Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Cara Melakukan Pijat Payudara agar ASI Cepat Keluar, Lancar, dan Berlimpah

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Sabtu, 06 Jul 2024 11:27 WIB

Ilustrasi Pijat
Cara Melakukan Pijat Payudara agar ASI Cepat Keluar, Lancar, dan Berlimpah/Foto: Getty Images/iStockphoto/
Daftar Isi
Jakarta -

Melakukan pijat payudara diketahui dapat melancarkan ASI lho, Bunda. Lakukan dengan rutin dengan prosedur yang benar. Yuk, cari tahu cara melakukan pijat payudara agar ASI cepat keluar, lancar, dan berlimpah.

Permasalahan produksi ASI pada sebagian ibu memang sering terhambat karena berbagai faktor. Bunda dapat mengatasi hal tersebut dengan rutin melakukan praktik pijat laktasi yang dipercaya bisa meminimalisir permasalahan ASI yang tersumbat. 

Apa itu pijat laktasi dan pijat oksitosin?

Pijak laktasi merupakan metode praktis untuk memfasilitasi laktasi yang efektif. Hal ini sangat berguna ketika ASI pertama kali 'masuk' ketika risiko pembengkakan tinggi. Namun, praktik ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan saat menyusui ya, Bunda.

Mirip dengan memerah ASI dengan tangan, pijat laktasi menggunakan teknik pijat dasar pada payudara atau dada selama menyusui atau memompa agar ASI tetap mengalir dengan lancar.

Pijat laktasi disebut juga 'hands-on pumping' bila dilakukan sambil memompa dengan pompa manual atau elektrik. Pijat payudara juga dapat dilakukan terpisah dari menyusui atau memompa untuk mengurangi rasa sakit atau ketidaknyamanan pada payudara di sela-sela waktu menyusui.

Pijat oksitosin sendiri merupakan pijatan yang dilakukan untuk merangsang produksi dan memberikan dukungan menyusui yang dapat dilakukan dalam membantu kelancaran ibu menyusui. Pijat ini memiliki pengaruh pada peningkatan produksi ASI berdasarkan frekuensi dan lama pemberian ASI serta berat badan bayi.

Perbedaan pijat laktasi dan pijat oksitosin

Pijat laktasi dan pijat oksitosin memang ditujukan untuk membantu kelancaran produksi ASI ya, Bunda. Karenanya, pola dari kedua pijatan ini hampir serupa. Perbedaannya hanya secara teknik yang dilakukan ya, Bunda.

Pada pijat oksitosin, area yang mendapatkan pemijatan yakni tulang belakang atau tepatnya pada daerah punggung mulai dari tulang rusuk memanjang kedua sisi tulang belakang sampai tulang belikat. Pemijatan ini biasa dilakukan kurang lebih 15 menit.

Pada pijat laktasi, titik di bagian tubuh yang mendapatkan pemijatan yakni di area kepala, leher, bahu, punggung, dan payudara. Durasi pemijatan yang dilakukan cenderung lebih lama yakni 30 menit seperti dikutip dari laman ejurnal.poltekkes-manado.

Manfaat melakukan pijat payudara saat menyusui

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dengan melakukan pijat payudara saat menyusui. Selain mencegah dan mengatasi penyumbatan saluran susu dan infeksi payudara, pijat laktasi menawarkan sejumlah manfaat potensial lainnya. 

Amelia Henning, CNM, IBCLC, spesialis laktasi di Massachusetts General Hospital, mencatat bahwa pijat payudara dapat meningkatkan produksi ASI, membantu "transfer" ASI secara keseluruhan (yaitu, proses mengalirkan ASI dari payudara ke payudara Bunda) dan memberikan peningkatan pasokan yang sangat dibutuhkan bagi orang-orang yang memompa ASI mereka.

Penelitian menunjukkan bahwa pijat payudara bekerja dengan menstimulasi sirkulasi limfatik dan darah, yang membantu membersihkan saluran susu yang tersumbat dan meningkatkan suplai ASI. Selain itu, sama seperti manfaat memijat otot yang nyeri, memijat jaringan payudara juga meningkatkan relaksasi dan penyembuhan seperti dikutip dari laman Parents.

Di luar itu, berbagai manfaat pijat laktasi juga seperti berikut ini ya, Bunda:

1. Meningkatkan produksi ASI

Pijat laktasi membantu meningkatkan produksi ASI dengan meningkatkan aliran darah ke payudara. Teknik pijat yang digunakan selama pijat laktasi merangsang pelepasan hormon yang bertanggung jawab untuk produksi ASI, seperti prolaktin dan oksitosin.

2. Meningkatkan refleks let down

Selain meningkatkan produksi ASI, pijat laktasi juga dapat membantu memperlancar aliran ASI. Hal ini dapat membuat proses menyusui menjadi lebih nyaman bagi ibu dan bayi, karena bayi akan dapat melekat dan mengeluarkan ASI dengan lebih baik.

3. Meredakan stres dan ketegangan

Pijat laktasi dapat meredakan segala ketegangan atau stres pada tubuh ibu, terutama bagi ibu yang mungkin mengalami nyeri atau ketidaknyamanan saat menyusui. Dan bagian terbaiknya yakni bahwa pijat payudara biasanya lembut dan menenangkan, menjadikannya pengalaman yang menyenangkan dan menenangkan bagi ibu yang menerimanya.

4. Mencegah masalah menyusui

Terapis pijat laktasi menggunakan teknik seperti kompresi dan usapan lembut untuk membersihkan saluran dan meningkatkan aliran ASI. Mereka juga dapat membantu mengenali masalah seperti pembengkakan, saluran tersumbat, atau mastitis, dan memberikan panduan tentang cara mencegah atau mengatasi masalah ini seperti dikutip dari laman Marianslactationboost.

Cara melakukan pijat payudara agar ASI cepat keluar, lancar, dan berlimpah

Intinya, pijat payudara untuk menyusui hanyalah memijat jaringan payudara dari tepi luar payudara ke dalam menuju puting dengan menggunakan tekanan ringan. Tujuannya untuk memijat seluruh payudara, lalu beralih ke payudara lainnya. Bunda bisa memijat payudara sambil menyusui atau memompa atau sekedar melakukan pijatan.

Jika Bunda mempertimbangkan untuk mencoba pijat laktasi, relatif aman untuk mencobanya di rumah tanpa instruksi formal apa pun, namun ada beberapa hal yang harus Bunda ingat sebelum mempraktikkannya.

1. Untuk memulainya, berikan kompres hangat seperti waslap yang dibasahi air hangat pada payudara yang akan dipijat. Pijat payudara dapat dilakukan tanpa langkah ini, namun menggunakan panas lembap membantu mendorong aliran darah dan melonggarkan saluran yang tersumbat.

2. Jika sudah siap, mulailah dengan menggunakan ujung jari untuk memijat lembut dari bagian atas payudara ke arah puting. Bunda dapat menggunakan gerakan lurus atau memutar saat bergerak menuju dan melewati puting dan areola.

3. Jangan menekan terlalu keras dan jika ada yang terasa nyeri, hentikan.

“Ada beberapa teknik pijat yang sedikit berbeda, dan tujuan Bunda menggunakannya dapat memengaruhi teknik yang Anda pilih,” jelas Henning. "Untuk saluran yang tersumbat, Bunda dapat bergerak melintasi saluran dan menuju puting. Untuk meningkatkan suplai saat Bunda memompa, Bunda dapat menggunakan kedua tangan dan jika memungkinkan lakukan pemijatan hingga ke bawah menuju puting."

Apa pun alasan Bunda menggunakan pijat laktasi, ingatlah bahwa pijatan tersebut harus selalu nyaman dan tidak boleh melukai atau meninggalkan bekas merah, kata Henning.

Cobalah untuk bersikap tegas namun lembut karena Bunda dapat menyebabkan kerusakan jaringan kecil jika pijatan terlalu kuat. Meskipun demikian, jika saluran susu Bunda tersumbat, saluran tersebut mungkin sensitif terhadap sentuhan, tetapi pijatan ringan dapat meredakan ketidaknyamanan tersebut.

Jika Bunda merasa tidak nyaman atau tidak yakin dengan teknik Bunda, pertimbangkan untuk menjadwalkan kunjungan rumah dengan konsultan laktasi bersertifikat, yang dapat mengajari Bunda cara menggunakan teknik yang benar untuk memecahkan masalah spesifik menyusui. 

5 Cara pelancar ASI selain dengan pijat laktasi

Selain melakukan pijat laktasi, cara melancarkan ASI juga bisa dilakukan dengan berbagai cara ya, Bunda. Berikut ini diantaranya:

1. Keluarkan lebih banyak susu

Jika Bunda ingin meningkatkan produksi ASI, langkah pertama yang harus dilakukan adalah meningkatkan pengeluaran ASI. Hal ini karena menyusui pada dasarnya merupakan aktivitas penawaran dan permintaan. Semakin sering Bunda mengosongkan payudara, semakin banyak ASI yang dihasilkan tubuh.

2. Periksa pelekatan

Pelekatan yang baik dapat menjadi kunci kelancaran ASI serta membuat ibu menyusui nyaman. Pelekatan juga sangat penting untuk suplai ASI yang baik karena jika bayi tidak menyusu dengan benar, bayi tidak akan dapat mengeluarkan seluruh ASI dari payudara. Dan ,jika ASI terus-menerus tertinggal di payudara, produksi ASI akan mulai menurun.

3. Lakukan pijat payudara

Pijat payudara, baik dengan tangan atau dengan alat pijat laktasi, merupakan alat yang sering diabaikan oleh ibu menyusui. Studi menunjukkan bahwa ibu yang melakukan pijat payudara sambil memompa mampu mengeluarkan ASI 48% lebih banyak dibandingkan dengan hanya memompa seperti dikutip dari laman Nest Collaborative.

4. Minum air lebih banyak

Terhidrasi dengan baik sangatlah penting selama menyusui. Dengan minum lebih banyak air tentunya akan meningkatkan suplai ASI. 

5. Berkonsultasi dengan konselor laktasi

Jika Bunda merasa kesulitan dengan produksi ASI, segeralah menjadwalkan diri untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi untuk mendapatkan solusi yang tepat untuk Bunda dan Si Kecil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

 

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda