dengan cara ini, biasanya bayi jadi lupa cara menyusu pada payudara. Secara umum, ada dua tipe bingung puting, di antaranya sebagai berikut:
1. Tipe A: Tipe ini terjadi pada bayi kecil yang mengalami kesulitan melekat pada payudara setelah diberikan dot atau botol.
2. Tipe B: Tipe ini terjadi pada bayi yang lebih tua yang secara spontan mulai lebih memilih botol susu daripada payudara orang tuanya.
Banyak bayi tidak mengalami masalah dalam berpindah antara puting buatan dan payudara. Memang, tidak ada cara untuk mengetahui apakah anak Bunda akan merasa bingung puting setelah diberikan dot atau botol ataupun tidak. Tetapi, biasanya bayi prematur mungkin lebih rentan mengalami kondisi ini seperti dikutip dari laman WebMD.
Gejala bingung puting pada bayi di antaranya meliputi beberapa gejala berikut ya, Bunda:
1. Berjuang untuk melekat pada payudara
2. Menangis pada waktu makan
3. Perubahan pola menghisap saat menyusui
Selain itu, pada ibu menyusui, mereka juga rentan mengalami gangguan pada payudara dan produksi ASI nya ya, Bunda. Seringkali risiko pembengkakan payudara dialami jika bayi kurang minum selama menyusui serta adanya gangguan pada pasokan ASI saat produksi ASI lebih sedikit.
Ada beberapa cara menghindari bingung puting yang bisa Bunda lakukan pada bayi, di antaranya sebagai berikut ya, Bunda:
1. Tunggu hingga bayi setidaknya berusia empat minggu sebelum memperkenalkan dot atau botol.
2. Jika bayi membutuhkan nutrisi tambahan, gunakan sendok, alat suntik, cangkir makan, atau sistem perawatan tambahan lainnya.
3. Gunakan kontak kulit-ke-kulit selama menyusui.
4. Berikan ASI sebelum bayi lapar agar tidak rewel.
5. Peras sedikit ASI ke dalam mulut bayi sebelum menyusu untuk mendorong pelekatan.
6. Jagalah diri Bunda dan bayi agar tetap tenang saat menyusu.
Demikian penjelasan tentang apakah bayi boleh minum ASI dari botol dot. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)