
menyusui
10 Penyebab ASI Tidak Keluar dan Cara Mengatasinya
HaiBunda
Senin, 17 Jun 2024 08:05 WIB

Setiap Bunda yang baru saja melahirkan, pastinya ingin segera memulai proses menyusui secara langsung atau direct breastfeeding. Namun, tak dapat dipungkiri ada saja beberapa masalah yang menghambat keinginan mulai tersebut.
Salah satu yang cukup umum adalah karena ASI tidak keluar setelah melahirkan bahkan hingga beberapa hari setelahnya. Hal ini tentunya sangat mengecewakan dan tak jarang membuat Bunda menjadi stres.
Nah, untuk menghindari stres berlebih karena ASI tidak keluar, penting untuk mengetahui penyebabnya. Mengetahui penyebab ASI tidak keluar bisa membantu Bunda mengetahui cara yang tepat untuk mengatasinya.
10 Penyebab ASI tidak keluar
Menyusui adalah proses alami yang tidak selalu berjalan lancar bagi semua ibu. Beberapa ibu mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI yang bisa disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut adalah sepuluh penyebab umum mengapa ASI tidak keluar.Â
1. Stres
Melansir dari Johns Hopkins Medicine, stres adalah salah satu faktor utama yang dapat menghambat produksi ASI. Ketika seorang ibu mengalami stres, tubuhnya memproduksi hormon kortisol yang dapat mengganggu produksi hormon oksitosin dan prolaktin yang diperlukan untuk produksi dan pengeluaran ASI. Oleh karena itu, penting bagi ibu menyusui untuk mencari cara untuk mengelola stres, seperti dengan relaksasi, dukungan sosial, dan tidur yang cukup.
2. Melahirkan caesar
Proses melahirkan melalui operasi caesar dapat memengaruhi produksi ASI karena Bunda mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih. Selain itu, intervensi medis dan anestesi yang digunakan selama operasi caesar juga dapat mempengaruhi hormon yang diperlukan untuk produksi ASI. Namun, dengan dukungan yang tepat dan inisiasi menyusui dini, banyak Bunda yang melahirkan secara caesar tetap bisa sukses menyusui.Â
3. Pendarahan setelah melahirkan
Pendarahan hebat setelah melahirkan atau postpartum hemorrhage dapat menyebabkan penurunan tekanan darah yang signifikan. Penurunan tekanan darah ini dapat menghambat suplai darah ke kelenjar pituitari.
Kelenjar pituitari adalah organ yang memproduksi hormon prolaktin, yang penting untuk produksi ASI. Dalam kasus ini, ibu mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk memulai produksi ASI.
4. Obesitas
Obesitas juga dapat mempengaruhi produksi ASI karena dapat mengganggu fungsi hormonal dalam tubuh, Bunda Penelitian menunjukkan bahwa ibu dengan indeks massa tubuh (IMT) yang tinggi cenderung memiliki tingkat hormon prolaktin yang lebih rendah setelah melahirkan yang berdampak negatif pada produksi ASI.
5. Infeksi disertai demam
Infeksi yang disertai demam, seperti mastitis atau infeksi pada jaringan payudara, juga menjadi penyebab terhambatnya produksi ASI. Demam dan rasa sakit yang dialami Bunda dapat menyebabkan penurunan frekuensi menyusui yang pada dapat mengurangi produksi ASI. Pengobatan infeksi dan dukungan medis yang tepat sangat penting dalam situasi ini.
6. Diabetes
Ibu dengan diabetes, baik tipe 1, tipe 2, maupun diabetes gestasional, dapat mengalami kesulitan dalam memproduksi ASI. Hal ini karena fluktuasi kadar gula darah dapat mempengaruhi keseimbangan hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang diperlukan untuk produksi ASI. Kontrol gula darah yang baik dan konsultasi dengan profesional kesehatan dapat membantu Bunda dengan diabetes menyusui dengan lancar.
7. Masalah tiroid
Gangguan tiroid baik hipotiroidisme maupun hipertiroidisme, dapat memengaruhi produksi ASI. Hormon tiroid yang tidak seimbang dapat mengganggu produksi hormon prolaktin dan oksitosin. Pengobatan yang tepat untuk kondisi tiroid dan pemantauan rutin sangat penting untuk memastikan produksi ASI yang optimal.
8. Bedrest selama hamil
Ibu yang harus menjalani bedrest atau istirahat total di tempat tidur selama kehamilan mungkin menghadapi tantangan dalam memproduksi ASI. Kurangnya aktivitas fisik dan posisi tidur yang berkepanjangan dapat mempengaruhi sirkulasi darah dan fungsi hormonal yang akhirnya menghambat produksi ASI.
9. Makan dan minum terlalu sedikit selama hamil
Melansir dari UT South Western Medical Center, nutrisi yang tidak memadai selama kehamilan dapat berdampak negatif pada produksi ASI. Tubuh Bunda membutuhkan asupan kalori dan nutrisi yang cukup untuk memproduksi ASI yang berkualitas. Diet yang seimbang dan cukup cairan sangat penting untuk mendukung produksi ASI setelah melahirkan.
10. Memberi bayi susu formula
Pemberian susu formula kepada bayi, terutama pada awal masa menyusui, dapat mengurangi frekuensi menyusui langsung dari payudara ibu. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan rangsangan pada payudara yang akhirnya mengurangi produksi ASI. Menyusui langsung sesering mungkin sangat penting untuk mempertahankan produksi ASI yang cukup.
Cara mengatasi ASI tidak keluar
Menghadapi tantangan dalam menyusui, terutama ketika ASI tidak keluar, bisa menjadi pengalaman yang mengkhawatirkan bagi ibu baru. Namun, dengan pengetahuan dan dukungan yang tepat, masalah ini dapat diatasi. Berikut adalah beberapa cara untuk membantu mengatasi ASI yang tidak keluar
Kelola stres
Stres dapat menghambat produksi ASI karena mempengaruhi hormon oksitosin dan prolaktin yang penting untuk menyusui. Cobalah teknik relaksasi seperti meditasi, pernapasan dalam, atau yoga. Mendapatkan dukungan emosional dari keluarga dan teman juga dapat membantu mengurangi stres.
Menyusui sering dan teratur
Menyusui secara sering dan teratur sangat penting untuk merangsang produksi ASI. Usahakan untuk menyusui bayi setidaknya 8-12 kali dalam 24 jam. Semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang akan diproduksi.
Pijat dan kompres hangat
Pijat payudara secara lembut sebelum menyusui dapat membantu merangsang aliran ASI. Kompres hangat juga dapat meningkatkan sirkulasi darah di payudara dan membantu melancarkan ASI yang tersumbat.
Lakukan teknik menyusui yang benar
Pastikan bayi melekat dengan baik pada payudara. Posisi dan teknik menyusui yang benar sangat penting untuk memastikan bayi mendapatkan ASI dengan efektif dan untuk mencegah masalah seperti puting lecet atau mastitis. Konsultasikan dengan konsultan laktasi jika Bunda memerlukan bantuan dengan teknik menyusui.
Pertimbangkan penggunaan suplemen
Beberapa obat dan suplemen herbal dapat membantu meningkatkan produksi ASI. Galactagogues seperti fenugreek, blessed thistle, dan milk thistle sering digunakan untuk merangsang produksi ASI. Namun, konsultasikan dengan dokter atau konsultan laktasi sebelum mengonsumsi obat atau suplemen apa pun.
Mengatasi masalah ASI yang tidak keluar membutuhkan kesabaran dan dukungan yang tepat. Menerapkan langkah-langkah di atas dan berkolaborasi dengan dokter, membuat banyak Bunda dapat mengatasi tantangan ini dan menyusui Si Kecil dengan lancar.
Penting untuk diingat bahwa setiap Bunda dan bayi adalah unik, jadi apa yang berhasil untuk satu orang mungkin tidak berhasil untuk orang lain. Semoga informasi ini bermanfaat ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Pecahkan Rekor Dunia, Bunda Ini Jadi Donatur ASI Terbanyak Hampir 1.600 Liter

Menyusui
Viral Bayi Usia Satu Hari Diberi Air Putih, Ini Kata Dokter

Menyusui
Bayi Baru Lahir Bisa Bertahan 3 Hari Tanpa Minum ASI, Mitos atau Fakta?

Menyusui
Cerita Fairuz A Rafiq Sempat Terpuruk ASI Tak Keluar Sampai Anak Divonis Stunting

Menyusui
ASI Tidak Keluar Hingga 2 Hari Usai Melahirkan? Ini 5 Cara Mengatasinya Bun


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda