
menyusui
Penyebab Bayi ASI Lancar Menyusu tapi Jarang Buang Air Kecil
HaiBunda
Selasa, 21 May 2024 16:17 WIB

Daftar Isi
Sering kali bayi tampak lancar menyusu tetapi tak terlihat popok basahnya menumpuk. Hmm, apa sebenarnya penyebab bayi ASI lancar menyusu tapi jarang buang air kecil ya, Bunda?
Sebagai ibu baru, banyak sekali hal baru dalam merawat Si Kecil yang perlu dipelajari. Tak jarang, hal tersebut membuat busui menjadi stres karena adaptasi berbagai pengasuhan dan ritme menyusui harus dilalui secara bersamaan.
Selain urusan kendala menyusui, para ibu kerap mengeluhkan bayinya yang lancar menyusu tapi jarang buang air kecil. Tentu saja ini menjadi pertanyaan tersendiri karena banyak busui tidak mengetahui pola buang air kecil bayinya.
Bayi ASI lancar menyusu tapi jarang buang air kecil
Ibu menyusui kerap mengkhawatirkan popok basah dibandingkan ibu yang memberikan anaknya susu formula. Hal ini memang lebih mudah untuk mengetahui bahwa bayi sudah mendapatkan cukup ASI ketika mereka meminum ASI dari botol. Namun, berbeda ketika menyusui langsung, hal ini jadi lebih sedikit sulit terutama dalam beberapa hari pertama ketika persediaan ASI meningkat.
Menghitung popok basah adalah cara yang bagus untuk membantu Bunda merasa lebih yakin bahwa bayi Bunda mendapatkan nutrisi yang cukup. Ketika mereka jarang buang air kecil, artinya popok basahnya tidak mencapai batas ideal harian yang seharusnya.
Baca Juga : Bunda Perlu Tahu, Tanda-tanda Bayi Cukup ASI |
Tetapi, perlu Bunda ketahui bahwa jumlah popok basah (urine) bayi yang menyusu setiap harinya berubah selama minggu pertama kehidupannya. Selama beberapa hari pertama, bayi baru lahir mungkin tidak menerima banyak ASI sehingga popok basahnya tidak banyak.Â
Kemudian, seiring berjalannya waktu dan persediaan ASI yang meningkat, bayi akan memproduksi lebih banyak urine dan popok basahnya menjadi lebih banyak. Secara umum, kandung kemih kecil bayi baru lahir menampung sekitar satu sendok makan (15 mL) urine, sehingga mereka mungkin sering mengosongkannya.Â
Beberapa bayi baru lahir akan buang air kecil hingga 20 kali dalam 24 jam, dan itu tidak masalah. Jika bayi Bunda sedang tidur, Bunda tidak perlu membangunkannya untuk mengganti popok. Penggantian sebelum atau sesudah pemberian makan, kira-kira setiap dua hingga tiga jam, tidak masalah seperti dikutip dari laman Very Well Family.
Berikut ini panduan popok basah bayi sejak lahir ya, Bunda:
Hari 1: Bayi baru lahir akan buang air kecil untuk pertama kalinya dalam waktu 12 hingga 24 jam setelah lahir. Pada jam-jam dan hari-hari awal kehidupannya, bayi yang mendapat ASI eksklusif mungkin tidak banyak popoknya yang basah.
Hari ke-2: Bunda harus mencari setidaknya dua popok basah setiap hari sampai payudara Bunda mulai terisi ASI pada hari ketiga atau keempat pasca persalinan; saat suplai ASI Anda meningkat, popok basah juga akan meningkat.
Hari 3–5: Bayi harus memiliki setidaknya tiga hingga lima popok basah.
Hari ke-6 dan seterusnya: Bayi harus menggunakan setidaknya enam hingga delapan popok basah setiap 24 jam, tetapi mungkin lebih banyak; beberapa bayi mengalami popok basah setiap kali menyusu.
Penyebab bayi ASI lancar menyusu tapi jarang buang air kecil
Setelah mengetahui berapa banyak seharusnya popok basah yang diproduksi, Bunda juga perlu tahu penyebab bayi yang lancar menyusu tetapi jarang buang air kecil.
Melansir Medicinenet, ketika bayi baru lahir tidak buang air kecil dalam 24 jam pertama menunjukkan adanya masalah saluran kemih. Perlu Bunda ketahui bahwa bayi baru lahir biasanya buang air kecil pertama kali dalam waktu 12 hingga 24 jam setelah lahir.
Tidak buang air kecil dalam 24 jam pertama menunjukkan adanya masalah saluran kemih. Karena ibu dan bayinya harus dirawat di rumah sakit selama 24 hingga 48 jam setelah melahirkan normal, dokter dapat dengan mudah mendiagnosis kondisi ini sejak dini.
Selama 2-3 hari pertama, bayi yang mendapat ASI mungkin tidak menghasilkan banyak urine, sehingga popoknya mungkin tidak basah. Frekuensi buang air kecil meningkat seiring dengan meningkatnya asupan ASI dalam beberapa hari berikutnya (ibu mulai sering menyusui bayinya dalam sehari).
Adalah normal jika bayi buang air kecil antara 1-6 jam (atau 4-8 popok basah) sehari. Dalam 2 hari pertama kehidupannya, bayi baru lahir mungkin buang air kecil berwarna kuning tua, oranye, atau bahkan merah muda karena keluarnya produk limbah yang disebut urat ke dalam urine, dan hal ini normal.
Makanan, jamu, dan suplemen tertentu dapat mengubah warna ASI dan menyebabkan warna urine bayi baru lahir yang disusui menjadi merah muda, hijau, atau oranye. Dokter mungkin dapat memberi tahu Bunda apa sebenarnya yang menyebabkan perubahan warna urine.
Mengenai penyebab baru lebih sedikit buang air kecil, kemungkinan bisa dikarenakan beberapa faktor ya, Bunda. Berikut ini di antaranya:
1. Cuaca panas
2. Iklimnya sangat dingin
3. Bayi demam
4. Kurang cairan (meskipun sering menyusu, Bunda perlu cek urinnya apakah berwarna gelap atau semakin pekat)
Saat urine bayi sangat pekat (karena asupan cairan yang lebih sedikit) dapat menyebabkan urine tampak berwarna merah muda dan membuat Bunda salah mengira itu adalah darah dalam urine. Dalam kasus seperti ini, Bunda tidak perlu khawatir jika bayi mengompol minimal 4 popok sehari.
Kapan perlu ke dokter?
Mengasuh anak memang membawa beberapa tantangan. Merawat bayi yang baru lahir bukanlah hal mudah bagi semua ibu. Dan, tidak ada anak yang dilengkapi dengan buku petunjuk. Dengan begitu, wajar jika Bunda mungkin sering merasa bingung.Â
Bahkan, ada kalanya Bunda sama sekali tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk bayi. Serta, wajar jika Bunda merasa khawatir terhadap gejala yang mungkin tidak berbahaya. Namun, terkadang berisiko untuk menghindari tanda-tanda yang tampaknya tidak berbahaya pada bayi Bunda yang mungkin disebabkan oleh kondisi kesehatan yang serius.
Aturan terbaiknya adalah jika Bunda merasa ragu mengenai kondisi Si Kecil, sebaiknya segera hubungi dokter. Sebab ketidakmampuan bayi dalam berkomunikasi membuat para ibu sulit mengenali permasalahan yang sedang dihadapi bayi. Oleh karena itu, penting untuk segera menghubungi dokter spesialis anak (dokter anak) jika Bunda melihat tanda-tanda tertentu pada bayinya, antara lain:
1. Kurang dari empat popok basah dalam 24 jam
2. Urine berwarna kuning tua/oranye/merah muda/merah, pekat, berbau, dan jumlahnya juga lebih sedikit
3. Bintik merah sebenarnya di popok
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Wajarkah Bayi ASI Sering Terbangun di Malam Hari untuk Menyusu?

Menyusui
Bayi ASI Tiba-tiba Menolak Disusui, Ketahui yuk Penyebab dan Cara Mengatasinya

Menyusui
10 Tips Mengatasi Bayi yang Ingin Menyusu 1 Payudara Saja, Bunda Perlu Tahu

Menyusui
Kenali 6 Penyebab Bayi Tidak Mau Menyusu

Menyusui
Bayi ASI Mengalami Sembelit? Kenali Penyebab dan 5 Gejalanya


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda