Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

4 Tips Jitu Sukses Menyusui di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak

Alysa Audriani   |   HaiBunda

Minggu, 14 Apr 2024 10:55 WIB

Ilustrasi Menyusui
4 Tips Jitu Sukses Menyusui di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak /Foto: Getty Images/iStockphoto/shironosov

Masa awal kehidupan Si Kecil merupakan momen yang krusial bagi tumbuh dan kembangnya mereka di masa depan. Masa ini juga disebut sebagai periode emas karena dapat memberikan dampak permanen apabila terdapat kendala saat masa tersebut, Bunda. 

Agar anak dapat menjadi generasi penerus bangsa yang cerdas dan sehat, penting bagi para Bunda untuk mengetahui lebih jauh tentang 1.000 hari pertama kehidupan ini supaya dapat mempersiapkan yang terbaik bagi Si Kecil. 

Mengenal 1.000 HKP

Mungkin, Bunda telah mendengar istilah 1.000 hari pertama kehidupan (HKP) sebelumnya. Meskipun masih di dalam kandungan, ternyata janin yang sudah berusia 280 hari dapat dianggap telah hidup, lho. Masa kehidupan janin dari usia tersebut hingga nanti sudah lahir disebut juga sebagai masa 1.000 HPK atau hari pertama kehidupan.

1.000 hari pertama kehidupan ini akan berlangsung sampai anak berusia 2 tahun, Bunda. Oleh karena itu, penting untuk para Bunda mencari tahu informasi sebanyak mungkin dan menjaga gaya hidup sehat agar anak dapat tumbuh dan berkembang dengan baik. 

Melakukan 1.000 HKP ini juga dapat membantu anak agar tidak mengalami stunting lho, Bunda. Stunting sendiri merupakan suatu kondisi di mana anak mengalami gangguan pada perkembangannya akibat nutrisi yang tidak terpenuhi, seperti tinggi badan yang jauh berbeda dengan anak seusianya. Maka dari itu, salah satu hal yang esensial bagi masa ini adalah nutrisi yang didapat oleh Si Kecil. 

Bila tidak memberikan kebutuhan anak dengan baik pada periode emas ini, maka akan terdapat dampak yang tidak bisa diubah lagi di masa depan. Meskipun tidak langsung timbul, tapi dampak ini akan terlihat seiring anak bertambah usia. 

Tak hanya mengalami stunting, anak yang tidak dirawat dengan baik di masa 1.000 hari pertama kehidupannya dapat memiliki intelligence quotient (IQ) yang berada di bawah rata-rata. Tidak menutup kemungkinan, anak-anak ini juga cenderung lebih sering sakit dibandingkan dengan anak yang tumbuh kembangnya baik. 

Sehingga, sudah jelas bahwa anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya pada masa 1.000 hari pertama kehidupan akan mengalami gangguan baik pada fisik maupun kemampuan intelektualnya. 

Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, salah satu hal yang perlu Bunda lakukan pada masa ini adalah memberikan nutrisi yang baik. Hal ini tentu dapat diberikan oleh Bunda melalui ASI. Lantas, langkah apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh para Bunda ketika menyusui? Berikut adalah rinciannya. 

Ilustrasi Ibu MenyusuiIlustrasi Ibu Menyusui/ Foto: iStockphoto/Getty Images/GOLFX

Tips untuk menyusui di 1.000 HPK

1. Lakukan IMD

Setelah melahirkan, penting bagi Bunda untuk melakukan IMD atau Inisiasi Menyusui Dini dengan Si Kecil. IMD ini juga dapat dikatakan sebagai momen di mana Bunda dan anak akan melakukan kontak antara kulit-ke-kulit. 

“Begitu bayi lahir, bayi tuh langsung ditaruh di dada ibunya selama 60 menit. Minimal 1 jam untuk dia mencari puting susu ibunya. Nah disitu sebenarnya targetnya bukan dia langsung pinter ngisep susu ya, tapi dia skin-to-skin contact,” jelas dr. Runi Deasiyanti, Sp.A, dokter anak di klinik First Care pada acara Mendampingi Ibu dan Anak di 1.000 Hari Pertama Kehidupan pada Selasa, (2/4/2024). 

Terdapat berbagai manfaat dari melakukan IMD ini Bunda, diantaranya dapat menguatkan ikatan antara Bunda dan anak, meningkatkan tingkat keberhasilan menyusui ke depannya, membuat suhu bayi menjadi stabil, hingga menstabilkan detak jantung bayi. 

Tidak hanya itu, momen ketika Bunda melakukan IMD ini juga dapat membuat bayi mendapatkan ‘vaksinasi pertama.’ “Jadi dengan dia menjilat-jilat sekitar puting susu, itu dia sudah mendapatkan bakteri baik sekitar puting susu ibu jadi seperti vaksinasi pertama,” tambah dr. Runi. 

Ketika bayi menjilat puting ini, Bunda juga mendapatkan manfaat yakni bisa mencegah risiko pendarahan. Sebab, stimulasi pada puting ini akan merangsang hormon oksitosin yang bekerja untuk kontraksi rahim dan mengeluarkan ASI. 

Setelah Bunda melakukan IMD sehabis melahirkan, maka Si Kecil perlu diberikan ASI eksklusif mulai dari usia 0 hingga 6 bulan. Tidak perlu diberikan makanan tambahan, ASI dapat memenuhi 100 persen kebutuhan nutrisi anak, Bunda. 

Selain melakukan IMD, kira-kira cara apa saja ya yang dapat dilakukan oleh para Bunda yang sedang menyusui? Yuk, ketahui jawabannya pada halaman berikutnya. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!


TIPS UNTUK MENYUSUI DI 1.000 HPK

Ilustrasi Menyusui

4 Tips Jitu Sukses Menyusui di 1.000 Hari Pertama Kehidupan Anak /Foto: Getty Images/iStockphoto/shironosov

Hanya melakukan IMD pada 1.000 hari pertama kehidupan ternyata tidak cukup bagi tumbuh dan kembang Si Kecil lho, Bunda. Perlu dilakukan upaya lain agar mereka dapat menjadi anak yang sehat dan bergizi.

Seperti apa langkah-langkahnya? Simak ulasannya di bawah ini: 

2. Perhatikan nutrisi Bunda  

Sebelum Bunda menyusui, bahkan penting untuk memperhatikan nutrisi dari makanan yang Bunda konsumsi saat hamil. Hal ini lantaran gizi ibu hamil dapat mempengaruhi kesehatan Bunda dan janin. 

Pastikan, Bunda memiliki gaya hidup yang sehat, seperti pola makan yang baik, menghindari alkohol dan merokok, mengonsumsi suplemen zat besi dan asam folat, hingga melakukan antenatal care (ANC) sebanyak dua kali pada trimester kedua. Bila tidak sehat, sangat memungkinkhttps://www.haibunda.com/moms-life/20240328094053-76-332938/karyawan-diminta-masuk-kerja-saat-libur-lebaran-ketahui-aturan-dan-syaratnyaan bagi Bunda untuk terkena anemia. Tentu, hal ini akan memengaruhi nutrisi pada janin juga, Bunda. 

Banner Karyawan Masuk Saat Libur Lebaran

Gaya hidup yang sehat ini juga harus tetap konsisten sampai Bunda memasuki fase mengASIhi. Perlu Bunda ketahui bahwa ASI ini memiliki manfaat yang begitu banyak bagi Si Kecil.

Bahkan, kandungan di dalamnya tidak dapat digantikan oleh susu formula yang telah direkayasa. Sebab, hanya ASI yang memiliki antibodi yang dapat membantu menjaga imunitas bayi.

Selain itu, komposisi ASI hebatnya dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bayi lho, Bunda. Sebagai contoh, ASI para Bunda yang memiliki bayi prematur dapat menyesuaikan kandungan apa saja yang tepat bagi anak yang terlahir secara prematur.

Oleh karena itu, Bunda harus selalu perhatikan nutrisi dari makanan yang Bunda konsumsi ya. Sebaiknya, Bunda juga memperbanyak konsumsi kacang-kacangan seperti kacang hijau agar jumlah ASI juga dapat meningkat. 

3. Berikan MPASI 

Tahukah Bunda? Pemberian ASI pada anak pada umumnya dianjurkan hingga mereka berusia 2 tahun karena banyaknya manfaat yang terkandung di dalamnya. 

Akan tetapi, ASI saja tidak cukup sebagai nutrisi bagi Si Kecil ketika mereka sudah masuk usia lebih dari 6 bulan, Bunda. Sebab, ASI hanya dapat memenuhi kebutuhan nutrisi bayi sebanyak 60 hingga 70 persen. Maka, Bunda perlu menambahkan makanan untuk menjadi pendamping ASI, biasanya makanan ini disebut juga dengan MPASI. 

Pilihan makanan ini juga memiliki pengaruh bagi pencapaian anak di masa depan lho. Menurut dr. Runi, semua komposisi pada makanan anak harus lengkap, mulai dari karbohidrat hingga protein. 

Tak perlu terlalu takut untuk memperkenalkan anak pada berbagai jenis makanan. Sebab, anak juga dapat merasa bosan apabila hanya diberikan makanan yang selalu sama. Bahkan, sangat memungkinkan bagi Si Kecil untuk enggan makan apabila sudah bosan. 

Hal terpenting, jangan berikan makanan pada anak yang memiliki rasa berlebihan seperti terlalu asin ataupun pedas ya, Bunda. 

4. Konsultasi laktasi 

Ketika menjadi seorang Bunda untuk pertama kali, wajar untuk menganggap menyusui sebagai tantangan tersendiri. Perlu adaptasi akan rasa yang mungkin sakit dan tidak nyaman bagi Bunda.

Selain itu, tak perlu khawatir apabila Bunda mengalami kesulitan-kesulitan dalam menyusui. Apabila ASI Bunda tidak dapat keluar dengan lancar, konsultasi laktasi ini dapat menjadi opsi. 

Menurut dr. Runi, para Bunda yang tidak dapat menyusui dengan lancar biasanya akan diberikan obat anti mual yakni domperidon. Sebab, obat yang satu ini memiliki efek samping yang dapat memperbanyak jumlah ASI. 

Sejak Bunda masih hamil, konsultasi laktasi ini juga dapat dilakukan lho. Dengan berbekal ilmu menyusui dari konsultasi tersebut,maka Bunda akan terbantu dengan lebih merasa tenang dan tahu apa yang harus dilakukan bila terdapat kendala saat menyusui. 

Bunda, itulah beberapa cara yang dapat Bunda coba agar tumbuh dan kembangnya Si Kecil dapat maksimal saat masa 1000 hari pertama kehidupan. Semoga informasinya bermanfaat ya. 

Saksikan juga video tentang Bunda seleb yang berjuang menyusui hingga 2 tahun:

[Gambas:Video Haibunda]




(pri/pri)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda