HaiBunda

MENYUSUI

ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ini Risiko Bahayanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 01 Jun 2024 08:00 WIB
ASI Bubuk Tidak Direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Ini Risiko Bahayanya/Foto: iStock
Jakarta -

Pengolahan ASI ternyata tidak saja disimpan di freezer dalam kondisi cair setelah diperah ya, Bunda. Ada juga ASI bubuk yang diketahui berbahaya dan ASI bubuk tidak direkomendasikan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

MengASIhi menjadi jalan penting bagi ibu untuk memberikan nutrisi terbaik pada bayinya meskipun mereka beraktivitas. Biasanya, para Bunda pekerja memerah ASI dan menyimpan ASI perah mereka dalam freezer. Tetapi, belakangan muncul kehebohan mengenai keberadaan ASI bubuk yang juga bisa diberikan pada bayi.

Viralnya ASI bubuk

Awal mula dari kehebohan ASI bubuk ini berawal dari unggahan di TikTok yang diunggah seorang influencer. Dalam postingan tersebut, sang influencer berbagi kisah ketika dirinya menggunakan jasa suatu perusahaan untuk mengubah ASI menjadi bubuk. Hal itu kemudian menjadi perbincangan luas di kalangan warganet.


Mengenai hal tersebut, IDAI sendiri tidak merekomendasikan pemberiannya mengingat adanya risiko yang mungkin timbul saat ASI bubuk diberikan pada bayi.

"Di Indonesia sendiri karena belum ada yang seperti pengolahannya yang benar-benar sesuai. Artinya belum ada rules-nya seperti apa. Semuanya itu harus di-approve oleh badan POM," kata Ketua Satgas ASI Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Dokter spesialis anak Naomi Esthernita Fauzia Dewanto melansir detik.com.

Selain itu, tambah dr Naomi, alasan lainnya karena di Indonesia masih belum ada teknologi pengolahan yang aman sehingga ditakutkan ASI tersebut justru mengandung banyak patogen.

"Karena kita belum punya yang jelas kan bagaimana safety-nya. Mungkin teknologi sudah maju, tapi kalau (ASI) mau diberikan ke si bayi, apalagi bayi di bawah satu tahun, di bawah 6 bulan itu kan harus benar-benar safe," tegasnya.

Karena itu, ditambahkan dr Naomi bahwa selain pemberian ASI, kedekatan emosional antara anak dan ibu harus terjalin. Kedekatan emosional ini bisa dibentuk salah satunya saat Ibu menyusui secara langsung.

"Rekomendasinya tetap direct breastfeeding, karena menyusui itu bukan sekadar memberi ASI. (Kedekatan emosional) itu penting sekali dan ASI fresh sangat beda dengan ASI yang sudah dibekukan, diproses macam-macam, tentunya lebih bagus ASI fresh dong," ujar dr Naomi.

Lebih lanjut dr Naomi mengatakan bahwa menyusui itu bonding ikatan ibu dengan anak. Kalau di ilmu kesehatan anak ada yang namanya 'asah asih asuh', itu dapat semua dengan kita menyusui langsung.

"Tetap direct breastfeeding nomor satu. Kita harus memberikan mindset bahwa direct breastfeeding is the best. Bahwa yang perlu diingat, menyusui bukan sekadar memberi ASI, itu saja kuncinya," pungkas dr Naomi.

Apa itu ASI bubuk?

Melansir Whattoexpect, ASI bubuk merupakan ASI yang kandungan airnya telah dihilangkan seluruhnya. Hasil akhirnya ialah bubuk yang menyerupai susu formula bayi pada umumnya. Secara manfaat, ASI bubuk diketahui dapat membantu ibu yang ingin menyusui dengan mengatasi sejumlah masalah umum. 

“Saya memuji orang-orang yang mau mengambil tindakan dan menemukan cara untuk memperpanjang pemberian ASI pada anak-anak mereka,” kata Lisa Stellwagen, M.D., profesor klinis pediatri di Fakultas Kedokteran The University of California San Diego School of Medicine.

Beberapa potensi keuntungan yang perlu dipertimbangkan dengan pemberian ASI bubuk yakni di antaranya berikut ini:

1. Jadi cara kondusif menyusui di tempat umum

Para ibu dapat merasa terstigmatisasi jika menyusui terlalu lama, terutama di tempat umum. "Mungkin beberapa ibu merasa tidak nyaman atau mendapat komentar yang tidak diinginkan dari orang lain,” kata Janna Hattingh, Founder Hattinghfounder of Booby Food. Selain itu, "ASI bubuk merupakan cara menyusui tanpa menyusui," katanya. 

2. Lebih tahan lama

Pengeringan ASI dapat memperpanjang umur simpan ASI. Dibandingkan ASI segar yang hanya bertahan empat jam pada suhu kamar, empat hari jika diisimpan di lemari es, atau hingga satu tahun di freezer rumah, ASI bubuk dapat bertahan hingga tiga tahun jika disimpan dengan benar. Namun, setelah kantong ASI bubuk dibuka, Bunda harus menggunakannya dalam waktu 24 jam hingga empat minggu, sesuai rekomendasi merek. 

3. Bantu busui dengan ASI lipase tinggi

Pengeringan ASI menjadi pilihan yang menarik bagi ibu dengan ASI yang lipasenya tinggi. Lipase adalah enzim alami yang memecah lemak susu, namun kadarnya yang tinggi dapat menimbulkan rasa sabun atau logam yang tidak disukai si kecil. Hal ini terutama terlihat setelah ASI dipompa dan disimpan. 

Risiko ASI yang dikeringkan dan dibuat jadi bubuk

The Food and Drug Administration (FDA) sendiri tidak mengawasi atau mengatur fasilitas yang membekukan ASI bubuk. Belum banyak penelitian apakah ASI bubuk aman atau tidak.

Selain itu, ada beberapa kelemahan lain dari ASI yang dikeringkan menjadi ASI bubuk yakni sebagai berikut:

1. Ada risiko kontaminasi

“Kekhawatiran utama saya adalah pengeringan ASI tidak membunuh bakteri di dalam susu,” kata Lisa Stellwagen, M.D, Clinical Professor of Pediatrics the University of California San Diego School of Medicine. “Produk kering memiliki kadar air yang sangat rendah sehingga memiliki sifat antibakteri, tetapi tidak steril.” 

2. Mengubah komposisi ASI

Bagaimana dampak pengeringan beku terhadap komposisi nutrisi ASI masih belum jelas. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kandungan karbohidrat dan protein alami ASI tetap utuh hingga enam bulan setelah pengeringan. Namun penelitian lain melaporkan bahwa pengeringan beku dapat menurunkan jumlah antioksidan utama, seperti vitamin C, yang secara alami ada dalam ASI.

Terlepas dari apa pun plus minusnya, hal terbaik memberikan ASI memang diberikan secara langsung atau direct breastfeeding sesuai dengan saran IDAI ya, Bunda. Dengan begitu, bayi pun dapat mendapatkan manfaatnya secara maksimal.

Semoga informasinya membantu, Bunda. 

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Ciri ASI yang Berkualitas, Bisa Dilihat dari Warna & Aromanya, Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

7 Fakta Balita di Sukabumi Meninggal Tubuh Penuh Cacing, Aparat Desa Dapat Sanksi

Parenting Annisa Karnesyia

5 Fakta Pernikahan Eva Celia & Demas, Cabut Pendaftaran Perkawinan di PN Jaksel

Mom's Life Annisa Karnesyia

Disangka Morning Sickness, Tanda Kehamilan Ini Justru Gejala Kanker Darah

Kehamilan ZAHARA ARRAHMA

Tanpa Disadari, 6 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Persalinan Terasa Lebih Sakit

Kehamilan Ajeng Pratiwi & Randu Gede

300 Nama Korea Aesthetic untuk Anak Laki-laki dan Artinya yang Rupawan & Menarik

Nama Bayi Annisya Asri Diarta

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Deretan Anak Artis Pilih Tinggal di Luar Negeri, Ada yang Lanjutkan Kuliah S2 di Inggris

7 Fakta Balita di Sukabumi Meninggal Tubuh Penuh Cacing, Aparat Desa Dapat Sanksi

Disangka Morning Sickness, Tanda Kehamilan Ini Justru Gejala Kanker Darah

300 Nama Korea Aesthetic untuk Anak Laki-laki dan Artinya yang Rupawan & Menarik

Tanpa Disadari, 6 Kebiasaan Ini Bisa Bikin Persalinan Terasa Lebih Sakit

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK