MENYUSUI
7 Hal Perlu Dilakukan Jika Bayi ASI Sering Gumoh setelah Menyusu
Dwi Indah Nurcahyani | HaiBunda
Jumat, 05 Jul 2024 13:15 WIBBayi gumoh mungkin banyak ditemui usai mereka menyusu. Cari tahu hal yang perlu dilakukan jika bayi ASI sering gumoh setelah menyusui agar bayi lebih nyaman.
Gumoh mungkin hal yang normal terjadi pada bayi yang menyusu. Meski demikian, kekhawatiran orangtua tetap saja muncul dan bahkan kerap membuat mereka panik karena anggapan gumoh mengeluarkan seluruh nutrisi yang sudah diserap melalui proses menyusui.
Penyebab bayi ASI sering gumoh
Hampir sebagian besar bayi mungkin pernah mengalami gumoh. Tidak jarang, beberapa bayi gumoh lebih sering dibandingkan bayi lainnya, atau pada waktu-waktu tertentu. Biasanya, bayi gumoh dikarenakan mereka menghirup ASI atau susu formula. Sementara, kondisi perut bayi masih terlalu kecil dan tidak bisa menampung banyak susu dan udara dapat mengisinya dengan cepat.
Saat perut kenyang, perubahan posisi apa pun seperti memantul atau duduk dapat memaksa penutup antara esofagus (pipa makanan) dan lambung terbuka. Dan, saat penutup tersebut terbuka, saat itulah sebagian makanan yang baru saja dimakan bayi dapat keluar kembali atau gumoh.
Penyebab bayi gumoh yang kemungkinan dikarenakan refluks gastroesofageal sangatlah normal ya, Bunda. Jangan terlalu berlebihan merasakan kekhawatiran atas kondisi tersebut. Karena gumoh akan berkurang frekuensinya dan berhenti seiring dengan semakin matangnya otot bayi seperti dikutip dari laman Healthychildren.
7 Hal perlu dilakukan jika bayi ASI sering gumoh setelah menyusui
Kebanyakan bayi dapat berhenti gumoh pada usia 12 bulan. Sambil menanti fase tersebut, Bunda dapat meminimaliri risiko gumoh pada bayi dengan beberapa hal berikut ini setelah menyusui bayi ya, Bunda:
1. Jaga agar bayi tetap tegak
Susui bayi dengan posisi lebih tegak. Ikuti setiap pemberian makan dengan 30 menit dalam posisi tegak. Hindari bermain aktif atau penggunaan ayunan bayi.
2. Hindari memberi makan berlebihan
Memberi makan bayi dalam jumlah yang lebih sedikit dan lebih sering mungkin bisa membantu.
3. Luangkan waktu untuk membuat bayi bersendawa
Sering bersendawa selama dan setelah menyusui dapat mencegah penumpukan udara di perut bayi.
4. Letakkan bayi untuk tidur telentang
Untuk mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak, penting untuk menidurkan bayi dalam posisi telentang. Tidak disarankan menidurkan bayi tengkurap untuk mencegah gumoh.
5. Bereksperimenlah dengan menu makan
Jika Bunda sedang menyusui, dokter mungkin menyarankan agar Bunda menghilangkan produk susu atau makanan tertentu lainnya dari menu makan Bunda seperti dikutip dari laman Mayo Clinic.
6. Kelola refleks let down dengan baik
Jika Bunda memiliki refleks let down yang kuat, ASI mungkin akan mengalir terlalu cepat untuk bayi. Usahakan menyusui dalam posisi bersandar sehingga bayi menerima ASI melawan gravitasi. Bunda juga dapat memeras ASI dari payudara sebelum mulai menyusui untuk membantu memperlambat alirannya.
7. Jagalah situasi menyusui dengan tenang dan hening
Cobalah membatasi gangguan, kebisingan, dan cahaya terang saat menyusui. Menyusui dengan tenang dapat mengurangi gumoh.
Kapan gumoh harus dikonsultasikan ke dokter?
Perawatan medis memang tidak diperlukan untuk gumoh. Meskipun ada obat yang dapat menurunkan keasaman lambung dan membantu mengatasi ketidaknyamanan atau iritasi, obat ini dapat menimbulkan efek samping, termasuk sakit kepala dan sembelit.
Jika obat-obatan tersebut digunakan dalam jangka panjang, obat-obatan tersebut juga dapat meningkatkan risiko anak terkena pneumonia, infeksi usus, dan masalah kepadatan tulang, yang dapat menyebabkan patah tulang di kemudian hari seperti dikutip dari laman Childrenswi.
Sebenarnya, gumoh pada bayi tidak disebabkan oleh masalah medis khusus ya, Bunda. Tetapi, jika berat badan bayi terus bertambah, mencapai tahap perkembangan, dan umumnya tidak mudah rewel saat gumoh, kemungkinan masih dalam level aman ya, Bunda.
Namun, jika ada gejala seperti pertambahan berat badan bayi yang buruk, hidrasi buruk, kesulitan bernapas, dan gumoh disertai darah, maka hal ini perlu segera dikonsultasikan ke dokter ya, Bunda. Karena, kondisi serius tersebut bisa menandakan adanya indikasi medis yang serius. Butuh penanganan dokter sesegera mungkin sehingga proses menyusui berjalan aman dan berat badan bayi terdongkrak dengan sendirinya.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!