
menyusui
Risiko Kanker Meningkat jika Ibu Tidak Menyusui Bayi, Benarkah?
HaiBunda
Senin, 16 Sep 2024 08:05 WIB

Manfaat menyusui memang cukup banyak baik untuk ibu dan juga bayi. Bahkan, risiko kanker meningkat jika ibu tidak menyusui bayi. Benar enggak sih, Bunda?
ASI menjadi makanan terbaik bagi bayi sejak lahir. Dengan segala komponen nutrisi ideal yang ada di dalamnya, menjadikan ASI sebagai satu-satunya makanan eksklusif yang bisa diberikan sampai bayi berusia 6 bulan tanpa perlu ditambahkan makanan lainnya.
Ragam manfaat menyusui
Menyusui sedianya tak hanya mendatangkan manfaat kesehatan bagi bayi tetapi juga ibu. ASI diketahui menyediakan nutrisi yang ideal bagi bayi dan mendukung pertumbuhan serta perkembangan. Menyusui juga dapat membantu melindungi bayi dan ibu dari penyakit dan gangguan kesehatan tertentu.
Selain itu, berbagai manfaat menyusui bagi ibu dan bayi juga masih banyak ya, Bunda. Berikut ini di antaranya:
1. Nutrisi
ASI merupakan sumber nutrisi terbaik bagi sebagian besar bayi. Seiring pertumbuhan bayi, ASI ibu akan berubah untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi.
2. Perlindungan
Menyusui dapat membantu melindungi bayi dari beberapa penyakit dan gangguan kesehatan jangka pendek dan jangka panjang. Bayi yang disusui memiliki risiko lebih rendah terkena asma, obesitas, diabetes tipe 1, dan sindrom kematian bayi mendadak. Dan, bayi yang disusui juga lebih kecil kemungkinannya mengalami infeksi telinga dan sakit perut.
3. Antibodi
ASI berbagi antibodi dari ibu dengan bayinya. Antibodi ini membantu bayi mengembangkan sistem kekebalan tubuh yang kuat dan melindungi mereka dari penyakit.
4. Kenyamanan
Ibu dapat menyusui kapan saja dan di mana saja. Ibu dapat menyusui bayinya saat bepergian tanpa perlu khawatir harus mencampur susu formula atau menyiapkan botol. Saat bepergian, menyusui juga dapat memberikan kenyamanan bagi bayi yang rutinitas normalnya terganggu.
5. Kesehatan ibu
Menyusui juga memiliki manfaat kesehatan bagi ibu. Sebab, menyusui dapat mengurangi risiko kanker payudara dan ovarium, diabetes tipe 2, dan tekanan darah tinggi pada ibu.
Direkomendasikan untuk memberikan ASI eksklusif selama sekitar enam bulan pertama. The Dietary Guidelines for Americans merekomendasikan untuk terus memberikan ASI sambil memperkenalkan makanan pendamping yang tepat hingga anak berusia 12 bulan atau lebih seperti dikutip dari laman CDC.
The American Academy of Pediatrics dan The World Health Organization juga merekomendasikan pemberian ASI eksklusif selama sekitar 6 bulan, dengan terus memberikan ASI sambil memperkenalkan makanan pendamping yang tepat hingga usia 2 tahun atau lebih.
Risiko kanker pada ibu yang tidak menyusui
Menyusui memberikan sejuta manfaat pada ibu dan bayi. Sebaliknya, saat ibu tak menyusui, justru terdapat risiko kesehatan serius yang bisa menghampiri. Ya, tidak menyusui  atau menyapih bayi sebelum waktunya dikaitkan dengan risiko kesehatan bagi ibu maupun bayi.Â
Data epidemiologi menunjukkan bahwa perempuan yang tidak menyusui menghadapi risiko kanker payudara dan kanker ovarium yang lebih tinggi, serta obesitas, diabetes tipe 2, sindrom metabolik, dan penyakit kardiovaskular.
Seperti dalam literatur pediatrik, sebagian besar bukti muncul dari studi observasional, yang dapat dipengaruhi oleh perilaku kesehatan lainnya. Untuk hasil kesehatan ibu, hubungan umumnya dilaporkan menurut durasi seumur hidup di semua kehamilan, bukan durasi menyusui untuk setiap kehamilan seperti dikutip dari laman NBCI.
Menyusui menurunkan risiko kanker payudara
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa menyusui mengurangi risiko kanker payudara, tetapi buktinya beragam. Studi observasional yang menghubungkan laktasi dan kanker payudara di kalangan perempuan pasca menopause sebagian besar gagal mengidentifikasi hubungan tersebut.
Laporan dari studi kasus-kontrol menunjukkan hubungan terbalik yang sederhana antara menyusui dan risiko kanker payudara premenopause, tetapi temuannya tidak konsisten dan dibatasi oleh potensi bias ingatan. Studi longitudinal juga menghasilkan hasil yang bertentangan.Â
Sebuah meta-analisis dari 47 studi menemukan bahwa setiap tahun menyusui dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara invasif sebesar 4,3 persen. Dalam Studi Kesehatan Perawat II, hubungan tersebut lebih kuat di kalangan perempuan dengan kerabat tingkat pertama dengan kanker payudara. Dalam kelompok ini, tidak pernah menyusui dikaitkan dengan peningkatan 2,4 kali lipat (95 persen CI, 1,3–4,5) dalam insiden kanker payudara premenopause, dibandingkan dengan mereka yang pernah menyusui.Â
Dalam studi kasus-kontrol, tidak pernah menyusui dikaitkan dengan risiko kanker ovarium 1,3 kali lipat lebih tinggi (95 persen CI, 1,1–1,5), dibandingkan dengan pernah menyusui. Danforth dan kolega secara prospektif memeriksa risiko kanker ovarium dalam Studi Kesehatan Perawat dan menemukan bahwa perempuan yang tidak pernah menyusui menghadapi risiko 1,5 kali lipat (95 persen CI, 1,0–2,2) kanker ovarium, dibandingkan dengan perempuan yang menyusui selama lebih dari 18 bulan. Hubungan ini mungkin dimediasi oleh antibodi terhadap antigen MUC-1, yang diperkirakan berkembang selama mastitis.
Manfaat menyusui bagi ibu dan tumbuh kembang bayi
Menyusui diketahui dapat mendukung tumbuh kembang bayi sejak dini. Serta, menyusui juga dapat membantu melindungi bayi dan ibu dari penyakit dan gangguan kesehatan tertentu, Bunda.
Oh iya, Bunda, bayi yang disusui juga lebih kecil kemungkinannya untuk dirawat di rumah sakit karena penyakit dan infeksi. Bahkan, bayi yang minum ASI juga terdorong lebih maksimal pertumbuhan dan perkembangannya dengan pesat, Bunda.
Ini dikarenakan, ASI mengandung komponen penting untuk melindungi dan membangun sistem kekebalan tubuh bayi yang belum matang. ASI lebih mudah dicerna daripada susu formula, dan berubah dari satu makanan ke makanan lain untuk memenuhi kebutuhan unik setiap bayi, menjadikannya makanan yang ideal untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan yang sehat.
Secara psikologis, menyusui juga mendatangkan manfaat tersendiri ya, Bunda. Dengan adanya interaksi yang dekat dan kontak kulit ke kulit yang sering selama menyusui dapat meningkatkan ikatan dan keterikatan emosional antara ibu dan bayi seperti dikutip dari laman Health.qld.gov.
Tak hanya itu, menyusui juga diketahui dapat menurunkan risiko bayi terkena asma atau alergi. Di tamah lagi, bayi yang disusui secara eksklusif selama 6 bulan pertama, tanpa susu formula, lebih jarang mengalami infeksi telinga, penyakit pernapasan, dan diare. Mereka juga lebih jarang dirawat di rumah sakit dan harus pergi ke dokter, seperti dikutip dari laman WebMd.
Dalam beberapa penelitian, menyusui telah dikaitkan dengan skor IQ yang lebih tinggi di kemudian hari. Bayi yang disusui lebih mungkin untuk mendapatkan berat badan yang tepat seiring pertumbuhan mereka, daripada menjadi kelebihan berat badan di masa kanak-kanak. AAP mengatakan bahwa menyusui juga berperan dalam pencegahan sindrom kematian bayi mendadak (SIDS). Menyusui dianggap dapat menurunkan risiko diabetes, obesitas, dan kanker tertentu, tetapi penelitian lebih lanjut diperlukan.
Bagi ibu menyusui, dengan menjalani proses menyusui secara langsung, tenutnya dapat membantu membakar kalori ekstra di tubuh, sehingga membantu menurunkan berat badan saat hamil dengan lebih cepat. Selain itu, menyusui juga melepaskan hormon oksitosin, yang membantu rahim Bunda kembali ke ukuran sebelum hamil dan dapat mengurangi perdarahan rahim setelah melahirkan.
Serta, adanya manfaat berkelanjutan dari menyusui setelah 1 tahun, dan hingga 2 tahun, terutama pada orangtua. Menyusui juga menurunkan risiko kanker payudara dan ovarium serta menyusui juga dapat menurunkan risiko osteoporosis.
Terpenting, karena Bunda tidak perlu membeli dan mengukur susu formula, mensterilkan dot, atau menghangatkan botol, menyusui menghemat waktu dan uang Bunda. Serta, menyusui juga memberikan Bunda waktu rutin untuk bersantai dengan tenang bersama bayi saat menjalin ikatan.
Semoga informasinya membantu ya, Bunda.
Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Menyusui
3 Cara agar Si Kakak Tetap Anteng saat Bunda Menyusui Si Kecil

Menyusui
Manfaat Menyusui untuk Kesehatan Bunda

Menyusui
6 Manfaat Menyusui yang Bisa Bunda Rasakan

Menyusui
5 Manfaat Menyusui yang Bisa Dirasakan Buah Hati

Menyusui
Jarang Disadari, Ini 5 Manfaat Ibu Menyusui Bayi yang Bisa Ayah Rasakan


7 Foto
Menyusui
7 Potret Terbaru Aurel Hermansyah, Sukses Turunkan BB hingga 15 Kg saat Menyusui Anak Kedua
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda