Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

5 Jenis Antibodi di Kandungan ASI untuk Melawan Infeksi Beserta Manfaatnya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 01 Jun 2024 12:07 WIB

Ilustrasi menyusui
5 Jenis Antibodi di Kandungan ASI untuk Melawan Infeksi Beserta Manfaatnya/Foto: Getty Images/Graphicscoco
Daftar Isi
Jakarta -

Antibodi ASI ternyata dapat memberikan manfaat besar bagi bayi. Termasuk  melawan infeksi dan beragam manfaat lainnya. Cari tahu apa saja jenis antibodi di kandungan ASI yuk, Bunda.

Menyusui memberikan banyak manfaat tidak saja pada ibu tetapi juga utamanya bayi. Terlebih lagi, menyusui juga dapat mengurangi berbagai keparahan dari ragam penyakit dan infeksi ketika bayi sakit. Karenanya, ketika ibu dan bayinya sakit, ASI ibu akan berubah dan memberikan bayi antibodi spesifik yang dibutuhkan untuk melawan penyakit tersebut.

Bagi Bunda yang sedang sakit, tentu tidak ada alasan untuk berhenti menyusui bayi Bunda. Pengecualian terhadap aturan tersebut ialah jika Bunda sedang menjalani perawatan tertentu, seperti kemoterapi, atau pengobatan tertentu yang tidak aman untuk dikonsumsi bayi.

Tentu saja, menjaga kebersihan saat menyusui termasuk mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat perlu diingat sellau. Hal ini sangat penting untuk menjaga kebersihan saat menyusui dan menghindari penularan kuman.

Mengenal antibodi dalam ASI

Kolostrum dan ASI mengandung antibodi yang disebut imunoglobulin. Mereka adalah jenis protein tertentu yang memungkinkan seorang ibu memberikan kekebalan kepada bayinya. Secara khusus, ASI mengandung imunoglobulin IgA, IgM, IgG dan versi sekretori IgM (SIgM) dan IgA (SIgA).

Kolostrum khususnya mengandung SIgA dalam jumlah tinggi, yang melindungi bayi dengan membentuk lapisan pelindung di hidung, tenggorokan, dan seluruh sistem pencernaannya. Ketika seorang ibu terpapar virus dan bakteri, ia akan memproduksi antibodi tambahan di tubuhnya sendiri yang ditransfer melalui ASI.

Sementara pada susu formula tidak mengandung antibodi spesifik lingkungan seperti halnya ASI. Produk ini juga tidak memiliki antibodi bawaan untuk melapisi hidung, tenggorokan, dan saluran usus bayi. 

Bahkan susu donor telah terbukti mengandung lebih sedikit antibodi dibandingkan ASI, mungkin karena proses pasteurisasi diperlukan saat susu disumbangkan. Tetapi, bayi yang meminum ASI memiliki peluang terbesar untuk melawan infeksi dan penyakit.

Produksi antibodi dalam ASI

Sejak awal ASI keluar, sebenarnya ASI dipenuhi dengan antibodi yang meningkatkan kekebalan. Kolostrum, ASI pertama yang diproduksi ibu untuk bayinya, penuh dengan antibodi. Dengan memberikan ASI pada bayi sejak dini, Bunda telah memberikan proteksi luar biasa pada bayi seperti dikutip dari laman Healthline.

Namun, ASI adalah anugerah yang terus diberikan. Antibodi dalam ASI akan terus beradaptasi untuk melawan kuman apa pun yang terpapar pada Bunda dan bayi, bahkan setelah bayi mengonsumsi makanan padat dan berkeliling rumah.

Para peneliti sepakat bahwa ada manfaat besar jika terus menyusui. WHO saat ini merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama bayi dan kemudian melanjutkan pemberian ASI tambahan selama 2 tahun pertama kehidupan anak atau lebih.

The American Academy of Pediatrics merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama. Mereka mendorong pemberian ASI terus menerus dengan penambahan makanan padat pada tahun pertama dan seterusnya, sesuai keinginan ibu dan bayi.

Jenis-jenis antibodi dalam ASI?

Imunoglobulin diartikan sebagai antibodi. Mereka adalah protein yang dibuat oleh sistem kekebalan setelah terpapar antigen (sesuatu yang berbahaya bagi tubuh yang menyebabkan respons imun). Imunoglobulin diketahui dapat melawan kuman, penyakit, dan penyakit. Mereka beredar ke seluruh tubuh dan dapat ditemukan dalam darah, keringat, air liur, dan ASI. 

Di dalam ASI, ada banyak ragam antibodi yang terkandung di dalamnya ya, Bunda. Berikut ini beberapa jenis antibodi di dalam ASI yang perlu Bunda tahu dan memiliki beragam manfaat di dalamnya:

1. Imunoglobulin A (IgA)

Secretory immunoglobulin A (IgA) merupakan antibodi utama yang ditemukan dalam ASI, dan dianggap sebagai antibodi yang paling penting. Bayi dilahirkan dengan kadar IgA yang rendah. Saat mereka tumbuh, sistem kekebalan mereka menghasilkan lebih banyak IgA dan kadarnya perlahan meningkat. Namun saat bayi menyusu, mereka mendapat kadar IgA yang tinggi dari ASI.

IgA penting karena melapisi dan menutup saluran pernapasan dan usus bayi untuk mencegah kuman memasuki tubuh dan aliran darahnya. Antibodi IgA dapat melindungi anak dari berbagai penyakit termasuk yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, dan parasit.

2. Imunoglobulin E (IgE)

IgE juga ditemukan dalam ASI yang membantu melindungi bayi yang disusui dari infeksi virus. IgE terindikasi paling sedikit prevalensinya. Namun, konsentrasi IgE meningkat secara signifikan pada kondisi tertentu seperti saat bayi alergi seperti dikutip dari laman News-Medical.

3. Imunoglobulin G (IgG)

IgG merupakan komponen normal dalam ASI. Antibodi jenis ini membantu membersihkan tubuh dari bakteri dan virus yang menular. Secara alami antibodi IgG diinduksi oleh bakteri usus dan memengaruhi kekebalan usus bayi. IgG juga berperan penting dalam melawan infeksi bakteri dan virus, dan merupakan satu-satunya jenis antibodi yang dapat melewati plasenta ibu hamil guna membantu melindungi janin, seperti dikutip dari laman Infantrisk.

4. Imunoglobulin M (IgM)

Konsentrasi IgM jauh lebih rendah dibandingkan IgA. Profil antibodi ini bersifat dinamis dan dapat dipengaruhi berbagai faktor, diantaranya minggu masa kehamilan dan masa menyusui yaitu pematangan ASI, merupakan parameter yang paling sering dinilai dalam hal ini. IgM adalah antibodi yang paling cepat diproduksi, namun berumur pendek. IgM memainkan peran penting dalam regulasi kekebalan tubuh karena bertindak sebagai garis pertahanan pertama melawan infeksi.

5. Imunoglobulin D (IgD)

IgD berfungsi sebagai reseptor antigen sel B dan dapat berpartisipasi dalam pematangan, pemeliharaan, dan aktivasi sel B. Selain itu, kemungkinan juga IgD terlibat dalam respon imun dengan mengatur pemilihan sel B dan homeostasis.

Berbicara mengenai antibodi dalam ASI, dalam fase perjalanannya, ketika ASI berubah dari kolostrum menjadi ASI transisi dan akhirnya menjadi ASI matang, konsentrasi imunoglobulin pun berubah. Namun, meski Bunda menyusui selama satu tahun atau lebih, sifat kekebalan ini masih dapat ditemukan dalam ASI.

Kandungan antibodi ini akan terus melindungi bayi selama mereka menyusui. Dan, bayi akan terus mendapatkan manfaat dari zat penambah kekebalan tubuh dalam ASI selama masa menyusui berakhir seperti dikutip dari laman Very Well Family.

Bagi bayi prematur yang memiliki sifat kekebalan tubuh tidak sekuat sistem kekebalan bayi cukup bulan, mereka berpotensi memiliki risiko lebih besar terkena infeksi dan lebih sulit menanganinya dibandingkan bayi cukup bulan. Itu sebabnya, ASI sangat penting bagi bayi prematur. Sebab, antibodi dalam ASI akan membantu bayi prematur melawan infeksi bakteri dan virus.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda