
menyusui
9 Makanan Penyebab Alergi ASI pada Bayi yang Perlu Diketahui Bunda
HaiBunda
Jumat, 14 Jun 2024 12:44 WIB

Daftar Isi
Sebagian bayi mungkin bisa alergi terhadap makanan tertentu. Ketahui apa saja makanan penyebab alergi ASI pada bayi agar Bunda bisa menghindari risiko ini, yuk.
Memberikan ASI pada bayi mungkin tampak mudah ya, Bunda. Tetapi, saat kendala hadir seperti halnya bayi mengalami alergi tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi ibu menyusui. Apalagi, Bunda merasa tidak makan apa pun yang berpotensi menghadirkan alergi pada bayi.
Mungkinkah bayi alergi ASI?
Ada alasan mengapa ASI dianggap sebagai sumber makanan terbaik untuk bayi. The American Academy of Pediatrics (AAP) menyebut ASI sebagai makanan super yang menyediakan semua nutrisi, kalori, dan cairan yang dibutuhkan untuk kesehatan bayi.
“Kita tahu bahwa menyusui memberikan nutrisi yang optimal bagi bayi, dan sejumlah manfaat lainnya bagi orang tua dan bayi,” kata ahli alergi anak Jackie Bjelac, MD, seperti dikutip dari laman Clevelandclinic.
Di luar manfaatnya, memang para ibu kerap khawatir karena mendapati bayinya mengalami alergi padahal hanya mengonsumsi ASI. Menurut Dr Bjelac, hal ini tidaklah perlu dikhawatirkan berlebihan.
Hal terpenting ialah saat Bunda menyusui tetap menjalani pola makan yang sehat sehingga Bunda dapat terus memproduksi ASI dalam jumlah yang cukup dan menyusui selama Bunda mau.
Jika Bunda mulai mengurangi banyak makanan, nutrisi Bunda akan mulai menurun, dan pasokan ASI akan terganggu. Sulit untuk bisa berhasil menyusui dengan diet terbatas, sehingga sebaiknya tidak menghentikan makanan jika tidak perlu.
Mengenai apakah bayi bisa alergi terhadap ASI, sebenarnya hal ini tidak ada ya, Bunda. Dalam kasus yang sangat jarang terjadi, sebagian kecil bayi bisa alergi terhadap potongan mikroskopis protein makanan yang melewati ASI Bunda.
Demikian pula, sejumlah kecil bayi mungkin memiliki intoleransi terhadap protein makanan tertentu yang terdapat dalam ASI. Alergi dan intoleransi memiliki gejala yang berbeda, dan terdapat rekomendasi berbeda tentang cara mengatur pola makan Bunda.
Saat menyusui, wajar jika terkadang Bunda khawatir tentang apa yang dimakan dan pengaruhnya terhadap bayi. Jika Bunda khawatir dengan makanan tertentu yang dapat menimbulkan reaksi alergi pada bayi, ingatlah bahwa alergi makanan pada bayi jarang terjadi, seperti dikatakan Dr Bjelac.
AAP memperkirakan bahwa hanya 2 persen hingga 3 persen bayi yang mendapat ASI eksklusif menunjukkan tanda-tanda reaksi alergi terhadap makanan.
ASI Bunda mengandung sangat sedikit protein dari makanan yang Bunda makan.
Sehingga, sangat kecil kemungkinan apa pun yang Bunda makan akan menyebabkan bayi mengalami reaksi alergi. “Bayi tidak alergi terhadap ASI. Sangat sedikit protein makanan yang diteruskan melalui ASI langsung ke bayi, sehingga kemungkinan bayi Bunda mengalami reaksi alergi terhadap sesuatu yang Anda makan sangat, sangat kecil," tegas Dr Bjelac.
Penyebab bayi alergi ASI
Berbicara mengenai alergi ASI, hal pertama yang harus dipahami ialah ASI merupakan campuran air, lemak, gula, nutrisi, bakteri, asam amino, dan protein praproses yang dibutuhkan tubuh pertumbuhan bayi.
Hal kedua yang harus dipahami adalah bahwa ASI adalah air dan nutrisi yang diambil dari sistem peredaran darah (aliran darah) ibu, bukan dari perutnya. Dan aliran darah ibu hanya berisi nutrisi atau vitamin atau protein yang sudah dipecah oleh tubuh ibu.
Bayi tidak bisa alergi terhadap ASI, tapi bisa saja alergi terhadap protein yang belum diolah yang masuk ke dalam ASI. Namun, hal ini bukanlah hal yang biasa terjadi, karena biasanya reaksi bayi terhadap protein yang tidak diolah dalam ASI akan terlihat berbeda dengan alergi makanan yang mungkin Bunda lihat pada anak yang lebih besar.
Gejala yang paling umum adalah tinja berlendir atau berdarah, sakit perut, eksim atau ruam, atau kolik. Tentu saja, banyak hal lain yang dapat menyebabkan masalah tersebut seperti dikutip dari laman Lilmixins.
Menyoal bayi alergi ASI, penyebabnya mungkin bisa berasal dari makanan yang Bunda konsumsi dan tanpa disadari memberikan sensitivitas pada bayi. Perlu diingat bahwa makanan apa pun berpotensi menyebabkan alergi pada bayi.
Meskipun tidak ada anjuran untuk menghindari makanan apa pun pada saat Bunda sedang menyusui untuk mencegah alergi, Bunda dapat menyingkirkan makanan tersebut dari pola makan harian Bunda guna membantu memperbaiki gejala pada anak tersebut.
9 Makanan penyebab alergi ASI pada bayi
Mengonsumsi makanan apa pun sebenarnya sah-sah saja selama menyusui. Hanya saja, ketika bayi menunjukkan adanya reaksi alergi, ada baiknya Bunda untuk sementara waktu menyingkirkan makanan tersebut dari diet harian ya, Bunda. Berikut ini beberapa makanan penyebab alergi ASI pada bayi yang perlu Bunda ketahui:
1. Telur
2. Kacang-kacangan
3. Kedelai
4. Gandum
5. Susu sapi
6. Keju
7. Ikan
8. Makanan laut
9. Kacang tanah
Sebaiknya, terapkan pola makan seimbang dan barengi dengan mengonsumsi multivitamin. Pastikan untuk membaca label vitamin dan obat apa pun yang dipakai karena mungkin saja juga mengandung alergen tersembunyi, seperti dikutip dari laman Chop.edu.
Diperlukan waktu satu bulan atau lebih hingga gejala bayi membaik. Jika bayi tidak menunjukkan tanda-tanda perbaikan atau gejalanya memburuk setelah sebulan menjalani diet bebas susu, Bunda mungkin perlu menghilangkan makanan lain seperti gandum, telur, kedelai, kacang tanah, atau kacang-kacangan.
Terkadang bayi alergi terhadap lebih dari satu makanan. Bunda mungkin perlu tetap menjalani diet terbatas ini selama Bunda menyusui, atau sampai bayi berusia 1 tahun. Banyak bayi yang mengatasi alergi makanannya pada ulang tahun pertama mereka.
Teruslah menyusui karena ASI memberikan manfaat kesehatan yang penting bagi bayi termasuk perlindungan dan infeksi serta skor IQ yang lebih tinggi sekaligus pengurangan penyakit kronis seperti diabetes dan obesitas.
Cara mencegah bayi alergi ASI
Untuk melakukan penyesuaian dan mencegah bayi alergi ASI, Bunda dapat mempertimbangkan beberapa hal berikut ini:
1. Identifikasi pemicu potensial
Bekerjasamalah dengan ahli kesehatan untuk mengidentifikasi potensi alergen dalam makanan yang mungkin menyebabkan reaksi alergi pada bayi. Penyebab umumnya termasuk susu sapi, telur, kacang tanah, kedelai, gandum, dan ikan.
2. Diet eliminasi
Di bawah bimbingan ahli kesehatan, Bunda mungkin perlu menghilangkan dugaan alergen dari makanan Bunda selama jangka waktu tertentu untuk mengamati perubahan apa pun pada gejala bayi Bunda. Proses ini biasanya memerlukan pemantauan yang cermat dan pemeliharaan catatan harian makanan yang terperinci seperti dikutip dari laman Pedpartnes.
3. Pengenalan kembali dan pemantauan
Setelah periode eliminasi, ahli kesehatan Bunda mungkin merekomendasikan untuk memasukkan kembali alergen yang dicurigai ke dalam makanan Bunda secara bertahap. Amati respons bayi untuk melihat apakah gejalanya berulang. Ini dapat membantu menentukan apakah alergen menyebabkan reaksi tersebut.
4. Konsultasikan dengan spesialis laktasi
Pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan spesialis laktasi yang dapat memberikan panduan dan dukungan selama proses ini. Mereka dapat membantu Bunda menjaga pola makan seimbang sambil menghindari alergen tertentu dan menyarankan alternatif untuk memastikan nutrisi yang tepat bagi Bunda dan bayi.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
Kisah Bunda yang Bayinya Alami Alergi ASI, Awalnya Dokter Anggap Remeh Keluhannya

Menyusui
Si Kecil Gatal-gatal Habis Menyusui, Apa Penyebabnya Pasti Alergi?

Menyusui
Jenis Seafood yang Sebaiknya Bunda Menyusui Batasi agar Anak Tak Alergi

Menyusui
13 Tanda Bayi ASI Alami Alergi dari Makanan yang Bunda Konsumsi, Waspadai Ruam

Menyusui
Penyebab dan Gejala Bayi Bisa Alergi Terhadap ASI Bunda


5 Foto
Menyusui
5 Potret Nola Be3 Galau Menyapih Nakeya meski Telah Menyusui Lebih dari 2 Th
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda