Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Pipi Bayi Ruam, Benarkah karena Efek Terkena ASI? Simak Faktanya

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Selasa, 23 Jul 2024 10:57 WIB

ruam karena ASI
Bayi ASI alami ruam/ Foto: Getty Images/iStockphoto/Valeria Blanc
Daftar Isi

Bayi sering mengalami ruam dan hal itu kondisi yang normal ya, Bunda. Tetapi, apa sebenarnya penyebab pipi bayi ruam dan benarkah karena efek terkena ASI?

Ruam di pipi bayi awal-awalnya mungkin masih tampak biasa saja dan tidak menimbulkan kekhawatiran para bunda. Tetapi, saat ruamnya melebar dan tak kunjung menghilang, rasanya jadi makin khawatir ya, Bunda. 

Penyebab pipi bayi ruam

Ruam di wajah bayi merupakan kondisi yang banyak dialami bayi. Dengan beberapa pengobatan, biasanya gejalanya bisa dikendalikan sehingga Bunda tidak perlu khawatir berlebihan. Penyebab dari pipi bayi ruam sendiri bisa dikarenakan berbagai faktor ya, Bunda. Termasuk diantaranya berikut ini:

1. Alergi

Penyebab ruam pada wajah bayi yang pertama dan paling umum adalah karena alergi makanan. Jika bayi berusia di atas enam bulan dan diberi makanan baru, kemungkinan itu adalah penyebab alerginya. Terkadang, alergi ibu pun bisa menyebabkan ruam pada wajah bayi akibat ASI.

2. Bahan kimia

Terkadang, paparan bahan kimia tertentu, seperti deterjen yang digunakan untuk mencuci pakaian bayi, seprei bayi, dan lain sebagainya, juga dapat menyebabkan ruam pada wajah bayi baru lahir. Kadang-kadang, sabun mandi atau sampo dengan pewangi pun bisa menyebabkan ruam di wajah bayi.

3. Mencium wajah bayi

Saat mencium wajah bayi, kuman mudah menular. Jika orang yang mencium bayi terkena infeksi bisa menular ke bayi. Atau, bahkan pemakaian produk kecantikan  seperti lip balm, lipstik, dan lain-lain, hal tersebut dapat menyebabkan alergi dan menimbulkan ruam pada wajah bayi. Jadi sebaiknya hati-hati memakai kosmetik jika ingin mencium bayi bunda.

4. Air liur

Ruam saat tumbuh gigi di pipi adalah hal yang banyak terjadi pada bayi. Kebanyakan bayi mengalami hal ini selama masa tumbuh gigi. Karena bayi selalu meletakkan mainan gigi, dot, atau tangannya di mulut, mereka cenderung ngiler, dan air liurnya tersebar ke seluruh wajah sehingga menyebabkan ruam di wajah.

Sangat normal bagi bayi untuk melakukan hal tersebut. Ruam pada wajah pada usia empat hingga lima bulan sebagian besar bisa disebabkan oleh alasan ini.

5. Kebersihan yang buruk

Membersihkan tangan adalah suatu keharusan sebelum menggendong bayi. Jika kebersihan di sekitar bayi tidak dijaga dengan baik, kemungkinan besar bayi mengalami ruam atau alergi lainnya seperti dikutip dari laman Jammiscans.

6. Alergi hewan peliharaan

Jika ada hewan peliharaan di rumah, pasti rontokan bulunya tidak mengenai bayi. Beberapa bayi mungkin alergi terhadap bulu hewan peliharaan, yang menyebabkan ruam di wajahnya. Jadi pastikan kamar bayi tetap bersih, bebas dari bulu hewan peliharaan, dan hindari menyimpannya bersama-sama dalam satu ruangan.

Ciri dan bentuk ruam di wajah bayi

Ruam pada bayi bisa bermacam-macam bentuknya tergantung penyebab yang mendasarinya. Meskipun ruam di wajah bayi tentu saja menimbulkan kekhawatiran, dalam banyak kasus, kemerahan dan benjolan yang muncul sama sekali tidak berbahaya. Biasanya, ruam pada bayi memiliki beberapa karakteristik berikut ya, Bunda:

1. Lokasi ruam

Ruam mungkin terjadi di bagian tertentu pada wajah, misalnya di dekat garis rambut atau kulit kepala, di pipi, hidung, dahi, atau di sekitar mulut. Mungkin juga ada bagian tubuh lain yang terkena dampaknya.

2. Pola

Ruam mungkin muncul sebagai area berjerawat, bintik-bintik terpisah (seperti jerawat), atau pola berenda.

3. Tekstur

Tekstur ruam biasanya terangkat dan bergelombang atau rata dan halus, bersisik, mengelupas, atau berkerak.

4. Warna

Warna dari ruam sendiri tergantung pada warna kulit bayi, ruam mungkin terlihat merah, merah muda, ungu, atau abu-abu. Mungkin juga ada warna lain seperti bagian tengah berwarna putih atau kerak kuning seperti dikutip dari laman Very Well Health.

5. Gatal

Bunda mungkin melihat Si Kecil menggaruk area tersebut atau melihat bekas cakaran. Mungkin ada petunjuk lain seperti gejala lain, pilek, demam, dan area tubuh lain yang terkena ruam (seperti tangan dan kaki atau badan).

Benarkah ruam di wajah bayi karena ASI?

ASI sering dianggap sebagai penyebab bercak putih di sekitar pipi, mulut, atau lidah. Bercak- bercak putih pada kulit anak belum tentu karena faktor sang ibu malas membersihkan wajah bayi setelah menyusui.

Bercak tersebut tidak berbahaya, namun sebaiknya segera ditangani karena akan mengurangi estetika dan membuat anak menjadi kurang percaya diri terutama untuk mereka di usia pra remaja.

Ada beberapa macam bercak putih di kulit:

1.      Bercak putih Pitiarisis Alba

Pitiarisis alba merupakan Bahasa Latin untuk bercak putih bersisik yang umumnya berbentuk bulat atau oval. Biasanya bersisik yang sangat halus dengan diameter 0,5-2cm. Pitiarisis Alba paling umum muncul di wajah (pipi), leher dan lengan anak- anak.

Pitiarisis alba merupakan peradangan ringan di kulit dan paling sering terjadi pada anak- anak yang memiliki kulit kering. Biasanya disebabkan oleh paparan sinar matahari secara terus- menerus. Memperhatikan kesehatan dan kelembaban kulit secara teratur akan mengurangi resiko terkena pitiarisis alba.

2.      Bercak putih Tinea Versicolor

Tinea versicolor merupakan infeksi jamur yang agak mirip dengan panu. Secara visual, bercak putih ini tampal lebih jelas dibandingkan pitiarisis alba, serta cukup terlihat dengan mata telanjang. Masyarakat di daerah panas dan lembab sering terkena infeksi ini terutama merek yang berkeringat secara berlebihan, mengenakan pakaian yang ketat atau mempunyai penyakit tertentu yang dapat memudahkan terjadinya infeksi jamur kulit ini.

Dapat ditangani oleh dokter kulit untuk perawatan kulit lebih lanjut. Jangan lupa untuk menjaga agar kulit tetap kering (tidak lembab) dengan memakai pakaian yang menyerap keringat dan lebih sering ganti baju dalam bila berkeringat.

3.      Bercak putih Vitiligo

Vitiligo merupakan kondisi hilangnya pigmen atau warna kulit dan menimbulkan bercak putih di atas kulit. Hingga saat ini penyebab dari vitiligo belum dapat diketahui secara pasti. Segera konsultasi ke dokter kulit untuk mendapatkan pengobatan yang tepat untuk penyakit ini.

Dari sumber di atas dapat disimpulkan bahwa bercak putih di sekitar pipi bayi bukan karena efek sisa ASI yang menempel di kulit. Berbagai penyebab bisa dianalisis seperti infeksi jamur, kulit yang lembab, mudah berkeringat, tinggal di daerah yang panas dan lembab atau karena penyakit tertentu.

Pada dasarnya kulit bayi adalah kulit yang sensitif, tipis dan mudah terkena alergi. Perlu perawatan yang lembut, bersih dan hati- hati untuk menjaga kulitnya tetap sehat dan lembab.

Menjaga kesehatan bayi dan kulitnya menjadi hal penting bagi ibu. Hal ini bisa dilakukan dengan cara menjaga kebersihan bayi, segera mengganti pakaian bayi jika terlalu lembab dan bayi mudah berkeringat, segera membersihkan wajah bayi setelah menyusu, menghindari paparan terik matahari dan sebagainya seperti dikutip dari laman Yankes.Kemkes.

Dengan demikian, ASI dengan segudang manfaat dan kebaikan kandungannya tidak seharusnya dijadikan biang kerok atas penyakit kulit atau bercak putih di pipi dan kulit bayi. ASI justru memenuhi kebutuhan nutrisi yang sekaligus menjadi antibodi yang menjaga imunitas bayi terhadap penyakit.

Oleh karena itu, selalu dukung program pemberian ASI eksklusif sampai dengan bayi umur enam bulan dan ASI sampai dengan umur dua tahun.

Mengobati ruam di wajah bayi

Jika bayi mengalami ruam atau alergi yang parah, disarankan untuk mengunjungi dokter anak dan mencari pertolongan secara medis. Berikut adalah beberapa pengobatan rumahan yang dapat dicoba untuk mengurangi ruam wajah pada bayi baru lahir:

1. Hindari alergen

Pastikan untuk menjauhi alergen dan menjaga bayi tetap aman. Hal ini sendiri dapat mengurangi ruam secara lebih luas.

2. Pelembab

Jika ada salep yang disarankan oleh dokter untuk pengobatan ruam pada wajah bayi baru lahir, pastikan untuk mengoleskannya tipis-tipis pada wajah bayi untuk menyembuhkan ruam tersebut.

Cara mencegah ruam pada wajah bayi baru lahir

  1. Pertama, pastikan Bunda untuk selalu menjaga kebersihan tubuh dan wajah bayi. Selain itu, bersihkan juga kamar bayi, tempat tidur bayi, dan pakaiannya dengan baik. 
  2. Pastikan untuk tidak membiarkan semua tamu mencium bayi karena kuman ini dapat menyebabkan alergi.
  3. Miliki alat pembersih rumah jika lingkungan sekitar sangat tercemar.
  4. Jangan biarkan bayi terkena bahan kimia berbahaya atau produk kebersihan yang wangi seperti sabun mandi, sabun, dll.
  5. Jangan gunakan handuk bayi untuk orang lain di rumah. Sediakan satu set handuk dan barang lainnya secara terpisah untuk bayi, dan sering-seringlah mencucinya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda. Ingat, ASI bukan cairan jahat yang dapat menyebabkan ruam kemerahan di pipi bayi. Rajin membersihkan tubuh dan wajah bayi bisa membantu mencegah ruam pada kulit Si Kecil.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(rap/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda