HaiBunda

MENYUSUI

Payudara Kempes dan Lembek Apakah Tanda ASI Berkurang? Ini Faktanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Senin, 08 Apr 2024 06:30 WIB
Payudara Kempes dan Lembek Apakah Tanda ASI Berkurang? Ini Faktanya/Foto: Getty Images/geargodz
Jakarta -

Payudara yang terisi ASI dengan maksimal biasanya terasa berat dan lebih kenyang. Lantas, payudara kempes dan lembek apakah tanda ASI berkurang ya, Bunda?

Seringkali, salah satu kekhawatiran utama Bunda baru yakni apakah mereka dapat memproduksi cukup ASI untuk bayinya atau tidak. Apalagi, adaptasi pemulihan pasca melahirkan sudah cukup menyita energi dan ditambah lagi dengan tugas menyusui yang membutuhkan upaya ekstra agar produksinya tetap lancar.

Tak jarang, bagi ibu baru pun mempertanyakan apakah mereka bisa memenuhi kebutuhan ASI bayinya dengan baik. Karena, seringkali stres yang melanda justru membuat pasokan ASI tersendat dan produksinya menurun.


Tanda ASI berkurang

Banyak bayi yang memiliki keinginan kuat untuk berhubungan dengan dengan ibunya. Biasanya, Bunda akan mulai memproduksi ASI dalam jumlah yang tepat jika posisi bayi Bunda baik dan aktif meminum ASI dari payudara, seperti dikutip dari laman Hse.

Seringkali, banyak bayi juga kerap kelaparan kembali tak lama setelah disusui. Hal ini merupakan kondisi yang wajar ya, Bunda, karena ASI sangat mudah dicerna sehingga mereka lebih sering menyusu. Mungkin juga karena bayi hanya menyusu dalam jangka waktu yang lebih singkat atau Bunda tidak menawarkan kedua payudara saat menyusu.

Ketika bayi Bunda terbangun untuk menyusu, segeralah menyusu dan ganti popoknya ketika ia mengantuk di tengah proses menyusu. Hal ini akan membangunkan mereka dan mungkin menghasilkan waktu makan yang lebih lama dengan jangka waktu yang lebih lama setelahnya.

Perlu Bunda ketahui bahwa rutinitas pemberian makan bayi mungkin banyak berubah selama beberapa minggu pertama. Bayi yang sangat mengantuk di hari-hari pertama sering kali mengalami peningkatan nafsu makan pada usia sekitar 3 hingga 4 minggu.

Dalam hal ini, bayi dapat mengalami percepatan pertumbuhan pada waktu yang berbeda-beda. Mereka perlu sering diberi makan untuk meningkatkan pasokan kebutuhan energi baru mereka. Untuk memenuhi kondisi ini, tentu saja pasokan ASI Bunda harus maksimal. Hanya saja, seringkali bayi cenderung mengalami kerewelan karena merasa tidak mendapatkan kebutuhan ASI yang diinginkannya. 

Ilustrasi payudara/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Doucefleur

Payudara kempes dan lembek apakah tanda ASI berkurang?

Payudara busui seringkali terasa kempes dan lembek sehingga membuat busui kurang percaya diri akan pasokan ASI yang dimilikinya. Biasanya, hal ini terjadi karena memang persediaan ASI Bunda sedang menyesuaikan dengan kebutuhan bayi Bunda.

Melansir Vinmec, dokter Vu Thi Hong Chinh, seorang dokter spesialis kebidanan dan kandungan dari Vinmec Times City International General Hospital mengatakan bahwa ereksi biasanya terjadi setelah 0-27 hari setelah melahirkan. Ini merupakan masa transisi dari kolostrum (terbentuk selama kehamilan, dari bulan ke-3 kehamilan) ke ASI matang akibat perubahan hormon hormonal setelah lahir.

Saat terjadi fenomena ereksi susu, ibu merasakan sensasi terbakar di kedua payudara. Dalam kondisi tersebut, payudaranya tegak, keras, tetapi menghasilkan sedikit atau tidak ada ASI. Kemudian payudara akan melunak dan menghasilkan ASI matang. Produksi ASI harian bergantung pada banyak faktor seperti: pola makan, istirahat, stres, yang terpenting, teratur menyusui dan apakah ibu menyusui bayinya dengan benar atau tidak.

Bunda akan melihat adanya fenomena dua payudara lunak, namun saat bayi menyusu terjadi refleks ASI sekitar 3-4 kali dalam 1 kali menyusui, hal ini sepenuhnya normal. Karena saat Bunda menyusui, gerakan menghisap bayi Bunda, tatapan mata penuh kasih sayang dan penuh kasih sayang yang Bunda berikan pada bayi saat menyusui merupakan faktor yang merangsang kelenjar pituitari untuk mengeluarkan hormon prolaktin untuk merangsang produksi ASI. 

Dan, setiap menyusui berlangsung sekitar 20-30 menit, menyusui berlangsung sesuai permintaan, sekitar 2-3 jam untuk menyusui sekali. Yang terpenting, Bunda harus menilai sendiri apakah bayi Bunda mendapat cukup atau tidak berdasarkan perasaan dan pengamatan Bunda.

Kemudian, Bunda juga perlu memperhatikan  berapa kali anak Bunda buang air kecil, buang air besar dalam sehari, berat badannya bertambah atau tidak. Untuk menghasilkan ASI yang paling efektif, Bunda perlu memastikan untuk menyusui dengan banyak, sering, dan benar. Bunda juga perlu menjalani pola makan yang penuh nutrisi, memastikan jumlah air yang diminum sepanjang hari, dan mendapatkan tidur yang berkualitas. Jika susu sedikit bisa menggunakan lebih banyak produk susu.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Rempah yang Bagus untuk Ibu Menyusui, Bisa Dijadikan ASI Booster Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Potret Luna Maya & Maxime Bouttier Hadiri Pernikahan Sahabat di Italia

Mom's Life Amira Salsabila

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Kehamilan Annisa Karnesyia

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

Mom's Life Annisa Karnesyia

7 Artis Pindah ke Luar Negeri Beralih Profesi, Jadi Psikolog hingga Tukang Las

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Randu Gede

3 Cara Menyendawakan Bayi Baru Lahir, Bunda Perlu Tahu

Parenting Asri Ediyati

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Ciri-ciri Orang Cerdas, Kerap Ucapkan 20 Kalimat Ini

Idol K-Pop Hadiri Paris Fashion Week, Cha Eun Woo hingga Mingyu SEVENTEEN

3 Cara Menyendawakan Bayi Baru Lahir, Bunda Perlu Tahu

Cerita Aline Adita Akhirnya Berhasil Hamil setelah 7 Th Jalani Promil

Terpisah Puluhan Tahun, Teman Sekolah Ini Kembali Dipertemukan dan Akhirnya Menikah

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK