
menyusui
7 Ciri-ciri ASI yang Tidak Bagus dan Kurang Bernutrisi
HaiBunda
Senin, 27 May 2024 08:00 WIB

Daftar Isi
Banyak ibu menyusui hanya fokus pada jumlah atau kuantitas ASI. Padahal kualitas ASI yang dihasilkan juga tak kalah penting untuk diperhatikan selama proses menyusui.
Penting untuk mengetahui ciri-ciri ASI yang tidak bagus dan kurang bernutrisi agar dapat menunjang kebutuhan gizi bayi secara maksimal.
Sebagai ibu baru yang ingin sukses memberikan ASI eksklusif, salah satu kekhawatiran yang kerap muncul adalah mengenai produksi ASI cukup atau tidak. Apalagi, bagi ibu bekerja yang waktunya terbatas dan harus bekerja ekstra memompa ASI di sela-sela waktu kerjanya. Hal ini tentu mendatangkan ketakutan tersendiri.
Memang sangat wajar hal itu terjadi kok, Bunda. Gambaran tersebut merupakan hal lumrah yang dialami para ibu khususnya para orangtua baru. Pasalnya, kebutuhan ASI terus berjalan setiap waktu sehingga para orangtua perlu mengupayakan agar persediaan ASI mereka cukup untuk Si Kecil.
Selain itu, prioritas sebagai ibu menyusui juga perlu memperhatikan urusan nutrisi dalam ASI-nya. Seperti diketahui, kualitas ASI sangat berperan penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi agar bertumbuh dengan maksimal.
Ciri-ciri ASI tidak bagus dan kurang bernutrisi
ASI sedianya merupakan sumber nutrisi yang sempurna untuk tumbuh kembang bayi. Namun seiring berjalannya waktu, ASI mungkin tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh bayi. Itu sebabnya, setelah bayi berusia enam bulan perlu dikombinasikan dengan makanan pendamping ASI.
Pada enam bulan pertama setelah lahir, ASI eksklusif memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan bayi. Anak-anak tidak perlu makan atau minum makanan atau minuman lain, termasuk air matang yang didinginkan, kecuali jika vitamin dan mineral harus ditambahkan sesuai petunjuk dokter.
Saat bayi berusia 6-12 bulan, ASI menyediakan 70 persen kebutuhan energi bayi. Saat bayi berusia 1-2 tahun: ASI menyediakan 30-40 persen kebutuhan energi bayi. Oleh karena itu, semua bayi di atas usia enam bulan membutuhkan makanan pendamping ASI selain ASI.
Meski demikian, ASI tetap merupakan sumber energi yang penting karena memberikan nutrisi yang melimpah bagi anak di atas enam bulan, sehingga orang tua tetap perlu tetap memberikan ASI hingga bayi dapat mengonsumsi makanan pengganti yang lengkap.
Namun, perlu diperhatikan juga apakah ASI yang diberikan ke Si Kecil apakah bernutrisi atau tidak. Simak yuk ciri-ciri ASI yang bagus di bawah ini:
1. Bayi tidak mendapatkan cukup popok basah
Ketika ASI produksinya minim dan tidak berkualitas, bayi tidak memproduksi cukup popok basah setiap harinya. Padahal, di minggu-minggu awal kehidupannya, jumlah popok basah dan kotor yang dihasilkan merupakan indikator jumlah makanan yang ia peroleh. Seorang bayi harus memproduksi 6 hingga 8 popok basah/kotor per hari.Â
2. Kurangnya penambahan berat badan
Meskipun berat badan Si Kecil diperkirakan akan turun segera setelah lahir, jika berat badannya tidak kembali ke berat lahirnya dalam dua minggu, atau berat badannya terus bertambah setelah beberapa minggu pertama, inilah saatnya berkonsultasi ke dokter atau konsultan laktasi.
3. Memperlihatkan tanda-tanda dehidrasi
Jika bayi tidak buang air kecil selama beberapa jam, tidak mengeluarkan air mata saat menangis, kepalanya terasa cekung, dan mengantuk berlebihan, ia mungkin mengalami dehidrasi seperti dikutip dari laman Healthline.
4. Bayi tampak mengantuk atau lesu
Bayi yang tidak mendapat ASI berkualitas dan cukup akan memiliki energi yang rendah. Bayi secara teratur akan tidur empat jam atau lebih dalam satu waktu.
5. Bayi terlalu sedikit atau terlalu banyak menyusu
Bayi yang tidak menyusu dengan baik mungkin akan tertidur segera setelah mulai menyusu, atau mungkin memerlukan waktu lebih dari 30-40 menit setiap kali menyusu.
6. Pelekatan terasa nyeri atau tampak dangkal
Pelekatan yang buruk dapat menyebabkan bayi tidak mendapat cukup ASI ya, Bunda.
7. Berat badan bayi belum kembali normal
Bayi belum mendapatkan kembali berat badan lahirnya pada usia 10-14 hari kelahirannya, atau kenaikannya lebih lambat dari yang diperkirakan seperti dikutip dari laman llli.
Tanda bayi ASI tumbuh sehatÂ
Bayi yang sehat biasanya terlihat dari grafik berat badan dan panjang badannya yang sesuai tahapan usianya. Dengan pencapaian tersebut, artinya bayi tersebut mendapatkan cukup ASI dari ibunya. Sebaliknya, ketika bayi tak mendapatkan cukup ASI, bayi pun berisiko kekurangan nutrisi dan terhambat tumbuh kembangnya.
Untuk menandai apakah bayi Bunda sehat atau tidak, dapat dilihat dengan beberapa tanda berikut ini ya, Bunda:
- Bayi sering menyusu, 8-12 kali dalam 24 jam.
- Bayi tampak puas dan bahagia setelah menyusu, melepaskan payudara bunda dengan sendirinya. Tangan mereka mungkin mengepal sebelum menyusu, kemudian mereka akan sering rileks dan terbuka.
- Pertambahan berat badannya sesuai yang diharapkan, sekitar 155-240 gram atau 5,5-8,5 ons per minggu hingga usia empat bulan.
- Bayi mengalami periode menelan susu selama sesi menyusu. Di sinilah bayi mendapat suapan ASI yang lebih banyak karena ASI dikeluarkan. Isapan bayi yang cepat mendorong pelepasan ASI menjadi lambat selama periode ini. Isapannya menjadi sekali tarikan per detik karena volume susu yang lebih besar memenuhi mulut mereka sebelum menelan, dan mengamati tenggorokan mereka akan menunjukkan naik turunnya susu yang terjadi saat menelan.
- Kotoran bayi berubah menjadi kuning dengan tekstur encer dan keruh pada hari kelima. Bayi harus buang air besar 3-4 kali setiap hari pada usia empat hari.
- Bayi mungkin tidak buang air kecil pada awalnya, namun jumlahnya meningkat setiap hari. Pada hari kedua setidaknya harus menghabiskan dua popok basah (popok) selama 24 jam, hari ketiga dan keempat lebih popok basah setiap 24 jam. Pada saat bayi berusia lima hari, popok basah harus lebih sering diganti, biasanya enam hari atau lebih dalam 24 jam.
Pilihan makanan dan minuman agar ASI Ibu menyusui berkualitas
Memilih asupan terbaik saat menyusui penting dilakukan para busui. Hal ini tentunya untuk membantu ASI yang dihasilkan berkualitas. Berikut ini pilihan makanan dan minuman agar ASI ibu menyusui berkualitas ya, Bunda:
1. Pertahankan pola makan yang sehat
Ada baiknya, Bunda meluangkan waktu untuk menguji beberapa makanan ramah laktasi. Termasuk diantaranya pepaya, fenugreek, gandum, ragi, adas, dan lainnya.
2. Tetap terhidrasi
Terhidrasi dengan baik akan membantu tubuh memproduksi hormon yang dibutuhkan untuk membantu mengeluarkran susu. Ini juga akan memastikan bahwa Bunda memiliki cairan untuk ASI. Karenanya, cukupi asupan cairan dengan baik setiap harinya ya, Bunda.
3. Istirahat cukup
Selain mencukupi asupan dengan baik, istirahat cukup dan berkualitas bisa membantu produksi ASI lebih maksimal baik secara kuantitas dan kualitas. Pastikan Bunda tidur cukup setiap harinya sehingga produksi ASI tak lagi terganggu.
Setelah mengetahui ciri-ciri ASI yang bagus, segera periksa pertumbuhan bayi ya, Bunda. Jika anak banyak buang air kecil dan berratnya pun ikut Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Kenali Beragam Zat Gizi yang Terkandung dalam ASI dan Manfaatnya

Menyusui
13 Makanan yang Tepat untuk Membuat Kualitas ASI Bagus dan Melimpah

Menyusui
3 Tanda ASI Berkualitas Dilihat dari Perkembangan Bayi

Menyusui
4 Makanan Ibu Menyusui Bikin ASI Berkualitas, Enak & Gampang Diolah Sehari-hari

Menyusui
5 Camilan Lezat untuk Busui Ini Bantu Bayi Cepat Gemuk Bun!

Menyusui
4 Tips Menghangatkan ASI Perah agar Tak Merusak Nutrisinya
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda