
menyusui
5 Tanda Bendungan ASI yang Perlu Diwaspadai Ibu Menyusui dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Jumat, 24 May 2024 07:50 WIB

Menyusui tanpa masalah sepertinya menjadi impian semua ibu. Sayangnya, kemulusan tersebut sulit terwujud karena selalu saja ada masalah menyusui yang menghampiri, termasuk bendungan ASI.
Cari tahu tanda-tanda bendungan ASI yang perlu diwaspadai ibu menyusui dan cara mengatasinya agar Bunda lebih nyaman menyusui Si Kecil.
Menjalani peran sebagai ibu menyusui memang membahagiakan meski ada banyak adaptasi yang perlu dilewati. Di antara berbagai adaptasi tersebut, salah satunya yakni menghadapi kondisi bendungan ASI yang sungguh menyakitkan.
Apa itu bendungan ASI?
Bendungan ASI atau kerap dikenal breast engorgement merupakan pembengkakan payudara yang terjadi segera setelah melahirkan. Kondisi ini terjadi saat tubuh beralih dari tahap pertama laktasi (kehamilan) Â ke tahap kedua. Tahap kedua dimulai hanya beberapa hari setelah melahirkan dan saat itulah ASI mulai masuk.
Tubuh dalam kondisi ini bersiap untuk meningkatkan produksi ASI dengan mengirimkan lebih banyak darah dan getah bening ke payudara. Hal ini kemudian menyebabkan peningkatan volume cairan diantara jaringan payudara, yang dapat menyebabkan nyeri dan gejala lainnya, Bunda.
Kabar baiknya nih, pembengkakan dini pasca persalinan bersifat sementara. Biasanya mencapai puncaknya (memiliki gejala terburuk) sekitar lima hari setelah melahirkan. Pada saat memasuki dua minggu pasca persalinan, pembengkakan biasanya mereda, seperti dikutip dari laman Clevelandclinic.
Tanda-tanda bendungan ASI
Saat mengalami bendungan ASI, kondisi payudara biasanya membesar dan terdapat beberapa tanda yang menegaskan terjadinya bendungan ASI. Pada busui yang mengalami bendungan ASI, payudara yang membesar kerap dianggap sebagai infeksi biasa.
Padahal, gejala tersebut mungkin saja disebabkan peradangan pada payudara yang dapat menimbulkan efek sistemik (ke seluruh tubuh).Â
Itulah mengapa sangat penting untuk menemui dokter jika Bunda melihat adanya perubahan pada payudara. Dokter nantinya akan melihat dan menemukan penyebabnya serta dapat membantu menanganinya dengan tepat.
Agar lebih memahami risiko bendungan ASI, berikut ini beberapa tanda-tanda bendungan ASI yang perlu Bunda waspadai:
1. Pembengkakan pada kedua payudara, terutama di bagian bawah (terjauh dari dada)
2. Nyeri di payudara, terkadang terasa parah
3. Payudara yang terasa kencang atau keras
4. Lebih jarang berkeringat
5. Demam, atau menggigil
Kemunculan gejala tersebut, Bunda, biasanya dimulai sekitar tiga hingga lima hari setelah melahirkan. Dalam beberapa kasus pada ibu menyusui, pembengkakan baru terjadi pada hari ke-9 atau ke-10 pasca persalinan.
Oh iya, Bunda, pembengkakan pada payudara atau bendungan ASI juga dapat terjadi ketika terdapat ketidaksesuaian antara jumlah ASI yang diproduksi dan pengeluaran ASI tersebut.
Inilah sebabnya mengapa bendungan ASI lebih sering terjadi pada ibu menyusui yang memompa ASI, karena mereka tidak bergantung pada bayi yang kerap memberitahukan kapan harus mengeluarkan ASI.
Cara mengatasi bendungan ASI
Setelah memahami apa itu bendungan ASI dan tanda-tanda yang menyertainya, Bunda sebaiknya juga mempelajari bagaimana cara mengatasi bendungan ASI. Sehingga, ketika Bunda mengalaminya dapat segera mengatasinya dengan baik. Nah, berikut ini cara-cara yang bisa dilakukan ya, Bunda:
1. Hal terbaik yang perlu dilakukan yakni mengosongkan payudara, baik dengan membiarkan bayi menyusu pada payudara, atau dengan memerah ASI.Â
2. Jangan lupa untuk membiasakan diri melepas bra sepenuhnya sebelum menyusui.
3. Berikan kompres air hangat pada payudara, atau mandi air hangat sebelum menyusui demi memberikan kenyamanan dan membantu aliran ASI.
4. Peras sedikit ASI dengan tangan sebelum menyusui bayi atau coba memberikan tekanan di sekitar puting untuk mendorong cairan kembali ke payudara seperti dikutip dari laman Pregnancybirhtbaby.
5. Pijat lembut payudara dengan gerakan ke bawah dari dinding dada menuju puting susu saat bayi menyusu.
6. Gunakan kompres dingin dari lemari es, atau daun kubis dingin yang sudah dicuci pada payudara untuk mengurangi peradangan.
7. Peras ASI setelah menyusui, baik dengan tangan atau dengan pompa payudara, jika payudara masih terasa penuh.
Jika Bunda masih merasa tidak nyaman setelah melakukan cara di atas, ada baiknya tanyakan pada dokter mengenai pereda nyeri yang sesuai dan aman digunakan selama menyusui. Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
(pri/pri)TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Ketika Menteri Kanada Menyusui Bayinya di Tengah Rapat Parlemen

Menyusui
Pujian John Legend untuk Istri yang Prioritaskan Kebutuhan Anak

Menyusui
Pengalaman Buruk Ibu Menyusui tentang Pemakaian CCTV

Menyusui
4 Hal Sepele yang Sering Dilewatkan Ibu Saat Menyusui si Kecil

Menyusui
Yoga Sambil Menyusui Anak, Yes or No?


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda