Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Kapan Produksi ASI Mulai Berkurang? Ciri dan Penyebab ASI Sedikit

Arina Yulistara   |   HaiBunda

Senin, 17 Apr 2023 07:20 WIB

Ilustrasi ibu menyusui
Kapan Produksi ASI Mulai Berkurang? Ciri dan Penyebab ASI Sedikit/ Foto: Getty Images/iStockphoto/fizkes

Sebagian ibu menyusui kadang galau dan merasa bahwa produksi ASI mulai berkurang, sehingga takut anak tak kenyang saat menyusu. Menjawab rasa penasaran itu, ibu menyusui sebaiknya pelajari yuk ciri dan penyebab ASI menjadi sedikit.

Mungkin Bunda merasa produksi ASI mulai berkurang setelah beberapa bulan kelahiran. Hal ini sering membuat ibu menyusui merasa frustasi.

“Mayoritas wanita menyusui akan memiliki kekhawatiran tentang produksi ASI mereka di beberapa titik. Para ibu cenderung berpikir ASI-nya habis jika tiba-tiba bayinya rewel, menyusu lebih sering, atau menangis lebih banyak dari biasanya,” kata Karyn-grace Clarke, seorang konsultan laktasi sekaligus presiden British Columbia Lactation Consultants Association, mengutip situs Breastfeeding USA.

Lalu kapan ya produksi ASI mulai berkurang? Adakah ciri yang menyertainya? Mari kita bahas mengenai produksi ASI yang berkurang dan cara mengatasinya.

Kapan produksi ASI mulai berkurang?

Ketika Bunda menanyakan kapan produksi ASI mulai berkurang, jawabannya tergantung rutinitas menyusui bayi. Umumnya, para ibu menyusui mulai merasa produksi ASI menurun saat bayi berusaha tiga hingga enam bulan.

Bunda mungkin merasakan hal serupa karena payudara tidak lagi sering membesar seperti dulu atau ketika ASI sudah jarang rembes ke baju. Hal tersebut membuat Bunda merasa produksi ASI berkurang.

“Sebenarnya ini karena pasokan susu mereka telah diatur. Umum bagi seorang ibu untuk memproduksi ASI secara berlebihan pada awal setelah melahirkan, sebelum tubuh akhirnya memahami berapa banyak yang benar-benar dibutuhkan setiap hari,” kata Clarke.

Saat bayi tumbuh, wajar jika mereka membutuhkan lebih sedikit waktu untuk menyusu. Bayi baru lahir mungkin membutuhkan waktu 30 atau 40 menit untuk mengisi perutnya.

Setelah tiga bulan, dia mungkin puas setelah hanya 5 atau 10 menit menyusu. Kemudian pada empat dan enam bulan, sebagian besar bayi menjadi mudah teralihkan perhatiannya bahkan pada waktu menyusu.

Jadi, tidak bisa dipastikan untuk setiap wanita kapan produksi ASI berkurang. Saat Bunda merasa produksi ASI menurun, mungkin ini karena pasokan dalam payudara menyesuaikan dengan kebutuhan bayi. 

Meski demikian, Bunda perlu memperhatikan ciri produksi ASI menurun sehingga tak bisa memenuhi kebutuhan si kecil. Jika merasa produksi ASI berkurang dan menyebabkan perubahan signifikan pada perilaku atau pertumbuhan bayi, maka  ini bisa menjadi masalah yang perlu segera ditangani.

Ciri produksi ASI menurun

Pahami tanda-tandanya sebagai berikut ini:

1. Perhatikan frekuensi buang air pada bayi

Perhatikan frekuensi buang air pada bayi Bunda. Tanda produksi ASI menurun yang bukan perubahan normal adalah adanya perubahan frekuensi buang air pada si kecil.

Kalau Bunda merasa produksi ASI berkurang tapi pola buang air setiap hari tetap teratur dan anak tidak rewel maka itu termasuk perubahan normal. Ini berarti pasokan ASI yang mengikuti kebutuhan bayi.

“Jika bayi terus memiliki pola popok basah dan buang air besar yang teratur, kemungkinan besar semuanya baik-baik saja,” ujar Clarke.

2. Periksa kenaikan berat badan

Sebaiknya periksa kenaikan berat badan bayi setiap bulan. Jika mengalami penurunan secara signifikan,maka produksi ASI mungkin menjadi perhatian yang perlu diperhatikan.

Berat badan bayi yang menurun bisa menjadi tanda produksi ASI menurun tidak normal atau ada penyebab menyertainya bukan mengikuti kebutuhan si kecil. 

“Saya perlu mempertimbangkan banyak hal berbeda yang mungkin memengaruhi produksi ASI, seperti riwayat kesehatan ibu atau situasi kesehatan saat ini. Setiap perubahan dalam menyusui, obat apa pun yang diminum ibu, kemungkinan stres, menambahkan makanan atau cairan lain untuk makanan bayi, dan sebagainya,” jelas Clarke.

3. Bayi tampak rewel dan kurang puas saat menyusu

Bayi terlihat lebih rewel dan kurang puas setelah menyusu bisa menjadi tanda produksi ASi berkurang. Namun, penyebab bayi rewel juga bisa karena faktor lain, seperti minta ganti popok, virus, dan sebagainya.

Klik halaman selanjutnya ya, Bunda, untuk informasi lebih lengkap!

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

Pahami 4 penyebab ASI seret dalam video di bawah ini:

[Gambas:Video Haibunda]



PENYEBAB DAN CARA MENGATASI PRODUKSI ASI YANG MENURUN

happy family photo of mother and daughter breastfeeding her baby

Kapan Produksi ASI Mulai Berkurang? Ciri dan Penyebab ASI Sedikit/ Foto: iStock

Penyebab produksi ASI menurun

Simak penjelasannya di bawah ini:

1. Stres

Stres adalah pembunuh pasokan ASI nomor satu, terutama dalam beberapa minggu pertama setelah melahirkan. Antara kurang tidur dan penyesuaian jadwal bayi, peningkatan kadar hormon tertentu seperti kortisol dapat secara dramatis mengurangi pasokan ASI Bunda. 

“Saya telah melihat wanita yang dalam waktu 24 jam telah berubah dari persediaan susu yang cukup menjadi tidak ada sama sekali karena stres,” papar Shivani Patel, M.D., seorang dokter obgyn, dilansir dari UT Southwestern Medical Center.

2. Mencampurnya dengan susu formula

Setelah bayi lahir, payudara beroperasi berdasarkan permintaan dan penawaran. Menyusui secara eksklusif mendorong permintaan lebih tinggi sehingga payudara menghasilkan lebih banyak ASI.

Jika Bunda mencampurnya dengan susu formula untuk beberapa kali menyusui setiap hari maka secara otomatis tubuh mendapatkan sinyal bahwa ia tidak perlu memproduksi ASI sebanyak itu. Akibatnya, produksi ASI mulai berkurang.

3. Makan atau minum terlalu sedikit

Mungkin Bunda tergoda untuk diet setelah melahirkan untuk menurunkan berat badan. Pastikan untuk makan cukup yang membantu mengisi 500 kalori setiap hari. 

Pertimbangkan makan camilan sehat di antara waktu makan untuk menutup kesenjangan kalori. Hidrasi yang cukup juga penting untuk produksi ASI. Jumlah cairan yang Bunda masukkan ke dalam tubuh memengaruhi jumlah ASI. 

“Saya mendorong wanita untuk membawa sebotol air untuk diri sendiri di tas mereka. Itu adalah cara mudah untuk mengingat minum cukup,” saran Shivani.

Cara mengatasi produksi ASI yang menurun

Apa saja cara yang bisa dicoba? Simak ulasannya berikut ini:

1. Sering memompa payudara

Tingkatkan frekuensi memompa ASI dan pastikan payudara benar-benar kosong setelah setiap menyusui. Bahkan jika bayi tidak lapar, memompa setiap dua jam atau tiga jam selama beberapa hari, akan meningkatkan suplai dan menghasilkan lebih banyak ASI.

Banner Lebaran Ibu Hamil

2. Minum ekstra air putih

Setelah Bunda menyusui bayi dan memompa sisa ASI, minumlah segelas air, tunggu 20 menit, lalu pompa lagi. Lakukan ini setiap kali Bunda menyusui atau memompa selama 24 hingga 48 jam dan Bunda akan melihat peningkatannya.

3. Konsumsi suplemen pelancar ASI

Mengonsumsi suplemen bisa membantu meningkatkan produksi ASI. Cari suplemen dengan bahan utamanya fenugreek. Akan lebih aman jika Bunda berkonsultasi lebih dulu dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen untuk ibu menyusui.

Apa Bunda merasa produksi ASI kini mulai berkurang?


(rap/rap)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda