HaiBunda

MENYUSUI

7 Jenis Puting Payudara Wanita yang Ternyata Tidak Sama

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Minggu, 14 Jul 2024 11:40 WIB
7 Jenis Puting Payudara Wanita yang Ternyata Tidak Sama/Foto: Getty Images/geargodz
Jakarta -

Setiap perempuan memang diciptakan dengan ciri khasnya termasuk dengan payudara yang dimilikinya. Seperti halnya puting payudara mereka, ternyata memiliki puting payudara yang tidak sama lho, Bunda. 

Secara umum, payudara memang memiliki bentuk dan ukuran yang berbeda-beda, Bunda. Tetapi, untuk urusan puting ternyata juga memiliki jenis yang berbeda, seperti dikatakan Dr Tsippora Shainhouse, seorang dokter kulit, seperti dikutip dari laman Seventeen.

Dikatakannya bahwa semua puting sebenarnya normal, dan faktanya kemungkinan bisa memiliki kombinasi dua jenis atau lebih (seperti menonjol dan bergelombang, atau rata dan berbulu). Mungkin juga, puting Bunda tidak termasuk dalam salah satu kategori tersebut dan itu juga hal yang normal.


Jenis-jenis puting payudara

Sebelum berbicara mengenai jenis-jenis puting payudara, ada baiknya Bunda membiasakan diri dengan anatomi payudara dan beberapa definisi yang mungkin belum Bunda ketahui. Kemungkinan besar Bunda pernah mendengar istilah puting dan areola sebelumnya, tetapi ada kemungkinan Bunda belum mengetahui artinya.

Puting sendiri merupakan tonjolan kecil yang terletak di tengah payudara wanita, sedangkan areola merupakan area melingkar berpigmen yang mengelilingi puting, seperti dikutip dari laman Clevelandclinic.

Setelah mengetahui lebih banyak tentang puting, saatnya membahas secara spesifik jenis-jenis puting payudara wanita ya, Bunda. Berikut ini beberapa jenis yang mungkin Bunda kerap kenali:

1. Masuk ke dalam (inverted nipple)

Puting susu jenis ini bentuknya terbalik dan tertarik ke dalam. Terkadang, Bunda bisa menggunakan jari untuk mengeluarkannya, namun terkadang ototnya terlalu tegang.

 2. Puting datar

Puting datar biasanya bentuknya pada beberapa orang rata, tidak menonjol, atau terbalik seperti dikutip dari laman Medical News Today.

 3. Puting menonjol

Pemilik puting menonjol akan menampakkan keberadaan putingnya yang menonjol keluar dari areola. Besarnya tonjolan puting bervariasi pada setiap orang ya, Bunda.

 4. Puting berbulu (hairy nipple)

Pada beberapa orang, puting berbulu dikelilingi rambut dan terkadang hanya beberapa helai saja atau dipenuhi banyak rambut.

 5. Puting berlebih (supernumerary nipple)

Puting berlebih merupakan suatu kondisi dimana seseorang dilahirkan dengan puting tambahan. Puting ini terbentuk selama perkembangan embrio dan paling sering muncul di sepanjang garis susu yang membentang dari ketiak hingga ke daerah selangkangan. Terkadang muncul juga di area lain di tubuh.

6. Puting bergelombang

Tidak semua perempuan memiliki tipe puting ini ya, Bunda. Bagi mereka yang memiliki jenis puting ini, biasanya akan tampak bergelombang putingnya terutama di areola.

 7. Puting segitiga

Pada puting segitiga, perempuan yang memiliki jenis puting ini memiliki puting berbentuk segitiga serta puting yang dimilikinya cenderung menonjol keluar.

Penyebab Puting Payudara Nyeri Saat Pertama Kali Menyusui/ Foto: HaiBunda/Novita Rizki

Tanda perubahan puting payudara yang perlu diketahui

Perubahan puting payudara pada perempuan sering kali tidak disadari. Padahal, perubahan tersebut bisa menandai adanya gangguan medis yang serius. Ketahui apa saja tanda perubahan puting payudara yuk, Bunda:

1. Retraksi dan inversi puting

Retraksi atau pembalikan puting yang baru, hanya terjadi pada satu payudara, atau puting tidak keluar saat distimulasi dapat menjadi tanda kanker payudara yang mengkhawatirkan. Hal ini harus segera didiskusikan dengan dokter.

2. Perubahan kulit pada puting

Kulit puting bisa menjadi merah dan bersisik atau berkerak, atau bisa menebal. Ini bisa menjadi tanda penting dari suatu jenis kanker payudara, khususnya penyakit Paget, seperti dikutip dari laman Breastcancerspecialist.

3. Keluarnya cairan dari puting

Keluarnya cairan dari puting secara spontan adalah alasan paling umum ketiga bagi wanita untuk datang ke ahli bedah payudara. Keluarnya cairan dari puting bisa bersifat fisiologis atau patologis.

Hal ini dapat dikaitkan dengan patologi jinak atau ganas. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan yang signifikan; Namun, untungnya penyakit ini merupakan gejala kanker payudara yang muncul pada kurang dari 12 persen kasus.

Ciri-ciri puting payudara yang normal

Puting susu merupakan area menonjol di tengah payudara yang berisi saraf serta bukaan saluran susu untuk menyusui. Dikelilingi oleh areola, bagian kulit yang bulat. Areola mengandung kelenjar yang disebut kelenjar Montgomery yang mengeluarkan minyak yang dapat membantu mencegah lecet pada puting dan kulit.

Fakta menariknya, kelenjar ini juga menghasilkan aroma unik yang dipercaya dapat menarik perhatian bayi pada payudara saat menyusui. Itu hanyalah karakteristik luar biasa dari tubuh perempuan.

Menandai puting payudara yang normal, sebenarnya dapat dilihat secara kasat mata.Tetapi Bunda perlu tahu juga bahwa sebenarnya perubahan pada puting kerap terjadi. Misalnya pada warna puting yang bisa berubah karena perubahan hormon, kehamilan, atau menyusui.

Perubahan permanen pada puting juga dapat terjadi dan sering terlihat akibat operasi payudara, penurunan berat badan, dan penuaan. Meskipun hal ini biasanya tidak perlu dikhawatirkan, ada beberapa warna puting dan perubahan lain yang dapat mengindikasikan suatu kondisi mendasar yang memerlukan evaluasi.

Seperti halnya pada warna puting misalnya, sangatlah wajar jika warna puting dan areola berbeda. Sering kali areola lebih gelap daripada puting itu sendiri. Dan semua itu bergantung pada warna kulit Bunda, warnanya sendiri dapat berkisar dari merah muda pucat hingga cokelat tua.

Agar lebih tahu lebih dalam, ketahui seperti apa sebenarnya ciri puting normal ya, Bunda:

1. Ukuran

Sebuah penelitian menemukan bahwa rata-rata diameter areola adalah 4 cm (lebih kecil dari bola golf). Studi tersebut menemukan bahwa rata-rata puting susu berdiameter 1,3 cm dan tinggi 0,9 cm, seukuran kepik. Jika pengukuran ini tidak mencerminkan pengukuran Bunda,  jangan khawatir ya, Bun. Berada di luar rata-rata ini adalah hal yang wajar, dan ukuran sama sekali tidak memengaruhi kesehatan Bunda.

2. Warna puting

Sama seperti pada umumnya bahwa kita memiliki warna kulit yang berbeda tergantung pada etnis kita, warna puting juga bervariasi. Puting dan areola bisa berkisar dari merah muda pucat hingga coklat tua. Warna puting dan areola juga mungkin berubah sepanjang hidup kita. Fluktuasi hormonal, terutama selama kehamilan, dapat menyebabkan area tersebut menjadi lebih terang atau lebih gelap.

3. Tekstur puting

Ingat istilah kelenjar Montgomery yang telah dibahas di atas. Dalam kebanyakan kasus, kelenjar tersebut bertanggung jawab atas benjolan kecil yang terlihat di areola. Oleh karena itu, tekstur bergelombang sering terjadi.

Namun, jika Bunda melihat sehelai rambut menempel pada benjolan tersebut, itu mungkin merupakan tanda rambut tumbuh ke dalam. Kompres hangat dan eksfoliasi lembut dapat membantu melepaskan rambut yang terperangkap. Namun berhati-hatilah untuk tidak menggunakan bahan abrasif yang dapat mengiritasi kulit.

Dalam kebanyakan kasus, benjolan ini tidak perlu dikhawatirkan. Namun, jika Bunda melihat benjolan disertai gejala pembengkakan, benjolan merah yang terasa hangat saat disentuh, ruam yang tiba-tiba, atau terbentuknya massa keras secara tiba-tiba, sebaiknya hubungi segera dokter ya, Bunda.

4. Sensitivitas puting

Beberapa dari wanita secara alami memiliki puting yang lebih sensitif dibandingkan yang lain. Faktor hormonal seperti siklus bulanan atau kehamilan juga dapat meningkatkan sensitivitas. Kondisi lain seperti eksim atau dermatitis juga dapat menyebabkan sensitivitas. Nyeri pada puting mungkin terjadi saat menyusui dan dapat diobati dengan bantuan pelatih laktasi.

Meskipun banyak aktivitas sehari-hari yang dapat menyebabkan nyeri atau nyeri pada puting, jika nyeri terus-menerus dan disertai gejala lain seperti demam atau menggigil, kulit kemerahan, atau pembengkakan tidak teratur, ini bisa menjadi tanda infeksi seperti mastitis. Jenis infeksi ini memerlukan perawatan medis, jadi jangan ragu untuk menghubungi dokter atau konselor laktasi ya, Bunda, seperti dikutip dari laman Axiawh.

5. Rambut puting

Meskipun mungkin tampak aneh jika rambut tumbuh di sekitar puting susu, sebenarnya normal jika menemukan satu atau dua helai rambut tumbuh di sini. Jika Bunda memilih untuk menghilangkan bulu, lakukan dengan hati-hati karena ini adalah area sensitif. Hindari mencukur atau waxing yang dapat mengiritasi kulit. Sebagai gantinya, pilihlah pinset untuk menghilangkan rambut yang tidak diinginkan dengan hati-hati.

Penyebab puting payudara sakit

Ada banyak penyebab yang membuat puting payudara terasa sakit dan mengganggu kelancaran menyusui. Salah satunya dikarenakan infeksi ataupun alergi terhadap detergen hingga pemakaian bra yang tidak pas.

Secara umum, gejala puting payudara sakit pada setiap orang berbeda-beda, Bunda. Ada yang mungkin merasakan putingnya perih dan nyeri, dan ada pula yang merasakan nyeri tajam serta nyeri disertai rasa gatal. Untuk mengetahui lebih lanjut apa saja penyebab puting payudara sakit ya, Bunda:

1. Gesekan

Gesekan adalah penyebab paling umum puting terasa sakit. Gesekan dapat terjadi jika puting bergesekan dengan kemeja atau bra yang ukurannya tidak pas, saat melakukan aktivitas olahraga, seperti lari, selancar, atau bola basket.

2. Infeksi

Puting yang sudah terluka karena gesekan, reaksi alergi, atau retak atau berdarah memiliki risiko lebih tinggi terkena infeksi. Menyusui pun juga dapat meningkatkan risiko infeksi.

3. Mastitis

Mastitis mungkin terjadi selama kehamilan jika susu terperangkap di salah satu saluran susu. Bakteri dapat mulai tumbuh di saluran dan menyebar. Jenis infeksi ini dapat menyebabkan payudara dan puting bengkak, merah, dan nyeri.

4. Kontak seksual

Aktivitas seksual bisa menjadi penyebab lain nyeri pada puting. Gesekan tubuh atau aktivitas seksual yang melibatkan puting susu bisa menimbulkan rasa nyeri. Rasa sakit ini biasanya bersifat sementara dan sering kali diobati hanya dengan memberikan waktu pada puting untuk sembuh seperti dikutip dari laman Medical News Today.

5. Perubahan hormonal

Perubahan hormonal normal dalam siklus bulanan perempuan juga dapat memicu nyeri pada puting dan payudara. Gejala-gejala ini biasanya dirasakan pada hari-hari sebelum menstruasi dimulai, ketika peningkatan kadar estrogen dan progesteron menarik lebih banyak cairan ke payudara dan menyebabkan payudara terasa bengkak.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

Simak video di bawah ini, Bun:

Lip Tie dan Tongue Tie pada Bayi, Apa Penyebabnya?

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

5 Potret Steffi Zamora Kenakan Gaun Putih bersama Nino Fernandez, Banjir Ucapan Selamat

Mom's Life Amira Salsabila

Daftar Laki-laki atau Perempuan yang Tidak Boleh Dinikahi dalam Islam

Mom's Life Arina Yulistara

Ketahui Berat Badan Bayi 5 Bulan yang Ideal dan Cara Mendapatkannya

Parenting Asri Ediyati

5 Potret Anak Artis Sudah Masuk SD, Ada Putra Tasya Kamila hingga Tya Ariestya

Parenting Nadhifa Fitrina

Apakah Boleh Berhubungan Intim Setelah Masa Ovulasi?

Kehamilan Asri Ediyati

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

5 Potret Steffi Zamora Kenakan Gaun Putih bersama Nino Fernandez, Banjir Ucapan Selamat

Ketahui Berat Badan Bayi 5 Bulan yang Ideal dan Cara Mendapatkannya

Daftar Laki-laki atau Perempuan yang Tidak Boleh Dinikahi dalam Islam

5 Potret Anak Artis Sudah Masuk SD, Ada Putra Tasya Kamila hingga Tya Ariestya

50 Kata-kata Deep dari Film dan Drama Korea untuk Media Sosial

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK