
menyusui
Ketahui Tekstur ASI yang Bagus dari Ciri-ciri ASI Sehat & Berkualitas
HaiBunda
Kamis, 25 Jan 2024 10:45 WIB

Daftar Isi
Bunda yang melakukan direct breastfeeding mungkin jarang mengamati tekstur ASI yang dikeluarkan. Meski demikian, Bunda tetap perlu tahu nih, bagaimana sebenarnya tekstur ASI yang bagus dan ciri-ciri ASI sehat dan berkualitas.
ASI merupakan cairan emas dan menjadi satu-satunya nutrisi terbaik untuk bayi. ASI juga memiliki kekuatan luar biasa untuk membantu tumbuh kembang Si Kecil dalam setiap tahapan usianya. Begitu lengkap komposisi ASI sehingga membuatnya dalam memenuhi segala kebutuhan nutrisi harian bayi sejak lahir.
Ya, ASI memang sangat unik ya, Bunda. Rasa dari ASI sedianya selalu berubah-ubah mengikuti apa yang busui makan setiap harinya. Bahkan, percaya atau tidak, ASI tidaklah selalu berwarna putih susu.
ASI juga bisa berwarna kuning, putih, bening, krem, cokelat, atau biru. ASI juga akan berubah warna seiring peralihan dari kolostrum ke ASI matur, namun ada juga faktor eksternal lain yang mungkin memicu beberapa perubahan ini.
Baca Juga : 9 Ciri ASI Berkualitas, Bunda Perlu Tahu |
Ciri-ciri ASI sehat & berkualitas
Jika Bunda perhatikan, ASI mungkin tampak lebih merah muda daripada biasanya ketika Bunda makan sesuatu. Atau, ASI sering kali berwarna kuning saat menu Bunda berganti. Ini bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan ya, Bunda. Dan, tidak perlu membuang ASI atau berhenti menyusui ketika ASI berganti-ganti warna.
Oh iya, Bunda, menyimpan ASI di dalam freezer juga dapat menyebabkan ASI berubah warna dari putih menjadi kuning. Hal ini juga sangatlah normal terjadi dan tidak perlu dikhawatirkan. ASI akan tetap bernilai gizi penuh untuk Si Kecil dan layak dikonsumsi.
Tekstur ASI selama menyusui
Selain berubah warnanya, ASI juga bisa berubah teksturnya hanya dalam sekali menyusui. Saat Bunda mulai memompa ASI, Bunda mungkin memperhatikan bahwa ASI awal memiliki warna agak kebiruan dan lebih encer dibandingkan ASI di sesi akhir menyusui. Ini disebut dengan foremilk, yang rendah lemak tetapi tinggi elektrolit serta kalori untuk bayi.
Sementara ASI pada sesi akhir menyusui disebut dengan hindmilk yang keluar pada sesi akhir pemompaan. Bunda mungkin akan melihat teksturnya lebih kental daripada foremilk karena konsentrasi lemaknya lebih tinggi, seperti dikutip dari laman Onewillow.
Penting untuk diingat bahwa ASI dari semua ibu berbeda satu sama lain. Beberapa ibu mungkin memiliki perbedaan yang signifikan antara ASI awal dan ASI akhir, sementara yang lain mungkin sulit membedakannya. Selama berat badan bayi bertambah pada tingkat yang sehat dan menyusu secara konsisten, kemungkinan besar mereka tetap mendapatkan semua nutrisi yang dibutuhkannya.
Seperti apa warna ASI yang normal?
Meskipun sebagian besar ibu menyusui memiliki ASI berwarna putih, atau bahkan biru muda, tidak ada yang namanya ASI normal. Karena, warna ASI seperti dijelaskan sebelumnya kerap berubah-ubah dari waktu ke waktu.
Misalnya, kolostrum atau susu pertama yang diproduksi oleh kelenjar susu, biasanya kental dan berwarna kuning meski bisa juga encer dan bening. Intinya ialah jika ASI Bunda belum berwarna putih, jangan khawatir.
Ada banyak rentang normal dalam hal warna ASI. Warna kebiruan, kuning, krem, oranye, semuanya normal dan aman untuk bayi, kata Hali Shields, seorang doula dan konselor laktasi, seperti dikutip dari laman Parents.
Apa yang membuat ASI berwarna putih?
Ketika ASI telah beralih dari kolostrum dan menjadi matang atau mencapai tahap akhir produksi ASI, ASI akan berubah warna menjadi keputihan. Susu matang biasanya berwarna putih, kuning muda, atau semburat biru. Terkadang, teksturnya tampak seperti susu skim.
Namun, penting untuk dicatat bahwa meskipun ASI matang biasanya berwarna putih, warnanya dapat berubah tergantung pada pola makan dan makanan yang Bunda makan. ASI beku mungkin tampak kuning karena dipisahkan dan bahkan bisa terlihat berlapis.
Seperti apa ciri ASI yang sehat dan berkualitas?
Dalam hal aroma, kebanyakan ibu mengatakan ASI mereka berbau seperti susu sapi, namun lebih lembut dan manis. Selain itu, perlu diketahui juga bahwa ASI yang telah dibekukan dan dicairkan mungkin memiliki aroma yang sedikit asam dan hal ini normal.Â
ASI yang benar-benar asam akibat ASI yang dipompa dan kemudian tidak disimpan dengan benar akan berbau tidak enak seperti saat susu sapi menjadi asam. Dan, ASI yang sudah seperti ini sebaiknya tidak diberikan pada bayi.
Agar Bunda tidak bingung menandainya, kenali yuk, ciri ASI yang sehat dan berkualitas, seperti dikutip dari laman Ayosehat.Kemkes:
1. ASI yang berwarna kuning
ASI yang memiliki warna kuning keemasan dan konsistensi yang kental merupakan tanda dari susu kolostrum. Kolostrum merupakan ASI yang memiliki nutrisi tinggi yang di produksi pertama kali oleh kelenjar susu.
ASI kolostrum yang memiliki warna kuning biasanya diproduksi sejak awal trimester kedua kehamilan dan berlangsung sampai hari ke-2 sampai hari ke-5 kelahiran bayi.
2. ASI berwarna putih
Tiga – empat minggu setelah kelahiran bayi, tubuh ibu akan mulai memproduksi ASI yang matang. ASI yang matang warnanya dapat berubah sesuai dengan kandungan lemaknya.
Pertama kali keluar, ASI matur akan berwarna putih benih atau sedikit kebiruan dengan tekstur encer atau biasa disebut dengan foremilk. Bahkan ASI yang matang akan terus berubah seiring pertumbuhan bayi.
ASI matang yang keluar di bulan pertama mungkin tidak sama dengan ASI yang keluar di bulan kelima menyusui. Jumlah protein, lemak, dan laktosa bervariasi pada waktu yang berbeda dalam sehari. Warna ASI kuning berangsur-angsur berubah menjadi putih.Â
3. Warna ASI yang berbeda
Ketika kondisi tertentu, akan ada sesaat kita melihat warna ASI berbeda dari biasanya. Seperti hijau, kemerahan, atau bahkan merah muda. Hal itu terjadi karena apa yang ibu konsumsi akan memengaruhi warna ASI. Namun apabila ASI berwarna kehijauan atau merah merupakan kualitas ASI yang bagus?
Jawabannya adalah ya. Jika warna tersebut berasal dari makanan yang sehat, artinya ASI tersebut sudah mencukupi kebutuhan vitamin, mineral, serta serat yang dibutuhkan tubuh bayi. Tetapi, kita harus tetap hati-hati karena warna ASI bisa saja berubah karena pewarna buatan, putih berdarah hingga kondisi Kesehatan yang terganggu.
4. Miliki aroma susu sapi
ASI yang berkualitas baik umumnya memiliki aroma seperti susu sapi. ASI akan memiliki aroma asam apabila dibekukan dan dicairkan. Namun, apabila ASI sudah memiliki aroma yang terlalu asam, artinya ASI sudah tidak bagus dan sehat. ASI yang memiliki aroma seperti sabun, artinya ASI tersebut mengandung kandungan lipase yang tinggi (enzim yang membantu memecahkan lemak)
5. Rasa yang manis
ASI yang baik rasanya akan manis seperti susu sapi. Namun, bisa saja berbeda menjadi lebih lembut dan manis seperti susu almond. Hal ini juga bisa dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi oleh ibu.
6. Konsistensi lebih cairÂ
ASI lebih banyak mengandung lemak dan laktosa, sehingga memiliki tekstur yang creamy. Jenis ASI ini disebut hindmilk dengan kualitas warna berkualitas biasanya putih jernih.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Adakah Makanan Ibu Menyusui yang Tak Disukai Bayi dan Membuatnya Rewel?

Menyusui
Manfaat Menyusui Sampai 2 Tahun Lebih buat Ibu & Anak

Menyusui
Benarkah Jumlah ASI Menyusut Ketika Anak Berusia Lebih dari Setahun?

Menyusui
ASI Keluar Sebelum Bayi Lahir, Normal Nggak Sih?

Menyusui
Cerita Ibu Menyusui yang Mengetes Kandungan ASI-nya


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda