HaiBunda

MENYUSUI

Ketahui Cara Relaktasi dengan Pompa agar ASI Keluar & Bisa Menyusui Kembali

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 25 May 2024 08:10 WIB
Ketahui Cara Relaktasi dengan Pompa agar ASI Keluar & Bisa Menyusui Kembali/Foto: iStock/geargodz
Jakarta -

Relaktasi atau menyusui kembali setelah sempat berhenti dikenal dengan istilah relaktasi bukan hal yang mustahil ditempuh busui. Kuncinya, selalu optimistis bahwa ASI bisa keluar kembali. Ketahui yuk, cara relaktasi dengan pompa agar ASI keluar dan bisa menyusui kembali.

Berhenti menyusui karena beberapa alasan mungkin dialami sebagian ibu menyusui. Meskipun tidaklah mudah menjalani fase ini, banyak ibu menyusui percaya bahwa di lain waktu mereka bisa menjalin kasih kembali melalui menyusui dengan Si Kecil. Kondisi seperti ini biasanya dikenal dengan istilah relaktasi.

Menghidupkan kembali menyusui

Ketika seorang ibu ingin memulai menyusui kembali, ia mungkin memiliki pilihan untuk melakukan relaktasi. Relaktasi sendiri diartikan sebagai proses membangun kembali suplai ASI setelah menyapih bayi dari menyusui.


Perlu diperhatikan bahwa relaktasi berbeda dengan menginduksi laktasi yaitu membangun suplai ASI dari awal atau fase dimana ibu belum mulai menyusui sama sekali, seperti dikutip dari laman Laviemom.

Sementara pada relaktasi, proses menyusui sebelumnya pernah dijalani tetapi terhenti karena berbagai alasan. Biasanya, ini dikarenakan alasan medis, keadaan pribadi atau alasan lainnya. Kesulitan memantapkan pemberian ASI ini juga bisa disebabkan oleh kelahiran bayi prematur, kurangnya dukungan menyusui, atau alasan lainnya.

Apa pun alasan pribadi yang ditempuh, itu merupakan keputusan masing-masing personal ya, Bunda. Hanya seorang ibu yang dapat memutuskan apakah ini pilihan yang tepat untuk dirinya dan keluarganya.

Perlu Bunda ketahui bahwa produksi ASI hanyalah masalah pasokan dan permintaan. Dalam dunia menyusui, hal tersebut merupakan stimulasi puting dan ekstraksi ASI. Jika Bunda dapat menciptakan permintaan ASI melalui rangsangan pada puting dan pengeluaran ASI, tubuh dan hormon (khususnya prolaktin dan oksitosin) akan meresponsnya.

Namun, begitu Bunda mulai memproduksi ASI, Bunda harus terus melakukannya. Bunda memerlukan stimulasi dan ekstraksi yang berkelanjutan agar ASI tetap mengalir maksimal untuk memenuhi kebutuhan Si Kecil.

Oh iya, Bunda, jika Bunda sedang menjalani relaktasi, pastikan Si Kecil tetap mendapatkan asupan kalori cukup melalui pola makan yang sesuai dengan usianya dan memiliki kenaikan berat badan yang normal.

Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk relaktasi?

Relaktasi mungkin memakan waktu yang tidak sebentar agar fase produksi ASI kembali sesuai kebutuhan bayi. Untuk itu, jika persediaan ASI benar-benar habis, Bunda perlu merencanakan stimulasi yang konsisten setidaknya selama dua minggu sebelum Bunda melihat hasilnya. Ini akan memakan waktu hingga 30 hari sebelum Bunda mengetahui seperti apa pasokan ASI Bunda.

Mengingat relaktasi merupakan upaya penting, diskusikan rencana ini dengan pasangan dan keluar untuk memastikan Bunda mendapatkan bantuan yang diperlukan selama fase ini.

Kunci keberhasilan relaktasi

Menjalani proses relaktasi mungkin membutuhkan kesabaran ekstra mengingat hasilnya tidak langsung seperti yang diharapkan ya, Bunda. Nah, agar Bunda semakin percaya diri, simak apa saja kunci keberhasilan relaktasi seperti berikut ini ya, Bunda:

1. Keluarkan ASI sepenuhnya dan sesering mungkin

Karena ASI bekerja sesuai supply & demand, Bunda perlu mengeluarkan ASI sebelum tubuh memutuskan untuk memproduksinya lebih banyak. Semakin banyak susu yang Bunda keluarkan, semakin banyak yang Bunda hasilkan. Jika masih ada sisa ASI di payudara setelah disusui atau dipompa, tubuh akan menafsirkannya sebagai kelebihan.

2. Pemompaan untuk relaktasi

Pompa ASI double pump merupakan pilihan terbaik untuk memaksimalkan waktu dalam relaktasi. Tidak hanya merangsang kedua payudara untuk memproduksi ASI, tetapi memompa kedua payudara juga mendukung kadar prolaktin yang lebih tinggi, lebih banyak pengeluaran, dan kandungan susu yang lebih berlemak.

Cara memaksimalkan relaktasi dengan pompa agar ASI keluar?

Berbicara mengenai produksi ASI, setiap ibu menyusui memiliki kemampuan dan kebutuhan bayinya yang berbeda satu sama lain. Selain itu, respons setiap orang terhadap pemompaan berbeda-beda. Itu sebabnya konsistensi adalah kuncinya. 

Untuk menyukseskan rencana relaktasi, Bunda harus menyediakan setidaknya 8-10 sesi pemompaan sehari. Pastikan satu atau lebih sesi adalah sesi pemompaan di tengah malam, karena produksi ASI paling tinggi terjadi pada dini hari. 

Mungkin juga diperlukan beberapa waktu agar payudara terbiasa memompa. Rawatlah tubuh dengan baik dan mulailah dengan sesi menyusui yang pendek dan pengaturan hisap yang lebih rendah. Saat payudara terbiasa dengan ritme pemompaan, Bunda dapat meningkatkan durasi dan kekuatan sesi memompa.

Cara kerja relaktasi

Untuk melakukan relaktasi, Bunda perlu mengambil dua langkah untuk memberikan sinyal pada tubuh bahwa ia perlu memproduksi ASI. Berikut ini diantaranya ya, Bunda:

1. Stimulasi puting

Stimulasi ini bisa dilakukan sekitar 8 hingga 12 kali setiap 24 jam. Mengisap bayi umumnya paling berhasil, meskipun relaktasi biasanya melibatkan kombinasi menyusui, memompa attau memerah dengan tangan. Sebaiknya, pompa setiap payudara pada setiap sesi, setidaknya 10 hingga 15 menit pada setiap sisi, termasuk pada malam hari.

2. Mengosongkan payudara sesering mungkin

Pengeluaran ASI secara menyeluruh dan sering membantu produksi ASI secara maksimal. Jika masih ada sisa ASI di payudara setelah menyusui, keluarkan dengan memeras atau memompa dengan tangan sehingga tubuh akan memberikan sinyal untuk payudara memproduksi kembali ASI seperti dikutip dari laman Baby Center.

Secara umum, relaktasi paling mudah dilakukan pada perempuan yang baru saja berhenti menyusui dan pada awalnya menyusui dengan baik di minggu-minggu setelah melahirkan. Dan, relaktasi juga paling berhasil pada bayi yang berusia kurang dari 3 bulan.

Namun, sebagian besar perempuan dapat mengalami relaktasi, meskipun mereka tidak menyusui selama bertahun-tahun, dan bahkan setelah menopause. Ada baiknya, konsultasikan dengan dokter atau konselor laktasi mengenai rencana relaktasi sebelum Bunda memulainya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Serba-Serbi Relaktasi, Proses Mengembalikan Bayi Menyusu ke Payudara

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Mom's Life Amira Salsabila

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Mom's Life Amira Salsabila

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

Parenting Nadhifa Fitrina

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Mom's Life Annisa Karnesyia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Terpopuler: Cerita Haru Marshanda yang Sudah Tinggal bersama Sang Putri

Momen Keseruan Eks Member JKT48 Gen 1 Liburan Bareng di Bali, Tetep Kompak Bun

Ketahui Efek Samping Kondom Bergerigi dan Cara Mencegahnya saat Berhubungan Intim

Peneliti Ungkap Buah Paling Sehat di Dunia, Mudah Ditemukan di RI

Belum Genap 2 Tahun, Sisca Kohl & Jess No Limit Masukkan Anak ke Sekolah Internasional

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK