Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

13 Makanan yang Tak Boleh Dimakan Ibu Menyusui, Pantangan & Konsumsi yang Perlu Dibatasi

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 16 May 2024 12:30 WIB

Ilustrasi Pantangan Makan
13 Makanan yang Tak Boleh Dimakan Ibu Menyusui, Pantangan & Konsumsi yang Perlu Dibatasi/Foto: iStockphoto/Getty Images/Gumpanat
Daftar Isi
Jakarta -

Saat menyusui, beberapa makanan memang sebaiknya dikonsumsi secara terbatas. Karena, dikhawatirkan dapat menyebabkan efek tertentu pada bayi yang disusui. Yuk, simak makanan yang tidak boleh dimakan ibu menyusui atau pantangan yang konsumsinya perlu dibatasi, Bunda.

ASI memang menjadi makanan yang sangat bergizi bagi bayi sejak lahir. Sebagian besar nutrisi yang dibutuhkan bayi terutama 6 bulan pertama kehidupannya ada semua dalam ASI. Sehingga, bayi perlu dipenuhi kebutuhan ASI mereka secara maksimal agar pertumbuhan dan perkembangannya maksimal.

Sebagai ibu menyusui, tentunya asupan bergizi dengan nutrisi seimbang penting dipenuhi ya, Bunda. Hal ini guna meningkatkan kuantitas dan kualitas ASI yang dihasilkan. Meski demikian, apa yang Bunda konsumsi sebaiknya lebih selektif lagi mengingat ada beberapa makanan yang memang konsumsinya perlu dibatasi ketika Bunda menyusui.

Makanan yang tidak boleh dimakan ibu menyusui

Ada beberapa makanan yang memang sebenarnya bukan dilarang untuk ibu menyusui. Tetapi, beberapa makanan tersebut dikhawatirkan memberikan efek tertentu pada bayi Bunda. Untuk itu, beberapa makanan berikut ini sebaiknya tidak boleh dimakan ibu menyusui ya, Bunda:

1. Ikan yang mengandung banyak merkuri

Ikan merupakan sumber docosahexaenoic acid (DHA), eicosapentaenoic acid (EPA) yang sangat baik dan sulit ditemukan pada makanan lain. Dua jenis asam lemak omega-3 ini penting untuk perkembangan otak pada bayi. Meski begitu, beberapa ikan dan makanan laut mengandung merkuri yang tinggi, yaitu logam yang dapat menjadi racun, terutama pada bayi dana nak-anak yang sangat rentan mengalami keracunan merkuri.

Paparan akut terhadap kadar merkuri yang tinggi dapat berdampak permanen pada sistem saraf pusat bayi dan menyebabkan keterlambatan perkembangan atau gangguan kognisi, keterampilan motorik, bicara, dan bahasa visual-spasial. Oleh karena itu, sebaiknya hindari jenis ikan tertentu yang tinggi merkuri saat menyusui, seperti tuna mata besar, king mackerel, lumpy orangefish, hiu, todak, dan tilefish. 

2. Suplemen herbal

Menggunakan bumbu dan rempah untuk membumbui makanan dianggap aman selama menyusui. Namun, jika menyangkut suplemen dan teh herbal, ada beberapa masalah keamanan karena tidak memiliki banyak bukti untuk mengetahui apakah suplemen dan teh herbal dapat memengaruhi ibu yang sedang menyusui atau tidak.

3. Kafein

Kopi, soda, teh, dan coklat adalah sumber kafein yang umum. Saat Bunda mengonsumsinya, beberapa kafein mungkin ada di dalam susu. Pasalnya, bayi kesulitan memecah dan membuang kafein. Rata-rata, kafein dalam jumlah besar lama kelamaan dapat menumpuk di tubuh anak sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman dan sulit tidur seperti dikutip dari laman Vinmec.

4. Makanan olahan

Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi menyusui yang semakin meningkat, sangat penting bagi seorang ibu untuk mengonsumsi makanan yang sehat dan seimbang.

Bunda harus membatasi makanan olahan karena sering kali tinggi kalori, lemak tidak sehat, dan tambahan gula, tetapi rendah serat, vitamin, dan mineral. Penelitian awal juga menunjukkan bahwa pola makan ibu saat menyusui dapat memengaruhi pola makan bayi di kemudian hari. 

Indian and Asian Herbs and Spices making Cuisine MealFoto: iStock

5. Makanan pedas

Kebanyakan bayi bisa mengatasinya dan makanan pedas lainnya dalam makanan yang Bunda konsumsi. Namun, jika Si Kecil kembung atau kolik dan mengalami diare setiap kali Bunda menaburkan serpihan cabai merah di atas pizza, kurangi panasnya selama beberapa minggu untuk melihat apakah itu membantu.

6. Peppermint, peterseli, dan sage

Beberapa tanaman herbal mungkin memengaruhi jumlah susu yang dihasilkan tubuh. Misalnya, banyak makan peterseli dapat mengurangi laktasi. Dan, terlalu banyak sage dan peppermint dapat mengurangi suplai ASI Bunda. 

7. Susu

Ini memang jarang menjadi masalah pada sebagian besar bayi. Tetapi, ada baiknya beritahu dokter jika bayi mengalami masalah kulit, kesulitan bernapas setelah menyusui, atau mengalami gejala lainnya.

8. Telur dan kacang-kacangan

Telur dan kacang-kacangan mungkin bisa menimbulkan alergi pada sebagian bayi. Untuk itu, menghilangkan makanan tertentu termasuk telur dan kacang-kacangan dari pola makan harian dapat mengurangi kemungkinan terjadinya kondisi kulit eksim pada Si Kecil. 

9. Minuman manis

Menyusui bisa membuat Bunda lebih haus dari biasanya. Jika demikian, minumlah segelas air setiap kali Bunda menyusui. Namun, ada baiknya jangan mengonsumsi minuman bersoda atau minuman buah biasa, yang hanya memberi Bunda kalori tanpa nutrisi.

10. Makanan bergas

Penyebab umum perut kembung pada bayi termasuk dikarenakan kacang-kacangan, brokoli, dan kubis. Meski sebenarnya kembung, bersendawa, dan mengeluarkan gas adalah hal yang normal ya, Bunda. Namun jika bayi kembung atau kolik, hindari makanan ini selama beberapa minggu untuk melihat apakah makanan tersebut dapat meredakan gejalanya.

11. Cokelat dan kopi

Keduanya merupakan asupan yang mengandung kafein. Sehingga, beralihlah ke asupan lainnya yang non kafein ya, Bunda, seperti dikutip dari laman WebMd.

12. Bawang putih

ASI sebenarnya mencerminkan rasa makanan yang Bunda makan dan banyak bayi yang tidak menyukai rasa bawang putih. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan bayi menolak menyusu. Sehingga, ada baiknya menghindari mengonsumsinya sementara waktu ya, Bun.

13. Seafood

Meskipun ikan tetap merupakan sumber protein yang sangat baik dan mengandung vitamin serta mineral penting bagi ibu menyusui, Bunda tetap perlu mewaspadai pada jenis seafood tertentu yang akan dikonsumsi. Karena, dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko alergi pada Si Kecil terutama ketika Bunda mengonsumsi seafood secara berlebihan.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda