
menyusui
Pertolongan Pertama Bayi Tersedak ASI dan Keluar dari Hidungnya
HaiBunda
Senin, 29 Apr 2024 10:30 WIB

Daftar Isi
Risiko bayi tersedak ASI bisa terjadi kapan saja ya, Bunda. Ketahui pertolongan pertama bayi tersedak ASI dan keluar dari hidungnya agar Bunda lebih tenang menghadapi kondisi tersebut.
Sebagai ibu baru dari bayi baru lahir, Bunda mungkin kerap mendapati bayi gumoh lebih dari satu kali. Bahkan, tak jarang ASI tersebut keluar dari hidung bayi dan membuat Bunda panik.Â
Memang, hal tersebut sungguh menakutkan terutama ketika ASI mengalir melalui hidung. Hal ini tidak saja membuat Bunda khawatir tetapi juga membuat Si Kecil kesal walau kondisi ini merupakan kejadian yang biasa dan wajar, seperti dikutip dari laman Momlovebest.
Bayi tersedak ASI
Refluks pada bayi ketika ASI keluar kembali baik dari mulut atau hidung merupakan hal yang normal terjadi dan bukan merupakan masalah yang serius. Hal ini dapat terjadi pada bayi sehat beberapa kali dalam sehari, meskipun hal ini lebih jarang terjadi setelah usia bayi menginjak 18 bulan.
Refleks alami yang mendorong ASI kembali ke atas ialah sesuatu yang tidak dapat dikendalikan oleh bayi. Hidung dan tenggorokan memang saling terhubung, dan jika gumoh terjadi dengan cepat, dapat bersifat proyektil dan mengejutkan.
Beberapa hal yang mungkin menyebabkan bayi mengalami hal ini diantaranya sebagai berikut ya, Bunda:
1. Katup perut yang belum matang
Otot sfingter menghubungkan perut dan kerongkongan bayi Bunda. Otot sfingter esofagus bagian bawah belum matang pada bayi baru lahir dan terkadang memungkinkan makanan keluar ke kerongkongan.
2. Gangguan
Saat perhatian bayi terganggu saat menyusu, refleks menghisap-menelannya bisa terganggu. Mereka mungkin menelan terlalu banyak susu sekaligus, menyebabkan sedikit tersedak, sehingga susu kembali keluar melalui hidung.
3. Menelan udara
Jika bayi Bunda benar-benar lapar, ia mungkin menyusu dengan terburu-buru dan meneguk. Hal ini dapat menyebabkan mereka menelan udara. Udara kemudian dapat kembali lagi nanti, membawa serta susu.
4. Batuk atau bersin
Bayi Bunda yang baru lahir memiliki sedikit kendali atas tubuhnya. Tindakan sederhana seperti bersin atau batuk dapat menyebabkan ASI kembali naik ke kerongkongan.
Bagaimana mengurangi risiko bayi tersedak?
Beberapa hal sederhana sebenarnya dapat meminimalisasi bayi tersedak ASI ya, Bunda. Jika ingin mencobanya, upaya berikut ini bisa jadi solusinya ya, Bunda:
Saat menyusui:
1. Cobalah untuk memberikan makan bayi tepat waktu sebanyak mungkin. Jika bayi terlalu lapar, mereka mungkin menelan udara, sehingga meningkatkan kemungkinan bayi tersedak.
2. Jika bayi diberi susu botol, pastikan lubang putingnya tidak terlalu besar. Lubang puting yang lebih besar dapat menyebabkan bayi mengeluarkan terlalu banyak ASI dalam waktu yang terlalu cepat.
3. Beri makan bayi di ruangan dengan sedikit gangguan. Tempat yang tenang akan membuat bayi fokus pada makan daripada apa yang terjadi di sekitarnya. Ini mungkin hal tersulit untuk diperbaiki jika Bunda memiliki anak lainnya yang harus diasuh juga.Â
4. Jangan memberikan makan berlebihan. Jika bayi bertingkah kenyang, meskipun ia makan lebih sedikit dari biasaya, percayalah pada nalurinya. Jangan memaksa mereka untuk makan lebih dari apa yang mereka inginkan atau butuhkan.
Setelah menyusui:
1. Segera sendawakan bayiÂ
2. Jaga bayi tetap tegak selama beberapa menit
3. Jika bayi tertidur, baringkan dalam kondisi telentang. Dengan begitu, bayi secara otomatis akan menelan atau mengeluarkan susu dari tenggorokannya. Tidur telentang juga akan membantu mereka mengeluarkan cairan jika mereka muntah saat tidur
4. Hindari pakaian ketat
Pertolongan pertama saat bayi tersedak ASI
Bayi yang tersedak ASI sebenarnya merupakan hal yang wajar ya, Bunda. Pada kebanyakan kasus, ibu hanya perlu berhenti menyusui dan menggendong bayi dalam posisi berdiri, dipadukan dengan tepukan lembut pada punggung agar bayi merasa lebih nyaman seperti dikutip dari laman Vinmec.
Sebaliknya, jika anak sudah bangun namun masih batuk dan sulit bernapas karena tersedak susu, sebaiknya berikan pertolongan dengan gerakan berikut:
1. Menepuk punggung
Letakkan bayi tengkurap dengan kepala lebih rendah dari pangkuannya. Gunakan satu tangan untuk menopang leher dan dada anak, tangan lainnya menepuk-nepuk sebanyak 5 kali secara terus menerus dengan kekuatan sedang, ke area sela-sela tulang belikat anak.
Setelah ditepuk, balikkan anak secara perlahan. Jika Bunda melihat warna kulit anak masih belum kembali cerah atau pernapasannya belum kembali normal, segera bawa ke dokter untuk penanganan lebih lanjut ya, Bunda.
2. Kompresi dadaÂ
Sambil kompresi dada, Bunda juga bisa sambil menggendong bayi dalam posisi telentang. Letakkan dua jari (jari tengah dan telunjuk) di tengah dada bayi lalu tekan tulang dada sebanyak 5 kali secara terus menerus. Ini akan membantu mendorong udara keluar dari paru-paru bayi dan membersihkan penyumbatan.
Jika kulit anak masih pucat, anak batuk, sulit bernapas, atau tidak sadarkan diri, segera hubungi fasilitas medis ya, Bunda.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
7 Ciri-Ciri Bayi Tersedak saat Menyusu dan Cara Mengatasinya

Menyusui
5 Cara Mengatasi Bayi Tersedak ASI saat Menyusu, Begini Pertolongan Pertamanya Bun

Menyusui
4 Manfaat Menyusui, Cegah Bayi Tersedak hingga Hindarkan Masalah Pernapasan

Menyusui
Produksi ASI Berlebih? Begini Cara Mencegah Bayi Tersedak Saat Menyusu

Menyusui
Bayi Sering Tersedak Saat Menyusu? Ketahui Penyebab dan Cara Mengatasinya


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda