Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

menyusui

Benarkah Pipi Bayi Muncul Bintik-bintik Merah karena Terkena ASI?

Dwi Indah Nurcahyani   |   HaiBunda

Kamis, 22 Jun 2023 15:42 WIB

Ilustrasi Ruam Putih pada Kulit Bayi
Benarkah Pipi Bayi Muncul Bintik-bintik Merah karena Terkena ASI?/Foto: iStock
Jakarta -

ASI sering kali mengenai pipi bayi saat Bunda menyusui. Nah, benarkah pipi bayi muncul bintik-bintik merah karena terkena ASI ya, Bunda?

ASI memang memiliki manfaat yang luar biasa ya, Bunda. Tidak saja memberikan nutrisi lengkap untuk bayi tetapi juga menawarkan berbagai manfaat kesehatan, pertumbuhan, kekebalan, dan perkembangan.

Nutrisi dalam ASI juga berasal langsung dari apa yang beredar dalam darah, artinya nutrisi dan senyawa yang diserap dari makanan yang dimakan kemudian diteruskan ke bayi.

Meskipun benar-benar alergi atau bereaksi terhadap sesuatu dalam ASI, memang ini jarang terjadi pada bayi. Jika bayi alergi umumnya memiliki gejala yang lebih parah sekaligus menyebabkan reaksi kulit atau kesulitan bernapas.

Pipi bayi muncul bintik-bintik merah karena terkena ASI

Intoleransi makanan terjadi ketika kita mengalami kesulitan mencerna makanan yang sering kali mengakibatkan gastro-intestinal, seperti dikutip dari laman Happyfamilyorganics.

Dengan alergi makanan, pencetus alergi makanan tersebut kemungkinan perlu dihindari agar tidak muncul gejala. Namun, intoleransi makanan memungkinkan sejumlah kecil makanan yang berpotensi mengakibatkan alergi bisa dimakan tanpa reaksi apa pun. Ini merupakan jumlah batasan terendah yang dapat dimakan tanpa gejala.

Termasuk halnya saat pipi bayi merah usai menyusui banyak ibu berpikir bahwa hal itu karena terkena ASI ataupun alergi terhadap ASI. Memang, kondisi ini bikin khawatir orangtua ya, Bunda. Kekhawatiran bahwa ada yang tidak beres tentu terbersit.

Jika pipi bayi merah setelah menyusu atau setelah bermain, kemungkinan ia mulai berkeringat. Bisa jadi, mereka juga sedang mencoba keterampilan baru seperti merangkak dan menuangkan banyak energi dalam aktivitas tersebut.

Kemungkinan lainnya pipi baru merah usai menyusui bisa juga karena bayi sedang tumbuh gigi. Ketika bayi tumbuh gigi, mereka sering mengeluarkan air liur lebih banyak dari biasanya. Air liur ini dapat mengiritasi kulit sensitif mereka dan menyebabkan ruam di sekitar mulut, dagu, dan pipi.

Ruam ini berwarna merah dan bergelombang dan mungkin disertai dengan gejala tumbuh gigi lainnya seperti rewel, mengunyah sesuatu dan demam ringan, seperti dikutip dari laman Mustelausa.

Bunda dapat menggunakan pembersih yang lembut saat mencuci muka bayi. Atau, gunakan juga tisu pembersih untuk membersihkan air liur atau ludah dengan cepat. Formulanya yang lembut membantu melembapkan kulit bayi dan melindunginya dari iritasi.

Oh iya, Bunda, pipi merah pada bayi juga bisa disebabkan kulit kering terutama saat cuaca dingin atau ketika udara lebih kering dan lebih dingin. Menghabiskan terlalu banyak waktu di bak mandi juga bisa menyebabkan kulit bayi mengering.

Selain pipi merah, Bunda juga mungkin melihat kulit bayi terasa kering saat disentuh, bukannya halus dan kenyal. Mungkin ini juga tampak terkelupas dan retak. Untuk meredakannya, gunakan humidifier yang dapat membantu menambah kelembapan udara dan mencegah kulit bayi menjadi terlalu kering.

Carilah yang khusus dirancang untuk bayi sehingga memiliki filter untuk menghilangkan racun berbahaya dari udara. Oleskan juga pelembap yang aman dan lembut ke kulit untuk membantu mengunci kelembapan.

Hal lain yang mungkin terkait dengan pipi kemerahan yang bisa menjadi tanda eksim atau dermatitis atopik, salah satu kondisi yang paling umum pada bayi. Bayi dengan eksim mengalami kesulitan menjaga kelembapan tetap terkunci sehingga kulit menjadi kering, gatal, dan pecah-pecah dimana menyebabkan iritasi, seperti dikatakan Mona A. Gohara, M.D, dikutip dari laman Parents.

Wajah bayi merupakan salah satu area pertama tempat eksim muncul. Biasanya dimulai pada masa bayi dengan 65 persen di antaranya mengalami gejala pada tahun pertama kehidupannya dan 90 persen mengembangkan gejala sebelum usia 5 tahun. Pemicu awalnya termasuk wol, panas, atau bahan kimia dalam sabun, wewangian, losion dan detergen. 

Biasanya, dokter akan memberikan pelembap ataupun meresepkan krim steroid untuk kasus yang serius. Kemungkinan, bintik-bintik merah tersebut tidak langsung menghilang dan membutuhkan proses terlebih dahulu.

Bunda pun dapat terus mengamati setiap waktu apakah bintik merah tersebut semakin memudar atau justru menimbulkan gejala yang lebih parah. Ada baiknya, segeralah memeriksakan diri jika bintik-bintik merah di pipi bayi tak kunjung menghilang sehingga bayi bisa mendapatkan penanganan secepatnya.

Semoga informasinya membantu ya, Bunda. 

Bunda ingin membeli produk kesehatan dan kebutuhan ibu menyusui lainnya? Langsung aja yuk, klik di sini.

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda