HaiBunda

MENYUSUI

8 Penyebab Payudara Bengkak karena ASI dan Cara Mengatasinya

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Sabtu, 22 Jun 2024 11:35 WIB
8 Penyebab Payudara Bengkak karena ASI dan Cara Mengatasinya/ Foto: iStock
Jakarta -

Menjadi seorang ibu menyusui adalah salah satu pengalaman paling membanggakan dan memuaskan dalam hidup. Namun, bersama dengan kebahagiaan tersebut, sering kali datang tantangan yang harus dihadapi, salah satunya adalah payudara bengkak karena ASI.

Payudara bengkak tidak hanya membuat Bunda merasa tidak nyaman tetapi juga dapat memengaruhi proses menyusui. Kali ini Bubun akan membahas penyebab payudara bengkak karena ASI dan cara mengatasinya agar Bunda bisa terus menyusui dengan nyaman dan efektif.

Apa itu pembengkakan payudara? 

Pembengkakan payudara adalah kondisi bila payudara menjadi bengkak dan terasa nyeri. Hal ini disebabkan oleh peningkatan aliran darah dan produksi susu di payudara Bunda, yang biasanya terjadi pada hari-hari pertama setelah melahirkan.


Jika Bunda memutuskan untuk tidak menyusui, Bunda masih mungkin mengalami pembengkakan payudara. Kondisi ini bisa terjadi pada beberapa hari pertama setelah melahirkan. Tubuh Bunda akan memproduksi susu, namun jika tidak dikeluarkan atau tidak menyusui, produksi susu akan berhenti seiring waktu.

Apa penyebab payudara bengkak?

Kondisi atau peristiwa tertentu dapat membuat Bunda lebih mungkin mengalami pembengkakan payudara yang sering dikaitkan dengan pembengkakan payudara. Seperti dilansir dari Healthline, beberapa penyebab payudara bengkak termasuk:

1. Melewatkan satu sesi menyusui

Melewatkan satu sesi menyusui dapat menyebabkan payudara menjadi bengkak. Hal ini terjadi karena produksi susu terus berlanjut meskipun bayi tidak menyusu, menyebabkan penumpukan susu di payudara dan meningkatkan tekanan serta ketidaknyamanan.

2. Melewatkan satu sesi memompa susu

Melewatkan satu sesi memompa susu juga bisa menyebabkan pembengkakan payudara. Ketika susu tidak dipompa keluar, produksi susu tetap berlanjut, yang akhirnya menyebabkan payudara terasa penuh, berat, dan nyeri.

3. Produksi susu yang berlebihan untuk selera bayi

Produksi susu yang berlebihan melebihi kebutuhan bayi dapat menyebabkan payudara bengkak. Ketidakseimbangan antara produksi dan konsumsi susu ini mengakibatkan penumpukan susu, membuat payudara menjadi bengkak dan terasa sakit.

4. Menyusui bayi dengan susu formula di antara sesi menyusui, yang dapat mengurangi frekuensi menyusui

Menyusui bayi dengan susu formula di antara sesi menyusui dapat mengurangi frekuensi menyusui langsung. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan permintaan susu dari payudara, menyebabkan produksi susu berlebih dan akhirnya payudara bengkak.

5. Menyapih terlalu dini

Penyapihan yang dilakukan terlalu cepat dapat menyebabkan payudara bengkak. Proses berhenti menyusui yang tiba-tiba mengakibatkan produksi susu yang masih berlangsung sementara bayi tidak lagi menyusu, menyebabkan penumpukan susu dan pembengkakan.

6. Menyusui bayi yang sedang sakit

Menyusui bayi yang sedang sakit bisa menyebabkan payudara bengkak. Bayi yang sakit cenderung menyusu lebih sedikit atau tidak efektif, yang menyebabkan produksi susu terus berlangsung tanpa pengeluaran yang memadai, mengakibatkan pembengkakan.

7. Kesulitan dalam pelekatan dan isapan

Kesulitan dalam pelekatan dan isapan bayi dapat mengurangi efisiensi menyusui. Ketika bayi tidak bisa menyusu dengan baik, susu tidak dikeluarkan dengan optimal, menyebabkan penumpukan dan pembengkakan payudara.

8. Tidak mengeluarkan ASI ketika pertama kali keluar karena tidak berencana untuk menyusui

Tidak mengeluarkan ASI ketika pertama kali keluar karena tidak berencana untuk menyusui dapat menyebabkan pembengkakan. Produksi susu yang tetap berjalan tanpa adanya pengeluaran melalui menyusui atau memompa menyebabkan penumpukan susu di payudara dan rasa sakit.

Bagaimana cara mengatasinya?

Perawatan untuk pembengkakan payudara akan tergantung pada apakah Bunda menyusui atau tidak.

Untuk Bunda yang menyusui, perawatan pembengkakan payudara meliputi:

  1. Menggunakan kompres hangat atau mandi air hangat untuk mendorong aliran susu.
  2. Menyusui lebih teratur, setidaknya setiap satu hingga tiga jam.
  3. Menyusui selama bayi masih lapar.
  4. Memijat payudara saat menyusui.
  5. Menggunakan kompres dingin atau es untuk mengurangi nyeri dan pembengkakan.
  6. Mengganti posisi menyusui untuk mengosongkan susu dari seluruh area payudara.
  7. Bergantian payudara saat menyusui agar bayi mengosongkan suplai susu.
  8. Memerah susu dengan tangan atau menggunakan pompa saat tidak bisa menyusui.
  9. Mengonsumsi obat pereda nyeri yang disetujui dokter.

Untuk Bunda yang tidak menyusui, pembengkakan yang menyakitkan biasanya berlangsung sekitar satu hari. Setelah itu, payudara Bunda mungkin masih terasa penuh dan berat, namun ketidaknyamanan dan nyeri seharusnya berkurang. Bunda bisa menunggu periode ini berlalu atau menggunakan salah satu perawatan berikut:

  1. Menggunakan kompres dingin atau es untuk mengurangi pembengkakan dan peradangan.
  2. Mengonsumsi obat pereda nyeri yang disetujui dokter.
  3. Memakai bra penyangga yang mencegah payudara bergerak terlalu banyak.

Pembengkakan payudara adalah pembengkakan dan peradangan yang terjadi di payudara karena peningkatan aliran darah dan produksi susu. Pada hari-hari dan minggu-minggu setelah melahirkan, tubuh Bunda akan mulai memproduksi susu.

Hingga tubuh mengetahui berapa banyak susu yang dibutuhkan, mungkin akan memproduksi terlalu banyak. Ini dapat menyebabkan pembengkakan payudara. Gejalanya meliputi payudara yang keras, kencang, bengkak, dan nyeri. Menyusui atau memompa secara teratur dapat membantu mencegah pembengkakan payudara.

Jika Bunda terus mengalami pembengkakan payudara yang menyakitkan, hubungi konsultan laktasi atau kelompok dukungan laktasi di rumah sakit terdekat. Keduanya dapat membantu Bunda dengan pertanyaan dan memberikan dukungan.

Juga, hubungi dokter jika pembengkakan tidak berkurang dalam tiga hingga empat hari atau jika Bunda mengalami demam. Mereka akan meminta Bunda untuk memantau tanda-tanda lain yang mungkin menunjukkan masalah yang lebih serius, seperti infeksi payudara.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

5 Ciri ASI yang Berkualitas, Bisa Dilihat dari Warna & Aromanya, Bun

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

Kehamilan Dwi Indah Nurcahyani

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Isak Tangis di Pemakaman Mpok Alpa, Billy Syahputra Ikut Turun ke Liang Lahad

Mom's Life Nadhifa Fitrina

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Parenting Nadhifa Fitrina

10 Penyebab Kolesterol Tinggi dan Cara Mengatasinya

Mom's Life Amira Salsabila

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

Perjalanan Hidup Almarhumah Mpok Alpa, dari Penyanyi Dangdut hingga Sukses Jadi Presenter dan Komedian

Apakah Bayi Bermimpi saat Tidur? Begini Faktanya

Film Korea My Daughter is a Zombie Pecahkan Rekor, Ini 5 Fakta Menarik yang Curi Perhatian Penonton

9 Resep MPASI BB Booster untuk Bayi Usia 11 Bulan ke Atas

Mengenal Posisi Seks Pretzel dalam Berhubungan Intim, Tips Melakukan hingga Risikonya

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK